MEMORIES ARUNIKA

19 5 0
                                    

Masalalu memang akan terus mengikuti, seperti selayaknya bayangan yang mengikuti kemanapu kamu pergi.

_Alaca Karanlik_

Seyara17
*
*
*
*

Selamat menikmati
Diam dan Bacalah menggunakan hati.......

Pagi kembali menyapa diriku, setelah bersiap-siap dan kembali ke cafe ku tak lupa dengan tote bag titipan bunda pada kakek, aku berjalan keluar rumah cuaca pagi ini terasa dingin sekali. Aku percepat langkahku menuju tempat angkutan umum. Untuk kali ini aku ingin mencoba menaiki angkutan umum, setelah memberhentikan angkutan umum aku jelaskan arah tujuanku. Setibanya di cafe, aku melihat beberapa alam tim sudah standby di depan cafe, aku bergegas menghampiri mereka dan membukakan pintu yang sebelumnya sudah aku kunci, setelah mempersilahkan mereka masuk. Aku kembali mengumpulkan mereka untuk menjelaskan dan memberikan arahan apa yang akan mereka kerjakan hari ini, dan setelah berdiskusi dan mempersilahkan mereka untuk mempersiapkan apa yang akan mereka kerjakan, aku beranjak berdiri dan melangkahkan kakiku menuju keluar cafe dan menggambil handphone yang berada dalam tas ku. Aku membuka salah satu aplikasi maps untuk mengetahui tempat makan mana yang sudah buka, terlihat beberapa pilihan tempat makan. Ternyata yang aku tuju jaraknya cukup jauh sekali, tidak masalah sama sekali pikirku, aku harus tetap memberikan mereka makanan sebelum memulai perkejaan mereka.

Setelah berjalan cukup jauh, akhirnya aku sampai pada salah satu resto yang terlihat sudah open tulisan di pintu masuknya, aku melangkahkan kakiku dan membuka pintu tersebut, rupanya ada lonceng di atasa pintu yang menandakan ada seseorang yang berkunjung. Saat aku memasuki resto tersebut atensi dari mereka sepenuhnya melihat ke arahku, aku berfikir apakah ada yang salah dengan pakaian ku, melihat cara mereka melihatku seperti ada sesuatu hal. Aku yang mengenakan blazer berwarna coklat dengan kaus berlengan panjang berwarna coklat, dipadukan dengan rok bermotif bunga berwarna putih dengan Khimar berwarna coklat susu dengan flatshoes senada dengan warna Khimar ku. Apakah ada yang salah denganku, aku hanya tersenyum dan mengangguk sebagai tanda sapa'an dariku, lalu aku melangkahkan kakiku menuju tempat kasir dan memberikan pesan makanan dan minuman atas nama diriku, aku dipersilahkan duduk oleh salah satu parmusaji dan memintaku agar menuggu sebentar. Setelah 15 Menit menunggu pesananku, seorang pramusaji menghampiri diriku dan membawakan pesanku. Lantas aku bergegas menuju kasir untuk membayar semuanya.

Setibanya diriku di cafe aku melihat dua orang yang berbincang-bincang dengan kakek, melihat kedatanganku mereka memberikan senyuman diwajahnya padaku. Aku yang penasaran pun menghampiri mereka bertiga dengan segera seraya berekata pada mereka berdua

"Ada yang bisa saya bantu?"

"Mereka ingin melamar di tempat mu Ane" ucap kakek memberikan penjelasan padaku, lantas aku ber oh ria. Dan meminta izin terlebih dahulu untuk masuk kedalam cafe, mengantarkan makanan untuk tim yang membantuku, setelah selesai memberikan makanan pada mereka aku kembali menghampiri kake dan dua calon pekerjaku. Kakek yang memahami tujuanku menghampiri mereka untuk meng-interview mereka, Kakek bergegas bangkit dan berjalan menuju ke arahku seraya berkata

"Semoga berhasil Ane" ucap Kakek, lalu berpamitan bahwa dia hari ini akan pergi menuju rumah kerabatnya dan akan kembali besok. Sebelum kakek pergi aku meminta izin terlebih dahulu bahwa furniture yang aku pesan akan datang dan meminta izin untuk menitipkannya dirumah Kakek, dan Kakek mengizinkan ku.

Aku kembali berjalan menghampiri dua orang calon pekerja yang akan bekerja di cafe bakery milik ku. Lantas aku mempersilahkan salah satu diantara mereka untuk mengikuti sesi interview dan meminta salah satunya untuk menunggu.
Setelah mempersilahkannya untuk duduk berada dihadapanku aku memulai sesi interview dari menanyakan identitas diri sampai menanyakan beberapa alasan mengapa tidak mencari keuntungan di tempat lain yang lebih besar daripada di tempatku. Aku mengetahui namanya Azura gadis berusia 20 Tahun, dirinya sempat bekerja di salah satu rumah makan hanya saja lingkungannya yang membuat dirinya memutuskan untuk mengundurkan diri, dan berakhir mencoba peruntungan melamar pekerjaan ditempat ku. Aku mempersilahkan nya untuk keluar sebentar dan memanggil satu orang lagi yang akan aku interview. Sama seperti Azura perihal pertanyaan yang aku ajukan, namanya Ghandi pria berusia 27 Tahun, memilki pengalaman selama 6 Tahun berkecimpung di dunia Kitchen di salah satu toko bakery yang cukup hits. Aku sempat bertanya apa alasan dia melamar pekerjaan di tempat ku dan apa alasan dia berhenti dari pekerjaan sebelumnya, lalu Ghandi menjawab

"Saya sudah 2 Tahun tidak mendapatkan pekerjaan, saya melihat brosur dari kamu yang menawarkan pekerjaan dengan kualifikasi yang sudah saya miliki, dan untuk alasnya saya tidak mungkin melepaskan pekerjaan lama saya jika bukan karena saya di pecat secara sepihak, dan itu bukan kesalahan yang saya perbuat." Ucapnya menghela nafas panjang

Aku meminta untuk menunggu nya di luar, ada beberapa yang aku pertimbangkan. Tapi, tidak ada salahnya aku menerima mereka bekerja di tempat ku. Aku beranjak bangkit menuju mereka yang menunggu di luar cafe, melihat aku berjalan ke arah mereka. Azura dan Gandhi sempat berdiri, setelah berada di hadapan mereka aku mengucapkan selamat kepada Azura dan Gandhi yang aku terima untuk menjadi partner kerjaku. Setelah selesai mengatakan hal itu, aku mempersilahkan mereka untuk kembali pulang dan kembali lagi untuk bekerja pada hari Rabu depan, dimana cafe bakery ini akan launching. Dan untuk Ghandi aku memintanya datang pada hari Minggu, untuk mempelajari beberapa arahan dari Bunda tentang beberapa makanan yang akan masuk kedalam daftar menu cafe bakery milikku.

****


Hari demi hari aku dan Alam tim bekerjasama untuk mempercepat proses renovasi cafe bakery ku, dimulai dari menyusun ornamen-ornamen yang telah aku pilih dan beberapa furniture yang aku tempatkan sesuai dengan tema yang aku pilih dan ambil, akhirnya selesai juga. Tugas terakhir ku adalah mencari nama untuk cafe bakery ku. Sudah berjam-jam masih saja aku tidak menemukan nama yang pas untuk cafe bakery ku, dimulai dari nama-nama bunga hingga nama diriku. Aku tidak mungkin menggunakan nama toko bakery dari Bunda, jelas tidak bisa. Aku yang mengambil tema cafe bakery dengan nama toko bakery Bunda, bakery Rumiati terdengar biasa saja dan tidak meninggalkan sesuatu yang berkesan ketika mereka datang ke cafe ku, aku ingin memberikan sesuatu yang membuat mereka berkesan ketika datang ke cafe ini. Setelah beberapa menit kemudian aku teringat dengan bahasa sansekerta, sepertinya aku akan mengambil nama cafe bakery ku dari bahasa sansekerta
'Memories Arunika', aku memilih nama tersebut. Memories yang berarti kenangan dan Arunika yang berarti fajar atau matahari. Aku berharap mereka yang datang berkunjung ke cafe ku memiliki kenangan di pagi hari saat berada di sini, dan aku berharap itu bisa melekat pada ingatan mereka tentang cafe ku, 'Memories Arunika.'

Setelah menemukan nama cafe yang pas. Aku kembali menemui Nadia yang sedang berbincang-bincang dengan timanya

"Nadia" panggilku padanya

"Iya mbak, sudah menemukan namanya?" Tanya Nadia padaku, aku tersenyum mendengar pertanyaannya darinya seraya berkata

"Memories Arunika, saya berharap ketika seseorang datang ke cafe bakery saya memiliki kenangan di pagi hari dan itu melekat pada mereka." Jelasku pada mereka semua.

"Nama yang bagus mbak, oke. Kita mulai kerjakan semuanya, dan ini adalah penentuan finish kita jadi harus berikan hasil semaksimal mungkin." Ucap Nadia pada timnya.


































AKU MENYUKAI LUKA

Jangan lupa pendapat kalian yang dibebaskan untuk berpendapat di cerita saya ini

AKU MENYUKAI LUKA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang