BAGIAN II Chapter 36 : Dunia Mortal

10 2 0
                                    

"Kau lama sekali!" Yan Liang memprotes setelah melihat wujud pemuda tinggi berbalut jubah hijau putih sambil menenteng payung berjalan dari ujung belokan pemukiman. Malam itu, setelah seharian penuh Xuxian berusaha berkonsentrasi terhadap kultivasinya, entah kenapa ia malah mendapat penglihatan aneh. Penglihatan itu cukup mengganggunya karena ia mendapati Bai Suzhen menghantuinya lagi sama seperti mimpi waktu itu. Alhasil, Xuxian menyerah dan mencoba untuk menyegarkan pikiran dengan turun gunung dan mendatangi Yan Liang.

Kebetulan, sore harinya, Yan Liang meminta Xuxian turun gunung untuk meminta bantuannya lagi melawan ibunya terhadap perjodohan yang ditolaknya itu.

Ketika melihat Xuxian dalam balutan pakaian mewah—jubah hijau berkilau dengan sulaman dari benang keemasan, baju putih dari bahan sutra dan rambut Xuxian tidak diikat seperti anak kampung biasa, Yan Liang kontan mengerutkan wajah dan langsung menyambar pemuda itu.

"Ada apa? Apakah aku terlambat sekali?" tanya Xuxian kebingungan melihat tangan Yan Liang sudah lebih dulu mencopot jubah giok Xuxian dan menarik rambut panjangnya untuk diikat dengan tali tembaga.

"Bukan. Kau terlalu tampan untuk seukuran penipu ulung. Ayolah, kau harus membantuku untuk melawan Xiao Pan. Sialnya, selama hampir dua minggu sejak kau dipanggil oleh Kaisar Langit, ibuku benar-benar menolak restu denganmu," ujar Yan Liang sibuk mengikatkan rambut Xuxian hingga tersisa poni rambutnya yang acak-acakkan seperti biasa.

"Lalu apa yang terjadi? Kau akan menikah dengannya sekarang?"

"Besok. Aduh, ini gawat. Ayo, cepat ke rumahku. Kau harus menghadap ayahku. Dia takut padamu, anggap saja kita harus menikah secepatnya," kata Yan Liang enteng. Walau Xuxian tahu ini hanya supaya Yan Liang lepas dari pernikahan yang sudah diatur, tetap saja Xuxian tidak mau menipu terlalu jauh. Kalau satu tipuan gagal, maka lebih baik jangan menumpuknya dengan tipuan lain kalau tidak mau tenggelam ke dalam jebakan sendiri.

"Tidak bisa," sahut Xuxian tegas. Ia menatap Yan Liang yang meringis.

"Jangan mulai lagi. Kalau kau tidak melakukan ini, nasibku dengan Qinfeng bagaimana? Aku tidak mau menikah dengan Xiao Pan! Ayolah, bantu aku, Pangeran Langit..." rengek Yan Liang seperti biasa.

Xuxian menghela napas dan menggeleng. "Dua hari terakhir ini masalah di Klan Langit dan Langit Giok sudah gawat. Aku tidak bisa bermain untuk masalah seperti ini lagi. Aku akan membantumu membatalkan pernikahan dengan Xiao Pan tapi dengan cara jujur."

"Ah, menyebalkan. Baiklah! Tapi jangan sekarang. Di rumahku sedang dijaga beberapa pengawal dari Kuil Giok. Kau tahu sendiri, sejak kabar Pusaka Iblis Bai Suzhen jatuh ke dunia mortal, setiap kediaman pejabat dijaga ketat oleh para pengawal. Kita ke kedai arak biasa saja. Aku mentraktirmu. Kebetulan hari ini Qingfeng sedang sif di sana."

Mendengar arak, tenggorokan Xuxian langsung meronta-ronta menginginkannya. Ia sudah lama tidak minum. Di Kuil Giok, araknya tidak seenak buatan orang-orang kota Qianshi. Mereka punya bahan yang segar sekaligus ringan. Tidak kecut dan hambar seperti arak yang disukai para tetua pendeta.

Sesampainya di kedai arak yang ada di tengah pasar kota yang ramai, Yan Liang menyuruh Xuxian duduk di pinggir kedai sementara gadis itu mencari kekasihnya. Xuxian melihat ke langit malam di luar kedai, matanya langsung terarah ke siluet tipis dari Gunung Qianshi yang berada tak jauh dari tempatnya. Lampion-lampion kecil bercahaya kekuningan di setiap jenjang tiang di pinggir pasar.

Orang-orang hilir mudik memenuhi angkringan gerobak penjual gula, permen dan beberapa toko mainan dan kantong wewangian. Di seberang kedai ada sungai kecil yang airnya beriak pelan mengikuti arah angin sementara jembatan melengkung di atasnya, ramai beberapa pasangan berdiri sambil menghadap langit, menikmati pemandangan malam.

Romance Between the White Snake and the PrinceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang