>> Happy Reading <<
"Gantungan kunci," sela Maxime membuat Gitta mendadak diam. "Kembalikan gantungan kunci itu. Itu milikku."
"Itu—"
"Selain pasal pembunuhan berencana, aku juga akan melaporkanmu dengan pasal pencurian, jadi cepat kembalikan."
"Aku sudah membuangnya."
"Kamu berani membuang barang milikku." Maxime menarik pergelangan tangan Gitta kemudian menyeret Gitta ke lantai atas.
Gitta heran hanya perkara gantungan kunci saja seperti ada kemarahan yang terpancar dari sorot mata Maxime.
"Dimana kamu membuangnya?" tanya Maxime sesaat setelah tiba di kamar.
Maxime melangkahkan kaki menuju tempat sampah di dekat kamar mandi namun tempat sampah itu nyatanya kosong.
"Dimana, Brigitta Indira?"
"Aku ... aku membuangnya di closet."
Sesaat setelah berkata demikian, Maxime menghimpit tubuh Gitta ke tembok.
"Berani-beraninya kamu membuang barang berharga milikku."
"Max, itu hanya gantungan kunci. Aku bisa membelikan 50 buah lagi kalau kamu mau," ucap Gitta. Sungguh! Maxime terlihat menakutkan seolah ia sudah melakukan kesalahan besar padanya.
Kemudian Maxime menjauhkan diri dari Gitta.
"Setelah ini jangan pernah lagi menginjakkan kakimu di kamarku dan jangan berani-beraninya mencuri barang milikku."
Maxime hendak berlalu dari sana namun ...
"Jika masih berkeinginan membunuhku, maka jangan ceroboh dan bodoh."
Maxime pun berlalu dari hadapan Gitta.
Gitta yang keheranan dengan sikap Maxime pun mencoba tak ingin peduli kemudian Gitta melangkahkan kaki ke tempat tidur kemudian mendudukkan dirinya di tepian ranjang.
Gitta membuka laci nakas yang paling bawah kemudian mengeluarkan gantungan kunci itu dari sana. Ya, ia tidak membuangnya melainkan ia menyimpannya. Ia pikir Maxime tidak akan semarah ini jika ia mengambil gantungan kunci ini, tapi nyatanya?
"Rasanya jauh lebih baik perlakuan Maxime padamu dibandingkan padaku."
Gitta berbicara pada gantungan kunci dalam genggaman tangannya. Bajingan itu terlihat marah saat Gitta mengambilnya. Bajingan itu terlihat menyayangi gantungan kunci ini tanpa peduli pada siapa yang memberikannya. Bajingan itu ... Entahlah! Pokoknya bajingan itu terlihat begitu marah hanya perkara gantungan kunci.
***
Kala teringat pada kejadian malam dimana Maxime menodainya, rasanya Gitta ingin segera melenyapkan nyawa pria itu detik ini juga, hanya saja kini ia sedang memikirkan bagaimana cara yang tepat dan tidak meninggalkan jejak. Ia ingin ini terlihat seperti kecelakaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
SWEET LIES [COMPLETED]
RomansaDalam hidupnya, tak pernah terlintas sedikitpun di benak BRIGITTA INDIRA, akan menikah di usia yang masih sangat muda, 17 tahun. Semua bermula ketika bisnis keluarganya jatuh ke titik terendah, membuat keluarganya terlilit hutang dalam jumlah besar...