Kimberly tersentak kaget ketika tiba-tiba pintu ruangan kerjanya terbuka dengan suara yang cukup keras, gadis itu mengusap dadanya pelan dan melihat ke arah pelaku.
"Ilan, jangan kebiasaan kaya gitu," tegur Kimberly.
Yang ditegur hanya menganggukkan kepalanya dengan ekspresi lesu, laki-laki itu menghampiri Kimberly lalu duduk di lantai dan meletakkannya kepalanya di pangkuan Kimberly yang duduk di kursi kerjanya.
"Kenapa lesu gitu? bukannya kamu habis main sama Keith?" tanya Kimberly dengan ekspresi herannya.
Pasalnya Keirlan tidak pernah memasang ekspresi lesu setelah bermain dengan anak mereka, laki-laki itu selalu terlihat bahagia.
"Keith cuekin Ilan, masa dia maunya sama Toto terus? Ilan kan nggak bisa kalo deket-deket Toto," adu Keirlan dengan nada yang sedikit merengek.
Kimberly mengernyitkan keningnya, tidak mengerti dengan jalan pikiran Keirlan yang satu ini.
"Bukannya kamu ngasih Toto biar Keith nggak nempel ke aku terus? sekarang Keith udah nggak nempel tapi kamunya kenapa masih ngeluh?" tanya Kimberly yang membuat laki-laki itu mendongakkan kepalanya, menatap wajah Kimberly dari bawah.
Ia menaruh dagunya pada kaki Kimberly, laki-laki itu menatap Kimberly dengan mata memelas dan bibir yang sedikit dimanyunkan.
"Iyaa, tapi Ilan juga nggak mau kalo dicuekin Keith," cibirnya.
"Apa Ilan balikin lagi si Toto? tapi nanti Keith nempel terus ke Lily, nggak bolehin Ilan deket-deket Lily lagi," imbuhnya, bibirnya semakin manyun.
Sedangkan Kimberly hanya menghela nafasnya sembari memijit pelipisnya pelan, gadis itu sudah dibuat pusing dengan pekerjaannya dan sekarang bertambah pusing melihat tingkah Keirlan yang kekanakan seperti ini.
"Kita bahas ini nanti, ya? aku harus selesaiin kerjaan dulu," tutur Kimberly yang mau tak mau dibalas anggukan oleh Keirlan.
Laki-laki itu beranjak dari lantai dan berdiri di depan Kimberly, lalu tanpa aba-aba kedua tangannya memegang kedua sisi sandaran punggung di kursi kerja Kimberly, hingga membuat posisinya seolah-olah laki-laki itu tengah mengukung Kimberly.
Pada detik selanjutnya, Keirlan berhasil duduk di pangkuan Kimberly dan memeluk tubuh gadis itu dengan wajahnya yang ia sembunyikan pada ceruk leher Kimberly.
"Baby, kalo kaya gini aku nggak bisa lihat depan," kata Kimberly.
Posisi Keirlan yang lebih tinggi darinya membuatnya tak bisa melihat ke arah depan karena pandangannya tertutupi oleh bahu laki-laki itu.
"Lily nggak bisa berenti dulu? Ilan kesel seharian dicuekin terus sama kalian," ungkap Keirlan yang semakin mengeratkan pelukannya pada Kimberly.
Padahal hari ini adalah hari libur dan Keirlan sengaja menyingkirkan semua pekerjaannya agar bisa melakukan quality time bersama istri dan anaknya, namun ternyata Kimberly memiliki pekerjaan yang harus diselesaikan dan Keith mengabaikannya karena lebih memilih bermain bersama Toto, anjing husky yang ia bawa beberapa hari yang lalu.
"Lily bilangkan cuma sampe siang, tapi ini udah sore," imbuh laki-laki itu.
"Lily juga skip makan siang, katanya nggak boleh kerja kalo perutnya kosong tapi Lily sendiri malah ngelakuin itu," imbuhnya lagi saat tidak ada jawaban dari istrinya.
"Kalo Lily kuwalahan sama kerjaan, Lily bisa minta tolong ke Ilan, seenggaknya Ilan bisa ngeringanin beban Lily, biar Ilan ngerasa berguna juga buat Lily, selama ini selalu Lily yang ngehandle semuanya sendiri, Ilan ngerasa ngga—"
KAMU SEDANG MEMBACA
Giant Baby S2 [COMPLETED]
RandomDi season kedua ini berisi cerita tentang Keirlan dan Kimberly setelah lulus sekolah, dan mungkin konflik ceritanya akan sedikit lebih berat dari season satu. So, happy reading guys!