[16] Satu sama

328 39 3
                                    

>> Happy Reading <<

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

>> Happy Reading <<

"Mama, Gitta tahu Mama dan Papa disana memperhatikan Gitta. Mama melihat betapa bahagianya Gitta." Gitta tersenyum lebar seraya mengusap-usap batu nisan bertuliskan nama Mamanya.

"Ini memang terlalu cepat bahkan Gitta masih belum percaya kalau ini nyata. Tapi, Maxime itu benar-benar lelaki yang sempurna, Ma. Dia baik, tulus, sayang sama Gitta, memperlakukan Gitta dengan sangat baik. Dan kami sebentar lagi akan menikah, Ma." Gitta tersenyum haru.

Sambil menabur bunga, Gitta selalu seperti ini, bercerita satu arah mengenai hal-hal apa saja yang sudah ia lakukan dan juga mengenai Maxime pada sang Mama. Sesekali senyuman manis terukir di kedua sudut bibirnya. Gitta yakin Mamanya di surga sana bisa mendengarnya dan bisa merasakan kebahagiaannya.

"Mama tahu setelah kami menikah nanti Maxime berjanji akan mendukung penuh keinginan Gitta kuliah di Inggris. Dia benar-benar pengertian, Ma."

Andai saja Maxime sedang tidak sibuk, Gitta pasti sudah membawa Maxime untuk menemui Mamanya.

Beberapa menit kemudian, Gitta merasa sudah saatnya ia pergi dari sini. Ia pun berpamitan pada sang Mama dan berjanji akan rutin mengunjunginya, seperti yang kerapkali ia lakukan.

***

Maxime memperhatikan pantulan dirinya yang berbalutkan setelan tuxedo hasil rancangan designer kenamaan tanah air dari pantulan cermin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Maxime memperhatikan pantulan dirinya yang berbalutkan setelan tuxedo hasil rancangan designer kenamaan tanah air dari pantulan cermin. 17 tahun. Ia bahkan menunggu selama itu untuk ini. Apa yang ia mau sudah ada dalam genggaman tangan. Gitta ...

Maxime terdiam kala melihat Gitta dari pantulan cermin berjalan ke arahnya. Entah kenapa melihat Gitta mengenakan gaun pengantin ya meskipun gaun itu belum sempurna tapi aura kecantikan Gitta begitu terpancar.

"Gimana Max? Bagus nggak di aku?"

Maxime memutar tubuhnya dan tersenyum manis. "Beautiful as always."

SWEET LIES [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang