"AHHH DINGINN!!"
Keirlan berteriak kencang saat tiba-tiba ia merasakan dorongan pelan pada tubuhnya dan membuatnya terjatuh ke dalam air. Laki-laki itu hendak bangkit dari bathtub, namun sebuah tangan menahan kedua bahunya.
"Dingin, Lilyy!" adu Keirlan yang kini menatap Kimberly dengan tatapan memelas agar ia dibolehkan untuk keluar dari bathtub.
"It's your punishment," kata Kimberly yang membuat bibir laki-laki itu melengkung ke bawah.
Kimberly melipat kedua tangannya di depan perutnya dan menatap laki-laki itu dengan tatapan datar, membuat laki-laki itu menundukkan kepalanya.
Gadis itu sengaja meminjam kamar Chloe dan menggunakan buthtub ini untuk mengembalikan kesadaran laki-laki itu. Sekarang, Keirlan sudah tersadar meskipun belum sepenuhnya.
Kimberly ingin bermain-main sebentar pada suaminya, sudah lama sekali ia tidak mendengar suara tangis laki-laki itu.
"Ilan udah nggak mabuk," kata Keirlan.
"Masih," balas Kimberly.
Keirlan menggelengkan kepalanya cepat. "Udah nggak, Lily."
"Boleh ya keluar? airnya dingin," pintanya yang kini menatap Kimberly dengan tatapan memohon.
Laki-laki itu hendak meraih tangan Kimberly, namun gadis itu lebih dulu menghindarinya yang membuat Keirlan memasang ekspresi kecewa.
"Kenapa bisa minum?" tanya Kimberly lagi.
"Tadi Ilan haus, terus minum tapi nggak tau kalo itu vodka," jelas Keirlan yang membuat Kimberly menghela nafasnya.
Warna air putih biasa dan vodka memang sama-sama bening, namun bau keduanya jelas berbeda.
"Tapi bau mereka beda, Keirlan."
"Ilan nggak tauu," balas laki-laki itu dengan rengekan, ia tidak mau dipanggil dengan nama itu oleh Kimberly.
"Terus kenapa kamu bisa ciuman sama cewek tadi?" tanya Kimberly.
"Ilan nggak tau, dia tiba-tiba dateng gitu aja, bukan Ilan yang mulai, Lily percaya, kan? bukan Ilaaan," jelas Keirlan.
Mata laki-laki itu sudah mulai berkaca-kaca, ditambah lagi dengan Kimberly yang kini menatapnya dengan ekspresi tidak percaya.
Keirlan tidak tahu harus berbuat apa agar istrinya itu percaya jika bukan dia yang memulai, perempuan tadi datang secara tiba-tiba dan menciumnya begitu saja.
Kedua tangannya kini mengepal, setelah ini ia akan mencari orang itu dan memberinya pelajaran karena dia sudah membuat dirinya dimarahi oleh Kimberly.
Kepalanya yang tadinya menunduk kini terangkat saat melihat pergerakan Kimberly yang kini menyamakan tingginya. Tangan gadis itu terangkat ke arah Keirlan, mengusap bibir laki-laki itu secara perlahan.
"Emang siapa sih yang nggak marah ngeliat suaminya dicium cewek lain? dua kali lagi," ujar Kimberly dengan nada suara yang dingin.
"Tapi kan bukan salah Ilan.." cicit Keirlan pelan dengan suara yang bergetar karena menahan tangisnya agar tidak meledak.
"Kamu bisa ngehindar, kan? refleks kamu itu cepet, masa gitu aja nggak bisa?" cerca Kimberly.
Keirlan ingin menjelaskan semuanya, namun bibirnya terasa kelu untuk berbicara.
Saat itu, ia terlalu lelah setelah menyelesaikan jam mata kuliah yang membuatnya tidak terlalu fokus ke sekitarnya hingga tiba-tiba merasakan sebuah benda kenyal yang menempel di bibirnya. Untuk tadi pun juga sama, kepalanya terasa pusing setelah meminum alkohol.
KAMU SEDANG MEMBACA
Giant Baby S2 [COMPLETED]
RandomDi season kedua ini berisi cerita tentang Keirlan dan Kimberly setelah lulus sekolah, dan mungkin konflik ceritanya akan sedikit lebih berat dari season satu. So, happy reading guys!