PERTEMUAN

10 2 0
                                    

Bertemu denganmu, apakah semesta sedang merencanakan sesuatu pada diriku? Setelah adanya luka, bukankah saatnya bahagia yang tercipta.
_Alaca Karanlik_

Seyara17
*
*
*
*

Selamat menikmati
Diam dan Bacalah menggunakan hati.......

Pasar adalah tempat yang menjadi transaksi, apapun jenis transaksinya. Salah satu tempat terbaik bagi kalangan seperti 'kami.' Selain harganya murah, bisa tawar menawar bisa juga menjadi tempat kasbon kalau tidak ada uang atau sudah memasuki tanggal tua. Tapi, disclaimer hanya terkhusus pelanggan lama dan tetap yang bisa meminta kasbon, dan yang baru jangan pernah mencoba-coba hutang untuk belanja. Meskipun tindakan hal tersebut tidak bisa dibenarkan.

Terik panasnya sinar mata hari, di siang hari ini, lebih enak mencari tukang Es cendol, untuk menghilangkan hausnya dahaga.

"Na, kamu mau ikut bunda ke dalam pasar, atau disini aja?" Tanya Bunda yang mengajakku memasuki area pasar tradisional.

"Ana disini aja deh bun, mau beli es cendol juga." Tolaku secara halus pada ajakan Bunda

"Bunda masuk dulu kedalam ya, awas jangan berkeliaran jauh-jauh. Malas bunda, kalau bunda balik harus nungguin kamu"

Terlihat punggung Bunda sudah mulai memasuki area pasar. Saatnya berburu tukang cendol, cendol i'm caming. Dengan gembira sekali aku berjalan menyusuri satu persatu ruko yang akan membawaku pada cendol langganan, aku melihat sekeliling pinggir pasar yang sudah lama sekali diriku tak pijaki, aktivitas lah yang membuatku jarang sekali memasuki area pasar tradisional. Ketika sedang menikmati jalanan dengan alunan musik yang aku nyalakan pada earphone yang terpasang di telingaku, tiba-tiba....

Brukhh

"Aw, eh maaf ya" ucapku seraya mengibaskan debu yang menempel pada rok yang aku kenakan, akibat insiden tabrakan ini

"Lain kali jalan pakai mata. Dasar bocah!"

Dari suaranya yang beraksen berat sudah dipastikan bahawa yang menabrak ku adalah seorang laki-laki. Saat aku mendongakkan kepalaku untuk melihat laki-laki yang berada di depanku, satu kata yang ada dalam benakku saat melihatnya. Tampan dan manis, sangat di sayangkan ucapan di akhir kalimatnya yang tadi seketika menghilangkan pandangan tampan dari pikiranku, pasalnya laki-laki ini yang menabrakkan dirinya pada ku, kenapa dia sendiri yang menjadi marah

"Mohon maaf ya pak, dimana-mana jalan itu menggunakan kaki, dan anda bilang saya bocah?" ucapku sedikit kesal denganya. Awalnya aku berniat untuk meminta maaf kepadanya hanya saja setelah mendengarkan ucapan sang laki-laki itu membuatku enggan untuk mengucapkan kata maaf, "Dasar bapak-bapak, anda yang nabrak anda pula yang ngomel-ngomel!" Sungutku tak terima dikatakan bahwa diriku adalah bocah

"Kamu!" Tunjuknya pada ku dengan raut wajah yang sudah memerah, sepertinya dia juga kesal denganku atas insiden ini "Huh, dasar bocah!" Ucapnya, lalu melenggang pergi dari hadapanku dengan seenaknya. Setelah mengatakan diriku bocah ingusan? Dengan se'enaknya dia pergi begitu saja setelah mengatai diriku, dasar bapak-bapak kesepian. Mood ku sudah terlanjur berantakan akibat insiden tadi. Tau sial seperti ini aku lebih baik mengikuti bunda masuk kedalam pasar, daripada harus bertemu dengan bapak-bapak yang tingkahnya ajaib, dia yang menabrak dia juga yang tidak terima.

"Anaaaa" Teriak bunda dari sebrang jalan, mendengar panggilan bunda aku bergegas menghampirinya

"Ayo pulang, bunda udah selesai nih"

"Iya bun, tunggu sebentar"

Gagal deh nyari es cendolnya gara-gara tadi.

"Mukamu kenapa tuh, ditekuk ke kanebo kering gitu"

AKU MENYUKAI LUKA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang