>> Happy Reading <<
Riani memegangi pergelangan tangannya yang terlihat memerah karena Aslan menarik pergelangan tangannya begitu kuat kemudian Aslan membawanya ke dapur.
"Ini pertama dan terakhir kalinya saya peringatkan kamu untuk jangan menguping apa yang Tuan dan Nona muda bicarakan."
Ahh, Riani mengerti kenapa Aslan menariknya dan menyeretnya seperti orang kesurupan.
"Kedepannya jangan pernah melibatkan diri dengan apa pun yang Tuan dan Nona lakukan."
"Tujuan saya mempekerjakan kamu di rumah ini adalah untuk bekerja bukan untuk menguping."
Kemudian Aslan mengeluarkan beberapa lembar uang dari dalam dompetnya lalu memberikannya pada Riani.
"Ini ... " Riani tak mengerti kenapa Aslan malah memberinya uang.
"Lupakan dan jangan beritahu siapa pun mengenai apa yang baru saja kamu lihat." Aslan membuat gerakan tangan dan bibir supaya Riani tutup mulut.
"Jika kamu masih ingin bekerja di rumah ini maka lakukan apa yang saya perintahkan. Tutup mata, tutup telinga dan tutup mulutmu rapat-rapat, jangan sampai ada pihak luar yang mengetahui apa yang terjadi di rumah ini. Mengerti?"
Riani bingung kenapa Aslan tiba-tiba memintanya untuk tutup mulut. Padahal yang ia lihat hanya lah keributan biasa yang ...
"Mengerti Ariani Rizki?!"
Riani terkesiap. Bahkan Aslan sampai membentaknya segala. Ariani pun menganggukkan kepalanya sebagai jawaban.
***
"Apa aku sudah melakukan kesalahan sampai-sampai kamu seperti ini? Jika benar maka maafkan aku, Max." Gitta tersenyum hangat pada Maxime. "Tapi bisakah kamu beritahu apa yang sudah aku lakukan yang membuatmu-"
"Salahmu adalah karena kamu bodoh dan percaya dengan mudah padaku," sela Maxime dengan menekankan perkataannya kemudian melanjutkan langkahnya untuk menuju kamarnya di lantai dua.
Gitta mencoba mencerna perkataan Maxime dengan baik. Tunggu! Apa maksudnya ini? Bodoh? Apa ia salah percaya pada seseorang yang ia cintai?
Gitta mempercepat langkahnya mengejar Maxime yang tengah menaiki anak tangga menuju lantai atas.
"Bisa kamu jelaskan apa maksud kamu mengatakan ini?" tanya Gitta sesaat setelah mereka tiba di kamar.
Maxime tertawa dan itu semakin membuat Gitta bingung.
"Max, apa menurutmu ini lucu?"
"Tadinya aku ingin mengabaikanmu lebih lama lagi dari ini tapi kamu sangat tidak sabaran, Gitta."
Gitta mengernyitkan dahi. Apa maksudnya ini? Sungguh! Maxime membuatnya bingung.
Maxime melewati Gitta yang terlihat kebingungan dengan pernyataannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SWEET LIES [COMPLETED]
RomanceDalam hidupnya, tak pernah terlintas sedikitpun di benak BRIGITTA INDIRA, akan menikah di usia yang masih sangat muda, 17 tahun. Semua bermula ketika bisnis keluarganya jatuh ke titik terendah, membuat keluarganya terlilit hutang dalam jumlah besar...