𝐒𝐞𝐫𝐚𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐀𝐠𝐫𝐞𝐬𝐨𝐫 𝐙𝐢𝐨𝐧𝐢𝐬 𝐌𝐞𝐧𝐲𝐚𝐬𝐚𝐫 𝐏𝐞𝐦𝐮𝐤𝐢𝐦𝐚𝐧 𝐒𝐢𝐩𝐢𝐥, 𝟕𝟒.𝟎𝟎𝟎 𝐖𝐚𝐫𝐠𝐚 𝐏𝐚𝐥𝐞𝐬𝐭𝐢𝐧𝐚 𝐊𝐞𝐡𝐢𝐥𝐚𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐑𝐮𝐦𝐚𝐡 | 𝐌𝐚𝐫𝐢 𝐊𝐢𝐭𝐚 𝐁𝐚𝐧𝐭𝐮 𝐌𝐞𝐫𝐞𝐤𝐚Hari ini, 9 Oktober 2023, Peduli Muslim mendapatkan surat dari kaum muslimin di Gaza Palestina melalui Ibn Baz Charitable Association, mengabarkan serangan masif dari Zionis Israel telah menyebabkan 430 warga meninggal, 2.270 warga terluka, dan sekitar 74.000 warga kehilangan rumah karena hancur terkena serangan bom.
Kami prihatin atas terjadinya konflik ini, terlebih yang paling banyak menderita adalah warga sipil. Bahkan, sekolah yang didirikan PBB (UNRWA) untuk anak-anak Gaza pun terkena dampak serangan bom pula.
Tim Peduli Muslim tidak memfokuskan pada pembahasan upaya penyelesaian konflik, karena hal tersebut kami yakini merupakan wewenang dan ranah para pemimpin negara-negara muslim, termasuk Indonesia.
Alhamdulillah, pemerintah RI melalui Kementerian Luar Negeri, telah mengeluarkan pernyataan di akun X (twitter) official Kemlu RI bahwa: "... akar konflik tersebut, yaitu pendudukan wilayah Palestina oleh Israel, harus diselesaikan."
Maka, Tim Peduli Muslim hanya memfokuskan perhatiannya pada penanganan warga sipil yang menjadi penyintas konflik ini. Guna merespon cepat kebutuhan warga sipil Gaza, kami membuka kanal bantuan melalui:
Bank Syariah Indonesia (BSI)
💳 4-4444-333-16
✏ a.n. Peduli Muslim✔ Informasi kanal bantuan ini berlaku pada 9 Oktober hingga 31 Oktober 2023 (Tahap 1).
https://instagram.com/pedulimuslim?igshid=MWZjMTM2ODFkZg==
✍🏻 Ingin dana bantuan Anda seluruhnya tersalurkan untuk membantu warga Palestina, tanpa terpotong biaya operasional? 👉 Konfirmasikan donasi Anda melalui: bit.ly/konfirmasi-palestina-2023
Semoga Allah ta'ala memberikan kesabaran kepada saudara-saudara kita di Palestina yang terjajah dan terusir dari kampung halamannya sendiri. Aamiin.
____
Broadcasted by:
⎮Peduli Muslim
⎮Instagram: @pedulimuslim
⎮Telegram: t.me/PeduliMuslim#freepalestine
KAMU SEDANG MEMBACA
Tuan Polisi VS Ibu Guru (TAMAT)
Duchowe#Karya 13 📚PART LENGKAP Naura tak akan lupa bagaimana Polisi muda itu menginterogasi dan menahannya tanpa permisi. Setelah tahu kesalahannya, pria berpangkat Inspektur Polisi Satu (Iptu) itu tak meminta maaf padanya yang membuat Naura semakin muak...