"Baby," panggil Kimberly sembari menggoyangkannya tubuh laki-laki itu yang masih tidur.
"Baby, Ilan, Keirlan," panggil Kimberly lagi agar suaminya itu segera bangun.
"Eunggh!" lenguh Keirlan pelan, bukannya terbangun laki-laki itu malah menarik Kimberly dan membawa tubuh gadis itu ke pelukannya.
"Baby banguuuun," kata Kimberly seraya mencubit lengan Keirlan dengan ekspresi kesal.
"Awh! sakit babeee," adu Keirlan yang kini mengaduh pelan sembari mengusap lengannya yang baru saja dicubit Kimberly.
"Bangun makanya," balas Kimberly.
Dengan wajah yang masih mengantuk, laki-laki itu menguatkan tubuhnya yang terasa berat untuk duduk. Lalu menatap Kimberly yang menatapnya dengan senyuman manisnya.
"Aku kepengen siomay, sana beli," titah Kimberly yang membuat mata ngantuk Keirlan terbuka seketika.
"It's 2 A.M," ujar Keirlan seraya menunjuk jam digital yang ada di nakas kecil dekat tempat tidur mereka.
"Ini bukan kemauan aku loh, kamu mau anak kita nanti ileran?" balas Kimberly yang spontan dibalas gelengan oleh Keirlan.
Ini pertamakalinya Keirlan mendengar permintaan calon anaknya setelah sekian lama ia menantikannya, namun ia tidak expect jika bayi itu memintanya disaat tengah malam seperti ini.
"Besok aja gimana?" tanya Keirlan.
"Kamu nggak mau? ini anak kamu yang minta, kalo sekarang aja kamu udah nolak gimana nanti? kamu mau dia ngerasa nggak disayang?" tanya Kimberly dengan nada suara yang terdengar marah, hal itu membuat nyali Keirlan menciut.
Akhir-akhir ini Kimberly gampang sekali terpancing emosi dan Keirlan yang selalu menjadi sasarannya, bahkan terkadang Kimberly baru berhenti marah-marah setelah Keirlan menangis, jadi sebisa mungkin ka tidak ingin membuat istrinya itu marah.
Keirlan mengambil ponselnya yang ada di nakas, lalu menghubungi sekretaris nya.
"Kenapa, Bos?"
"Yu, car-"
Belum sempat Keirlan selesai berbicara, Kimberly lebih dulu mengambil ponselnya dan mematikan panggilan telepon itu.
"Suami aku itu kamu apa Yuan?" tanya Kimberly sarkas.
"Aku," balas Keirlan seraya menundukkan kepalanya, tidak berani menatap wajah marah istrinya.
"Terus kenapa nyuruh Yuan? kamu punya kaki sama tangan sendiri, kan?" tanya Kimberly lagi.
"Iyaa, maaf."
Tak ingin membuat Kimberly lebih marah lagi, Keirlan segera bergegas turun dari tempat tidurnya dan pergi mencari siomay.
Ia pergi keluar rumah menggunakan mobilnya karena udara malam yang dingin dan cukup rawan jika menggunakan motor sendirian di tengah malam seperti ini.
Awalnya, Keirlan pergi ke tempat kulineran yang biasanya buka sampai malam, namun ternyata sudah tutup.
Sudah hampir setengah jam laki-laki itu mengelilingi kota ini, namun tak kunjung menemukan makanan yang dicarinya.
Tiba-tiba ponsel Keirlan berdering, laki-laki itu segera mengangkatnya ketika melihat siapa yang menelpon.
"Iya, Lily?" ujar Keirlan.
"Siomay nya nggak jadi, sekarang maunya jasuke tapi dikasih matcha," ujar Kimberly dari seberang sana.
"Jasuke?" tanya Keirlan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Giant Baby S2 [COMPLETED]
RandomDi season kedua ini berisi cerita tentang Keirlan dan Kimberly setelah lulus sekolah, dan mungkin konflik ceritanya akan sedikit lebih berat dari season satu. So, happy reading guys!