[ part 41 ]

1.6K 159 1
                                    

"Papa no cayang Keith agi! I hate Papa!"

"I hate Papa!"

Keirlan mengacak-acak rambutnya frustasi karena perkataan Keith tadi pagi terus terngiang-ngiang di kepalanya. Ia tahu ini memang kesalahannya, namun tetap saja ia merasa sakit hati dengan ucapan Keith.

Akhir-akhir ini Keith memang menjadi sedikit sensitif karena ucapan dari teman sekolah Keith yang bernama Mason itu, sedikit saja ia ataupun Kimberly melupakan janji mereka pada Keith ataupun mengabaikan anak itu pasti akan berakhir Keith merajuk dan berkata jika mereka tidak menyayanginya lagi.

"Gue bikin bangkrut bapak lo, Mason sialan!" maki Keirlan seraya menggebrak meja kerjanya dengan cukup kuat.

Yuan yang baru saja masuk ke dalam ruangan Keirlan dibuat terkejut. Sedari pagi, suasana hati Keirlan memang sudah buruk yang membuat para karyawan takut untuk menyapa direktur muda itu.

"Bos, semua jadwal hari ini ditunda aja, lo keliatan nggak fit," saran Yuan.

"Ya."

Yuan menganggukkan kepalanya, kemudian kembali ke ruangannya karena sudah tidak ada keperluan lagi disini. Setelah memastikan asistennya itu keluar, Keirlan mengambil ponselnya dan menghubungi seseorang disana.

"Jo, cari informasi bocah namanya Mason temen sekolah anak gue," titahnya pada orang diseberang sana.

"Gue cari nanti nggak papa, Bos? lagi family time nih," balas Jo, Keirlan dapat mendengar suara yang begitu ramai disana.

"Ya, kapan aja asal hari ini jadi."

"Siap, Bos."

Setelah itu panggilan terputus, Keirlan kembali meletakkan ponselnya dan mulai berpikir bagaimana caranya agar Keith mau berbicara padanya.

"Family time ya," gumam Keirlan yang tiba-tiba teringat dengan perkataan Jo tadi.

Mungkin ide itu tidak buruk, mereka juga belum pernah family time ke tempat yang jauh dan sebentar lagi akan ada pergantian tahun.

Beberapa waktu lalu juga Keith pernah bilang ingin liburan bersama ke tempat yang ada saljunya dan berhubung di luar negara sekarang musim dingin, ini adalah waktu yang tepat.

Keirlan segera menghubungi Kimberly, ia tidak tahu harus liburan di negara mana karena semua tempat yang ia datangi dulu memuaskan semua. Jadi lebih baik ia merundingkan hal ini pada Kimberly juga.

"Lily!" seru Keirlan setelah panggilan teleponnya terangkat, ia mengganti panggilan itu ke mode video call.

Tak lama kemudian, Kimberly menerima permintaan itu dan memperlihatkan wanita itu tengah duduk di kursi kerjanya dengan matanya yang menatap lurus ke arah komputer.

"Lily, Keith masih marah?" tanya Keirlan.

"Nggak kok, dia cuma kesel aja," balas Kimberly disertai dengan senyuman tipisnya.

Ia terlihat melambaikan tangannya entah pada siapa, namun melihat Keith yang menghampiri istrinya itu, Keirlan tak bisa menahan senyumannya.

"Hey, Boy!" panggil Keirlan yang membuat Keith melihat ke arahnya, namun sepersekian detik setelahnya, anak itu membuang mukanya ke arah lain.

Keirlan mencebikkan bibirnya pelan, lalu merubah ekspresinya dengan cepat.

"Lily, ayo kita family time!" ajak Keirlan.

"Kemana?" tanya Kimberly.

"Swiss? Belgia? Jerman? Lily ada tempat yang dimau nggak?" jawab Keirlan.

Giant Baby S2 [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang