Aku tak tau, sepertinya hanya aku saja yang merasakan perasaan in, dan kamu tidak.
_Alaca Karanalik_
Berdebat denganmu adalah hal yang menyenangkan.
_Atharza Bumantar_
Seyara17
*
*
*
*Selamat menikmati
Diam dan Bacalah menggunakan hati......."Lagi baca apa Rain"
"Novel"
Suara beraksen berat khas seorang laki-laki yang rasanya terdengar pamiliar sekali di pendengaran ku, terlebih lagi nama panggilan yang menjadi ciri khas tersendiri dari seseorang yang memanggil namaku. Saat mengalihkan pandangku kesamping aku melihat Arza yang sudah duduk berada disampingku seraya memandangiku dengan lekat. Dari sekian kabinet yang masih terlihat kosong, mengapa Arza lebih memilih duduk di dekat ku, itu yang terus menerus berputar-putar didalam benak pikiran diriku. Aku pun bingung, pasalnya sejak awal aku mengenal Arza dan kebersamaan aku dengannya di labkom, Arza seakan enggan mencari tempat duduk selain disamping ku padahal tugas Arza membantuku membuat laporan sudah selesai.
Aku yang merasa bosan pun mengajak Arza berbicara terlebih lagi pandang Arza sedari tadi terus-menerus memandangiku yang membuatku sedikit risih dengan pandangannya, sebelum aku mulai memecah keheningan diantara dengannya, Arza sudah terlebih dahulu memulai percakapan
"Rain, kenapa perempuan itu matre" tanyanya seketika, sepertinya ia akan berakhir menyesal telah menanyakan hal tersebut kepadaku
"Za, sebenarnya perempuan itu bukan matre, mereka itu realistis. Contohnya ketika membeli kebutuhan mereka yang berbeda dengan cowok, seperti baju contohnya. Kamu juga sama kan? Kenapa hanya perempuan saja yang disebut matre, sedangkan laki-laki tidak, padahal laki-laki juga sama membeli baju meskipun tidak terlalu sering seperti perempuan." Jawabku memberikan penjelasan pada Arza, meskipun sepertinya ia tidak memahami penjelasan ku
"Contoh lainya apa?" Tanyanya nya lagi
"Contohnya, ketika sang perempuan meminta skincare pada sang laki-laki, meskipun mereka tidak memiliki hubungan yang sah hanya sebatas sepasang kekasih. Tetap saja kan laki-laki tersebut memberikannya, apakah ketika sang laki-laki memberikan hal yang diminta oleh kekasihnya laki-laki tersebut mengatakan bahwa perempuan itu matre, Tidak kan. Bahkan, terkadang tanpa perempuan meminta pada kekasihnya pun. Sang kekasih dengan suka rela memberikan hal-hal yang di senangi oleh si perempuan. Tapi ketika mereka mengakhiri hubungan nya, dari pihak laki-laki ia meminta perempuan tersebut untuk mengembalikan barang yang telah di berikanya. Dan contoh lainnya banyak sekali laki-laki di belikan barang-barang oleh si perempuan yang berstatus sebagai kekasihnya, dan ketika hubungannya berakhir barang tersebut tidak diminta lagi oleh si perempuan. Meskipun ada saja yang berkebalikan dari hal yang telah aku jelaskan tadi, jadi masih menganggap perempuan itu matre?"
"Ah jadi ingat mantanku dulu" ucap Arza seraya membuka handphone miliknya, aku sempat melirik Arza yang membuka galeri handphone-nya seperti mencari-cari sesuatu, mungkin sepenggal kenangan yang akan ia ceritakan
"Mau cerita?" Tanya ku, kalaupun Arza menolak untuk bercerita padaku, toh tidak merugikan diriku sama sekali
"Aku dengan perempuan ini sudah lama menjalin hubungan, awal-awal kami seperti pasangan yang lainya, yang menjadi budak cinta. Akan tetapi seiring berjalannya waktu kami terpaksa harus terpisah oleh jarak, setelah berada dalam pase itu aku merasa dia seperti berubah. Chat yang dia kirimkan hanya sebatas untuk meminta transfer, setelah aku memberikan apa yang dia mau sudah tidak ada chat lainya. Hal itu berlarut-larut hingga dua bulan lamanya. Semakin hari aku semakin dibuat curiga, mengapa dia seperti berubah dan saat itu aku putuskan untuk menemui dia di kosannya tanpa memberitahu terlebih dahulu bahwa aku akan datang menemuinya. Setelah sampai di kosan dia, alangkah terkejutnya aku ketika membuka pintu kosannya ternyata pacarku sedang melakukan hal seperti itu dengan laki-laki lain. Marah, kecewa, kesal, perasaan campur aduk menjadi satu. Aku mati-matian menjaga dia, dan dengan teganya dia melakukan hal seperti itu dengan laki-laki lain, didepan mataku Rain, setelah itu aku memutuskan untuk mengakhiri semua dengannya. Jika diingat-ingat, dulu aku ada adalah seseorang yang bodoh, betul Rain?"
KAMU SEDANG MEMBACA
AKU MENYUKAI LUKA
ChickLitSUDAH END Rentetan masalah silih berganti berdatangan, entah itu mampu dihadapi atau berserah diri pada sang ilahi. Ketika sesuatu hal sudah hilang bukankah akan terasa hampa, lalu bagaimana dengan dirinya yang telah kehilangan sang nahkoda hingga k...