5 Tahun Kemudian ...
Agenda tahunan penghargaan untuk guru dan karyawan terbaik di SMAN 1. Acara yang ditunggu-tunggu oleh semua guru dan siswa adalah penghargaan kepada guru terbaik berdasarkan hasil pemilihan oleh semua warga sekolah.
Dua orang siswa laki-laki dan perempuan dari kelas XII berdiri di panggung dan membacakan pemenangnya. "Kategori guru terbaik jatuh kepada ...."
Semua guru dan siswa menatap mereka dengan wajah penasaran.
"Ibu Alivia Naura Respati, S.Pd., Gr."
"HUUUUUUUUUUUUUUU ...." Semua siswa kelas XI IPA 1 bersorak dan berpelukan karena wali kelas mereka yang terpilih.
Naura tersenyum tipis sambil berjalan ke arah panggung menerima plakat penghargaan yang diserahkan oleh Ibu Sassy. Entah itu yang ke berapa, karena dia hampir selalu memenangkan banyak penghargaan.
"Selamat Ibu Naura. Saya bangga dengan Anda," ucap wanita paruh baya itu sambil menyalami tangan Naura.
"Terima kasih, Bu."
Naura diberikan kesempatan berbicara sebagai guru terbaik di SMAN 1 tahun itu. Sejenak dia memandangi semua guru dan siswa yang turut hadir dalam acara tersebut sebelum kesekian kalinya menyadari, bahwa dunia pendidikan adalah dunianya.
Setelah mengucapkan salam dan penghormatan untuk semua pihak, dia mulai menyampaikan maksudnya.
"Terima kasih atas penghargaan dan kepercayaan bapak dan ibu sekalian serta semua siswa yang diberikan kepada saya. Penghargaan ini saya persembahkan untuk semua guru dan tenaga kependidikan di SMAN 1, bukan hanya untuk saya, karena semua guru dan tenaga kependidikan di SMAN 1 telah melakukan yang terbaik."
Semua rekan-rekannya tersenyum melihatnya.
"Pertama, penghargaan tertinggi untuk semua guru yang telah mengabdikan dirinya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan menjadi garda terdepan dalam membentuk generasi-generasi penerus bangsa ini.
"Hari ini saya ditugaskan di SMAN 1, dan di luar sana, ada banyak sekali guru yang mengabdikan dirinya di pedalaman, jauh dari banyak akses yang memudahkan, jauh dari keluarga tercinta, melakukan perjuangan yang besar dengan gaji yang tak terlalu besar, dan bertahun-tahun lamanya bertugas demi mewujudkan cita-cita bangsa ini dan memiliki kepercayaan, bahwa setiap anak berhak atas pendidikan yang layak dan masa depan yang lebih baik. Oleh karenanya, apresiasi tertinggi dan doa terbaik untuk semua guru di Indonesia di mana pun yang tak pernah berhenti berjuang.
"Menjadi guru tidak selalu mudah. Kita melalui pendidikan sebagaimana mahasiswa pada umumnya, banyak dari kita berhasil menempuh pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, dan ketika bertugas, pandangan orang lain terhadap kita adalah suatu tanggung jawab moral yang cukup sulit. Kita harus menjadi teladan yang pantas untuk ditiru oleh siswa dan masyarakat, harus bersikap dan bertindak dengan lebih bijak, mempelajari begitu banyak hal untuk dapat mengatasi banyak tantangan yang kita hadapi ketika mendidik dan berhadapan secara langsung dengan manusia yang berbeda jauh secara karakter dan latar belakang. Tak lupa memiliki kesabaran yang begitu luas.
"Tidak mudah untuk menjadi guru yang baik. Kita belajar dari banyak kesalahan, banyak pengalaman, dan banyak hal. Saya pikir itu adalah salah satu definisi dari guru sebagai pembelajar sepanjang hayat. Selalu belajar dan belajar menjadi lebih baik. Mari kita ciptakan pendidikan yang memanusiakan manusia.
"Untuk semua siswa yang hadir hari ini, pesan saya, bagaimanapun zaman berubah, tetap hargailah gurumu dan doakan mereka dalam setiap doa-doamu. Karena ada begitu banyak pengorbanan yang para guru lakukan untuk membuatmu menjadi manusia yang seutuhnya, manusia yang merdeka secara pola pikir, dan manusia yang bebas dari belenggu kebodohan serta Insyaallah dalam setiap suksesmu, guru adalah sejarah di dalamnya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Tuan Polisi VS Ibu Guru (TAMAT)
Spiritual#Karya 13 📚PART LENGKAP Naura tak akan lupa bagaimana Polisi muda itu menginterogasi dan menahannya tanpa permisi. Setelah tahu kesalahannya, pria berpangkat Inspektur Polisi Satu (Iptu) itu tak meminta maaf padanya yang membuat Naura semakin muak...