Satu tahun berlalu, kini Kaan dan Kian sudah bisa berjalan meskipun tidak terlalu lancar. Keduanya tumbuh dengan sangat baik karena Keirlan dan Kimberly membesarkan mereka dengan penuh kasih sayang, lingkungannya juga mendukung.
Selain itu, hari yang ditunggu-tunggu oleh pasangan itu akhirnya tiba. Hari dimana mereka akan melakukan acara pesta pernikahan untuk semua orang, karena dulunya mereka hanya melakukan janji suci saja dan tidak banyak yang mereka undang.
Tetapi sekarang, keduanya dapat merealisasikan mimpi mereka. Mimpi dimana mereka bisa mengadakan pesta pernikahan dengan anak-anak mereka yang juga datang ke acaranya.
Dulunya memang Keirlan ingin mengadakan pesta pernikahan saat Gallen bangun dari komanya, namun setelah itu ia mengganti impiannya agar pernikahannya dihadiri oleh anak-anaknya. Karena laki-laki itu pernah melihat beberapa cuplikan video anak-anak yang menangis karena tidak diundang di pernikahan orang tuanya, Kimberly pun menyetujui usulan Keirlan.
Dan kini kedua orang itu menahan tangis haru ketika melihat ketiga putranya berjalan ke arahnya dengan senyuman lebar, Keith yang berada di tengah-tengah dengan kedua tangannya yang menggenggam tangan adik-adiknya itu tampak bahagia ketika melihat kedua orangtuanya mengenakan baju yang begitu indah dan juga serasi.
"Mama!"
"Papa!"
Si kembar berteriak memanggil orangtuanya sembari mempercepat langkah mereka, Keith pun sebagai kakak yang baik menyamakan kecepatan mereka agar kedua adiknya tidak terjatuh.
Begitu sampai dihadapan orangtuanya, Kaan melepaskan tangannya dari Keith dan berlari ke pelukan Keirlan yang sudah mengulurkan tangannya ke arah mereka, begitu juga dengan Kian yang berlari ke pelukan Kimberly. Meninggalkan Keith yang bingung harus pergi ke pelukan siapa karena keduanya sama-sama penting untuknya.
"Keith."
Panggilan dari Keirlan dan Kimberly membuat Keith mendongakkan kepalanya, anak yang sebentar lagi akan berusia lima tahun itu tersenyum lebar ke arah kedua orangtuanya yang mengulurkan tangan mereka padanya.
Dengan senang hati, Keith menerima uluran kedua tangan itu dan memeluk keduanya dengan senyuman lebar disertai dengan tawa bahagia.
Tak lama setelah itu, terdengar tepukan tangan yang meriah dan juga tawa bahagia dari para tamu undangan yang datang.
"How you feel, Keith?" tanya Kimberly sembari mengusap pelan pipi putra sulungnya itu.
"I'm happy, Mama."
Balasan itu membuat Kimberly semakin melebarkan senyumannya, ia mendekatkan wajahnya pada wajah Keith dan mengecup lama kening putranya itu. Kimberly tertawa ketika melihat bekas lipstick menempel di kening putranya, namun ia tidak menghilangkannya karena terlihat lucu.
"Mama, Kian au ga!" seru Kian yang berada di pelukan Kimberly ketika melihat hanya kakaknya yang dicium. ( Mama, Kian mau juga! )
"Kaan Kaan!" pekik Kaan yang berusaha untuk mendekatkan dirinya pada Kimberly ketika mamanya mencium kening saudara kembarnya.
Kimberly pun melakukan hal yang sama pada Kaan dan membuat anak itu kembali tenang dengan senyuman puas di wajahnya.
"Papa?" tanya Kaan yang kini menatap Keirlan karena sedari tadi Papanya hanya diam saja.
Keirlan yang sedari tadi mencoba untuk menahan tangisnya pun menatap putranya itu lama, lalu mengecup singkat keningnya ketika Kaan menatapnya penuh harap.
"Kian?" tanya Kian sembari menunjuk dirinya sendiri menggunakan tangan mungilnya itu.
Keirlan tertawa pelan, laki-laki itu mendekatkan dirinya ke arah Kian dan mengecup kening putranya itu. Kemudian mengecup kening Keith juga tanpa diminta.
KAMU SEDANG MEMBACA
Giant Baby S2 [COMPLETED]
RandomDi season kedua ini berisi cerita tentang Keirlan dan Kimberly setelah lulus sekolah, dan mungkin konflik ceritanya akan sedikit lebih berat dari season satu. So, happy reading guys!