Naura hadir di rapat guru yang dilaksanakan rutin sebulan sekali. Terkadang juga rapat sekolahnya bisa lebih dari satu kali jika ada hal-hal yang mendesak. Seperti hari ini, dia menghabiskan akhir pekannya di sekolah untuk menghadiri rapat guru dan karyawan SMAN 1.
Selalu ada nama-nama siswa yang disebutkan dalam rapat, tapi yang paling viral tentu saja adalah Bramanty Ilham Permana diikuti Adrian Ismail Hermawan. Pengikut media sosial mereka boleh saja sedikit, tapi nama keduanya selalu menempati tangga teratas dalam perbincangan para guru. Sementara siswa yang sering mendapatkan pujian adalah Asri Setyaningrum. Uniknya, ketiganya ada di kelas Naura yang membuat Naura selalu menjadi pusat perhatian dalam rapat guru.
Hampir sebagian dari guru kelas XI mengeluh pada kasus Ilham dan Adrian.
"Adrian dangdutan di samping kelas, sehingga mengganggu siswa-siswa yang ada di dalam kelas, dia juga menyembunyikan celana guru yang berada di toilet, melakukan provokasi yang menyebabkan perkelahian antara kelas XI IPA 6 dan XI IPA 7, meludahi minuman temannya, memecahkan dua alat laboratorium kimia sampai merundung banyak siswa termasuk siswa di sekolah swasta yang berada sebelah kita. Mayoritas guru sepakat untuk mempertimbangkan dikeluarkannya Adrian dari sekolah ini," ucap Pak Zainal merangkum protes beberapa guru.
Naura menutup matanya rapat-rapat. Dia benar-benar kehilangan muka di hadapan 90 guru dan karyawan. Tidak selalu mudah mewujudkan visi dan misinya membawa siswa-siswa bermasalah ke 'jalan yang benar', karena nyatanya terlalu banyak tantangan yang harus dihadapinya.
"Ilham bermain judi di kelas lain saat pelajaran sedang berlangsung, aktif dalam kegiatan tawuran, tidak pernah masuk ke dalam kelas kecuali pelajaran matematika, sering melompati tembok belakang sekolah, tidak pernah mengerjakan tugas dan hanya ikut saat ulangan harian, telah berkelahi dengan empat siswa dalam bulan ini, dan tidak lupa ditangkap oleh pihak polres karena membuat kegaduhan di lingkungan warga. Mayoritas guru pun setuju agar dipertimbangkan dikeluarkannya Ilham dari sekolah ini."
Ekspresi Naura tak ada tanda-tanda kebahagiaan sedikitpun. Terkadang dia merasa membutuhkan sesuatu untuk menutupi wajahnya agar tak menjadi sumber lirikan rekan kerja. Sebagai manusia biasa, dia benar-benar malu. Wali kelas memang sasaran empuk jika siswanya bermasalah.
Namun, dia dengan segala kekurangannya berusaha bersikap lebih dewasa dengan fokus pada solusi dari permasalahannya. Bukan pada apa yang orang lain pikirkan yang sebenarnya tidak terlalu penting dan tidak memiliki andil dalam situasi yang sedang dihadapinya.
"Mari kita dengarkan terlebih dahulu tanggapan dari wali kelas XI IPA 5 yang merupakan wali kelas Adrian dan Ilham."
Naura menarik dan menghembuskan napas terlebih dahulu sebelum menerima sodoran mikrofon untuknya. Setelah mengucapkan salam dan penghormatan kepada beberapa nama dan hadirin secara umum, barulah dia mulai berbicara.
"Terima kasih atas kesempatan yang telah diberikan kepada saya. Pertama, kasus ini benar-benar telah mengganggu suasana kondusif di sekolah kita, dan saya sungguh malu karena merasa telah gagal sebagai wali kelas. Mungkin ini salah saya dengan segala kekurangan saya, belum berhasil mendidik dan menangani kasus kedua anak wali saya. Oleh karenanya, saya meminta maaf yang sebesar-besarnya kepada semua pihak."
Anak walinya atau siswanya tidak ada yang tahu, bahwa wali kelas mereka harus meminta maaf di hadapan semua guru dan karyawan atas kasus yang mereka lakukan.
"Kedua, saya ucapkan terima kasih kepada ibu kepala sekolah, bapak dan ibu wakil kepala sekolah, BK, semua guru yang telah banyak membantu dalam penanganan kasus ini, dan pak satpam. Meskipun kasus ini belum selesai, tapi saya sungguh berterima kasih atas bantuan dan dukungannya untuk saya.
"Ketiga, saya memohon untuk Ilham agar diberikan tugas dan materi tambahan yang telah ditinggalkannya selama ini agar dia dapat kembali memperbaiki nilainya dan menyusul teman-temannya dalam pembelajaran. Saya juga dalam masa berkoordinasi dengan Ilham dan walinya, sehingga saya memohon waktu dalam penanganannya mengingat beberapa bulan sebelumnya, wali kelas Ilham bukan saya. Sehingga saya masih dalam tahap berusaha menyesuaikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tuan Polisi VS Ibu Guru (TAMAT)
Espiritual#Karya 13 📚PART LENGKAP Naura tak akan lupa bagaimana Polisi muda itu menginterogasi dan menahannya tanpa permisi. Setelah tahu kesalahannya, pria berpangkat Inspektur Polisi Satu (Iptu) itu tak meminta maaf padanya yang membuat Naura semakin muak...