[ part 12 ]

1.8K 139 7
                                    

Malam ini, Keirlan berada di sirkuit yang dulu sering ia gunakan untuk balapan. Laki-laki itu datang ke tempat ini untuk menepati janjinya pada Bara yang sudah menolong Gallen sampai di rumah sakit tepat waktu.

"Berapa putaran?" tanya Keirlan pada Bara, mereka sudah pada posisi masing-masing.

"Tiga," balas Bara.

Keirlan menganggukkan kepalanya.

Mereka mulai berancang-ancang ketika Gabriel memberi aba-aba pada mereka, Keirlan tidak terlalu serius untuk balapan kali ini, tapi ia tetap tidak membiarkan Bara berada di depannya.

Hasilnya sudah bisa di tebak, Keirlan yang menang. Kedua laki-laki itu melakukan tos ala pria setelah turun dari motor mereka masing-masing.

"Lo emang keren, Lan."

Keirlan memberikan senyumannya, menatap Bara dengan ekspresi songongnya.

"Lan, Gallen udah sadar!" seru Gabriel yang menghampiri mereka dengan ekspresi senang.

"Duluan, thanks udah luangin waktu lo," kata Bara seraya menepuk pelan bahu Keirlan sebelum pergi menghampiri teman-temannya.

"Balik rumah dulu, Lan. Disuruh ambil baju Gallen sama Queen," ujar Gabriel.

Keirlan menganggukkan kepalanya, laki-laki itu bergegas menaiki motornya dan keluar dari arena. Setelah itu mereka pulang ke rumah.

Keirlan tidak sabar melihat keadaan adiknya yang sudah siuman, ia ingin memeluknya, namun juga memberinya pukulan. Tetapi, jika dipikirkan lagi, kenakalan Gallen, jauh lebih baik dari dirinya dulu.

Daripada itu, Keirlan tidak jadi meminta Gallen untuk keluar dari geng motor itu. Ia tidak ingin terlalu mengekangnya lagi.

Setelah pergi ke rumah dan mengambil keperluan untuk Gallen, mereka bergegas menuju rumah sakit. Kali ini tidak hanya Gabriel dan Keirlan, melainkan Herald juga ikut.

Sesampainya di rumah sakit.

Ketiga remaja berbeda usia itu memasuki ruangan yang ditempati oleh Gallen.

Gabriel lebih dulu mendekati brankar Gallen, sementara Keirlan lebih memilih untuk menghampiri istrinya. Laki-laki itu sudah merasa lega melihat Gallen yang kini bercengkrama dengan Gabriel.

"Jadi?" tanya Kimberly yang dibalas anggukan oleh Keirlan.

Mereka sudah memiliki janji malam ini, jadi mau tidak mau harus meninggalkan Gallen. Untungnya sekarang ada Herald.

"Menurut lo, seberapa berat hukuman mereka buat kasus ini?" tanya Gabriel yang saat ini tengah menyetir.

"Bukan anak hukum," balas Keirlan.

"Gini nih kalo mapel pkn bolos teros," cibir Gabriel.

Keirlan mengendikkan bahunya acuh, ia tidak peduli seberapa lama orang-orang itu mendekam di penjara, asalkan Falian dan orang yang sudah menusuk Gallen diberi hukuman lebih berat. Setidaknya dua bulan.

"Queen, menurut lo berapa lama?" tanya Gabriel yang kini bertanya pada Kimberly yang tengah asik bermain dengan ponselnya.

"Rata-rata dari mereka masih di bawah umur, pasti nggak berat-berat banget."

"Oh, bener. Tapi gue nggak rela kalo si Reno ini bebas gitu aja," ujar Gabriel.

"Reno?" tanya Keirlan.

"Orang yang nusuk Gallen!"

"Oh."

"Apa gue jadi presiden aja ya? terus bikin undang-undang baru," celetuk Gabriel.

Giant Baby S2 [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang