[33] Jika ia mati

454 47 9
                                    

>> Happy Reading <

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

>> Happy Reading <

Sembari menikmati santap siang yang baru saja di antar oleh pelayan, obrolan hangat antara Gitta, Lusi dan juga Chris mengalir begitu saja. Dan disini Gitta baru tahu bahwa ternyata Chris mengenal Inggrid karena pernah bekerja sama dengannya.

Kemudian pembahasan mengenai Gitta yang ternyata adalah teman Megan dan satu sekolah dengan Megan juga mereka bicarakan. Namun selama ini, Gitta tidak mengetahui bahwa Megan adalah adik tiri Maxime, anak Lusi dan Chris. Itu pun baru Gitta ketahui setelah Megan hadir di pesta resepsi pernikahannya. Selama ini ia berteman dengan Megan tapi tidak tahu sedetail itu mengenai keluarganya. Ia hanya tahu Megan adalah putri dari pasangan pengusaha sukses. Itu saja.

"Mengenai malam itu, Daddy ingin meminta maaf sebesar-besarnya atas apa yang sudah Megan lakukan dan katakan." Chris meminta maaf tulus dari hatinya.

Gitta tersenyum hangat. "Dadd, ini sudah lama berlalu. Aku ngerti kok kenapa Megan bersikap demikian."

Chris juga menceritakan alasan kenapa malam itu ia tidak datang ke pernikahan Maxime dan Gitta yang tak lain karena Chris tengah berada di luar kota. Padahal kenyataan sebenarnya bukan karena demikian melainkan karena Maxime melarangnya untuk datang ke pesta pernikahannya.

Lusi menggenggam tangan Gitta yang bebas di meja. Sungguh! Menantunya ini baik sekali. Sikapnya ramah dan tutur katanya begitu sopan. Tidak salah Maxime memilih Gitta menjadi istrinya.

Lusi juga memuji kecantikan Gitta yang memang serasi sekali disandingkan dengan Maxime, putra tampannya.

"Selain Megan, Maxime udah ceritain ke kamu belum tentang adiknya yang satu lagi yang saat ini lagi sibuk promosi brand kecantikannya di Korea?"

Gitta mengernyitkan dahi. Maxime punya adik lain selain Megan? Ia baru tahu hal ini.

"Margin, adik tiri, Maxime." Lusi menambahkan. "Saat kami menikah, saya punya Maxime dan Chris punya—"

"Baby, kamu disini?"

Gitta, Lusi dan juga Chris menoleh ke sumber suara.

"Max."

Lusi tersenyum melihat kedatangan Maxime. Ia yakin Aslan lah yang memberitahu ini mengingat apa yang Aslan ketahui pasti akan cepat sampai ke telinga Maxime. Tapi ini bagus. Mereka berempat bisa makan siang bersama. Momen yang mustahil terjadi sebelumnya. Ah, seharusnya ia tadi menelepon Megan untuk ikut bergabung juga.

"Baby." Maxime mendaratkan ciuman di pelipis Gitta kemudian membisikkan sesuatu di telinganya, "Tunjukan pada mereka kalau kita adalah pasangan suami istri yang saling mencintai."

Maxime menatap Gitta begitu dalam, meminta jawaban melalui sorot matanya.

Dengan malas, Gitta terpaksa menganggukkan kepalanya. Acting mode on.

SWEET LIES [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang