[23] Tidak ada yang lebih baik

352 35 8
                                    

>> Happy Reading <<

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

>> Happy Reading <<

Maxime mengepalkan tangannya kuat-kuat kala mendengar apa yang Aslan sampaikan di seberang telepon sana.

"Ada apa denganmu Aslan? Ini sudah lebih dari 2x24 jam tapi hingga saat ini kamu belum menemukannya?"

"Maafkan saya Tuan Yildirim."

"Apa bayaran yang saya berikan kurang sehingga kinerja mu berkurang, huh?!"

"Tuan Yildirim bukan begitu. Ini karena—"

"Saya nggak mau tahu. Kerahkan semua orang-orang mu dan temukan dia secepatnya."

"Baik, Tuan Yildirim."

"Jika sampai malam ini kamu tak juga menemukannya, kamu akan tahu konsekuensinya."

Sesaat setelah mengatakan itu, dengan penuh amarah Maxime melempar ponselnya ke sembarang arah. Sebenarnya pergi kemana gadis itu yang hingga saat ini Aslan kesulitan untuk menemukannya?

Aslan juga sudah mencari ke berbagai tempat seperti ke kediaman Inggrid dan juga tempat yang biasa Gitta kunjungi termasuk dengan mencarinya ke kediaman Caca dan Bara. Namun nihil. Gitta seolah menghilang bak di telan bumi.

"Tunggu, apa dia mati?" tanya Maxime pada dirinya sendiri. Secepat itu?

Sedetik kemudian Maxime tertawa dengan pemikiran yang melintas di kepalanya. Tidak! Ia tidak akan membiarkan Gitta mati semudah itu sebelum ia puas menghancurkannya. Jika pun Gitta mati, maka itu harus ditangannya.

Maxime terkesiap kala ponselnya berdering nyaring. Maxime berjalan meraih ponsel yang tergeletak di lantai itu. Maxime membuang kasar napasnya kala melihat nama si penelepon.

"Ya, Inggrid. Ada apa?"

***

"I met you, I liked you, I love you

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"I met you, I liked you, I love you. And the end, I will keeping you."

"Bad liar," maki Gitta seraya mengusap air mata sialan yang jatuh membasahi pipinya kala terus-menerus teringat pada ucapan Maxime dan kisah manisnya bersama Maxime. Meski ini terlalu cepat, ia mengenal Maxime kemudian dekat dengannya kemudian jatuh cinta padanya kemudian menikah dengannya tapi tak bisa dipungkiri nama Maxime pernah terukir di hati terdalamnya. Dan kini Gitta dilema. Ia membenci Maxime tapi juga ...

SWEET LIES [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang