[39] The painful truth

797 55 19
                                    

>> Happy Reading <<

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

>> Happy Reading <<

Setelah menghadiri pemakaman Inggrid yang juga dimakamkan di area pemakaman yang sama dengan Indira dan Brian, Gitta ditemani Mbak Tri, Mbak Riani dan Caca kembali ke rumah sakit. Ya, rumah sakit lah yang saat ini tempat terbaik untuknya. Meski tampak dari luar Gitta baik-baik saja tapi tidak dengan hati dan perasaannya. Gitta terluka begitu dalam sampai harus dirawat karena kondisi psikisnya yang semakin memburuk.

Mbak Tri, Mbak Riani dan Caca sudah tahu hal ini. Karena itu mereka mendukung Gitta sepenuhnya supaya Gitta bisa kembali seperti sedia kala. Tapi sejujurnya, mereka belum tahu bahwa yang membuat Gitta seperti ini adalah Maxime. Mereka berpikir Gitta sakit biasa dan membutuhkan perawatan. Itu saja.

Gitta belum bisa mengatakan kejujurannya pada mereka dan juga pada Bara. Lagipula Gitta tak ingin mengingat-ingat apa saja yang sudah Maxime lakukan padanya. Ia justru ingin melupakan segala hal yang berhubungan dengan Maxime. Jika boleh memilih, rasanya ia ingin hilang ingatan saja.

Tatapan mata Gitta tak beralih sedikit pun dari layar televisi yang menampilkan berita terkini tentang pembunuhan Inggrid.

"Bibi," gumam Gitta dengan mata berkaca-kaca saat melihat foto-foto Inggrid di tampilkan di layar televisi. Sampai saat ini ia meyakini, Maxime lah dalang di balik kematian Bibinya. Maxime merekayasa semuanya seolah Inggrid mati bunuh diri.

"Bajingan!" maki Gitta dengan mengepalkan tangannya. Cepat atau lambat ia yakin polisi akan menemukan pelakunya dan menjebloskan bajingan itu ke penjara. Maxime akan membusuk di dalam sana.

Sementara Mbak Tri, Mbak Riani dan Caca justru punya pemikiran lain. Mereka bertiga yakin kalau Maxime tak terlibat dengan pembunuhan ini. Jika Maxime ingin melenyapkan Inggrid, kenapa baru sekarang? Kenapa juga Maxime merekayasa kematian Inggrid seolah Inggrid mati bunuh diri? Dan keuntungan apa yang Maxime dapatkan dengan membunuhnya?

Mbak Tri merasa kematian Inggrid ada hubungannya dengan tamu misterius yang datang malam itu yang kemudian menghilang begitu saja dan tak lama setelah itu, Mbak Tri menemukan jasad Inggrid tergantung di kamar pribadinya. Dan Mbak Tri pun mengatakan tentang tamu misterius itu pada Gitta.

"Tamu?" ulang Gitta sembari berpikir keras. Bisa saja tamu itu adalah suruhan Maxime. Maxime adalah pria penuh tipu daya yang bisa menyingkirkan siapa saja termasuk Inggrid tanpa menyentuhnya secara langsung. Ada banyak orang yang bekerja untuknya.

"Pokoknya orangnya ganteng, Non. Mbak Tri lupa namanya." Ia sudah mengatakan hal ini pada pihak berwajib saat dirinya dimintai keterangan tentang kematian majikannya itu. Dan pihak berwajib juga sudah menggambar sketsa wajah pria yang ia maksud.

***

As people say, tak ada kejahatan yang sempurna. Setelah sebelumnya polisi melakukan proses autopsi terhadap jenazah Inggrid dan polisi memberikan pernyataan bahwa Inggrid mati bukan karena bunuh diri melainkan karena di bunuh dan pembunuh itu sengaja merekayasa kematiannya, pada akhirnya setelah berkali-kali menyisir TKP, polisi menemukan bukti baru yang ditemukan di sana. Sebuah cincin berlian dari brand ternama yang di taksir memiliki harga ratusan juta rupiah itu ditemukan di sudut kamar mandi Inggrid. Dan kabarnya polisi sedang memeriksa sidik jari dari pemilik cincin itu yang bisa saja menjadi pelaku tunggal atas pembunuhan itu.

SWEET LIES [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang