Aku begitu terbuai dengan kata-kata manismu, hingga aku lupa bahwa hadirmu hanya sekedar singgah.
_Alaca karanalik_Seyara17
*
*
*
*Selamat menikmati
Diam dan Bacalah menggunakan hati......."Gabut ya Bang" Tanya ku pada Rendra. Seperti inilah perkerja'an kami, jika tidak ada event atau acara apapun, melamun atau scroll-scroll beranda disalah satu aplikasi. Beruntung fasilitas Wi-Fi di tempat magang ku bisa di gunakan dengan bebas, untuk membunuh rasa bosan.
Aku teringat pesan dari Kedra sewaktu pagi yang belum sempat aku baca dan balasKedra Arji
[Iya yang cewek tapi]Aku segera mengetik balasan pada Kedra
[Kenapa cewek bang?
Ah iya, siapa tau temenku ada gimana hmm?]Tak harus menunggu balasan lama, notifikasi pesan masuk pun berbunyi
Kedra Arji
[Ngga mau ah. Kalo bukan kamu aku gak mau][Kan aku ngga bisa main game bang, lebih tepatnya ngga main
Oh iya, kenapa aku? Kan udah aku kasih penawaran....]Kedra Arji
[Ya sudahlah kalo kamu ngga main it's Oky An
Coba vn dulu An][Hmm. Tapi serius bang?
Vn apa bang....]Pikirku sudah berada jauh, pasalnya, selama ini tak ada seseorang yang berani meminta aku mengirimkan voice note apapun itu, aku sendiripun merasa suaraku seperti aneh ketika aku mengirimkan pesan dengan voice note terlebih lagi pada seorang laki-laki. Meskipun aku sudah mengenalnya, masih ada rasa sungkan yang aku rasakan.
Ditengah diriku yang sedang cemas apa yang akan Kedra minta pada ku, ternyata gerak-gerik diriku tak luput dari pandangan Rendra dan Ari, aku mendengar Ari berbicara dengan Rendra tentang diriku, hanya saja aku tidak terlalu memperdulikannya, hingga tepukan tangan dibahu ku, mengalihkan atensi sepenuhnya pada seseorang yang berada disampingku"Na"
"Kenapa Na? Tadi senyam-senyum sekarang jadi kek orang dikejar rentenir gitu" Ucap Rendra dengan sedikit terkekeh dan mengambil tempat duduk disamping diriku, aku tau diri ku sudah menjadi objek fokus
yang lainya, menyebalkan memang."Ana lagi jatuh cinta Bang Da" baru saja diri ku ingin menjawab pertanyaan yang dilontarkan Rendra, sudah ada yang terlebih dahulu menjawab pertanyaan tersebut, rekan kerja ku yang satunya lagi, Safauni yang kerap dipanggil Sasa, cewek kalem tapi usil
"Memangnya Ana bisa jatuh cinta gitu?" Aku membelalakkan mataku, Ini lagi. Ari untuk apa ikut-ikutan menjahili diriku, dan helow, aku bukanlah seorang manusia yang tak memiliki potensi rasa untuk jatuh cinta terlebih lagi aku ini seorang perempuan yang lebih menggunakan hati daripada logika seperti pria. Ditengah-tengah candaan-candaan yang dilontarkan teman-teman ku
Bunyi notifikasi pesan masuk, aku mengalihkan pandanganku pada benda berbentuk persegi panjang tipis itu, siapa yang mengirimkan pesan dan terpampang jelas nama si pengirim pesan tersebut, Kedra Arji
Kedra Arji
OnlineKedra Arji
[Iyaa
love you][Serius bang... Voice note apa]
Kedra Arji
[Coba bilang love you]Gila! Bagaimana caranya aku mengirimkan voice note dengan perkataan seperti itu dihadapan teman-temanku, bisa-bisa aku menjadi bahan candaan mereka karena voice note laknat itu. Ditengah kepanikan ku, terkadang otak dan tangan tak berjalan dengan sinkron, buktinya aku dengan tak sengaja meng-klik tombol yang biasa digunakan untuk melakukan panggilan video call. Aku yang tersadar pun reflek mengklik tombol yang berwarna merah untuk mematikan sambungan panggilan video call sebelum Kedra mengangkat panggilan tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
AKU MENYUKAI LUKA
ChickLitSUDAH END Rentetan masalah silih berganti berdatangan, entah itu mampu dihadapi atau berserah diri pada sang ilahi. Ketika sesuatu hal sudah hilang bukankah akan terasa hampa, lalu bagaimana dengan dirinya yang telah kehilangan sang nahkoda hingga k...