BAB:4 Hati yang panas

145 17 1
                                    

Tinggalkan vote dan komentar kalian jika ceritanya menarik....

Happy Reading~
.

.

.
Alan dan lintang tidak tau saja bahwa sedari tadi sudah ada yang menguping pembicaraan mereka, "hahaha, lihat saja nanti alan, aku akan menyebarkan fakta bahwa kau adalah seorang gay, dan merupakan aib bagi nama sekolah ini, kau tunggu saja nanti, hahaha..." ucapnya Pelan sambil tertawa licik.

🌸

Jam istirahat sudah usai 2 jam yang lalu, semua siswa/i melanjutkan acara belajarnya, tak terkecuali alan yang permisi pulang duluan karena alasan tidak enak badan, dan kini alan sedang menunggu jemputannya sambil termenung, kini pikirannya sudah kosong bagai tiada isi.

Semenit kemudian jemputannya sudah datang, alan langsung saja masuk kedalam mobil itu, sang sopirpun langsung menjalankan mobil itu, sepanjang perjalanan alan hanya menatap keluar kaca jendela mobil dengan tatapan kosong.

Bahkan sang sopir yang sedari tadi menyetir sambil melihat ke arah kaca spion depan menatap dengan tatapan bingung, karena setaunya anak majikannya ini selalu ceria, tapi sekarang tampak lebih murung dan pendiam.

"Tuan mudah, anda baik baik saja?" ucap pak sopir itu, yang terlihat sedikit kawatir, tapi alan hanya diam saja dan terus menatap keluar jendela kaca, karena tidak mendapatkan jawaban pak sopir itu akhirnya hanya diam saja tidak mau mengganggu tuan mudanya lagi.

🌸

Kini alan sudah sampai di garasi yang luas depan mansion, alan langsung turu dari mobil, menuju mansion dan masuk kedalamnya, alan segera menuju tangga tempat kamarnya berada, tanpa memperdulikan ibunya si alan, vamira yang sedari tadi memanggilnya.

Tapi alan tidak menjawab, alan hanya terus berjalan kearah kamarnya, sampainya di depan pintu, alan langsung membuka pintu dan menutupnya kembali tidak pula menguncinya agar tidak ada yang bisa masuk.

Alan terpaku di depan pintu kamarnya berusaha menguatkan dirinya, tubuh alan perlahan merosot kebawah, alan melipat tangannya, sambil menyembunyikan wajahnya yang kembali berlinang air mata.

"Gue peringatin sama lo, berenti maksa gue, atau gue akan patahin tulang lo sampe lo gak bisa gerak lagi"Alan terus terngiang-ngiang ucapan lintang yang membuat hatinya hancur, 'apakah ini sisi lain dari lintang' itulah pertanyaan yang kini terus muncul di pikirannya.

Kini Alan sudah kehilangan teman terbaiknya, teman yang selalu bisa mengerti dirinya, jika saja Alan tidak mengutarakan perasaannya kepada lintang mungkin dia sekarang berada di dekat Alan sambil bercanda ria.

Andaikan Alan bisa memutar waktu kembali, dia akan berusaha untuk memperbaiki semuanya...

🌸

Pagi ini Alan berangkat sekolah sendiri tanpa memberi tau siapapun termasuk orang tuanya, entah dengan alasan apa Alan tidak mau memberi tau kedua orang tuanya, bahkan Alan tidak mau di antar oleh sopir pribadinya, bukankah ini sangat aneh.

Alan kini sudah sampai di gerbang sekolah, tapi entah kenapa perasaan Alan tiba tiba aneh, seperti akan terjadi sesuatu nantinya.

"Sebenarnya kenapa dengan diri gue? Kenapa seketika jantung gue berdetak lebih kencang saat ini, apa gue pulang ajaya? Tapi udah terlanjur nyampe di gerbang sekolah, masa iya pulang lagi?"

Karena tidak mau ambil pusing dengan perasaannya yang tak menentu, Alan langsung saja berjalan menuju kelasnya,
Yang sayangnya, kelas 11 IPA berada di koridor paling ujung.

Semua pasang mata siswa/i menatap Alan dengan tatapan mencemo ketika Alan sedang berjalan menuju kelasnya, Alan menghiraukan tatapan itu, walaupun Alan sedikit risi sebenarnya.

Sesampainya di kelas, hal yang sama terjadi, Alan di tatap dengan tatapan jijik oleh siswa/i di kelas, walaupun hanya beberapa.

Alan menghiraukannya, dan duduk dikursi paling ujung dekat jendela,
"kak Alan" seseorang memanggilnya dengan suara lembut, tapi Alan tidak melihat siapapun yang memanggilnya, Alan kebingungan sendiri, sampai seseorang menepuk pundaknya, 'jefan'

"Alan, lo baik baik ajakan" ucap jefan yang sepertinya kawatir, " gue baik baik aja kok" ucap Alan dengan senyum manisnya, "oh gitu, terus kenapa lo tadi celingak celingukkan kek orang bingung gitu?."

"Oh, itu... Gue tadi ngerasa ada orang yang manggil gue, jadi gue noleh kebelakang, buat nyari siapa yang manggil gue."

"Hmm, mungkin cuma perasaan lo aja kali? Lagian gue gak liat ada orang yang manggil lo tadi" ucap jefan sambil mencomot sneak yang ada di tangan lian.

"Hmm gitu, oh ya, gue mau nanya nih sama kalian" "hmm tanya apa?" ucap lian sambil sedikit memiringkan kepala ke samping, "emm... Kenapa banyak orang yang liat gue dengan tatapan aneh ya? Kek gasuka gitu sama gue, emang ada yang salah ya sama penampilan gue? "

"Kalo itu kita berdua juga gak tau, mungkin cuma kebetulan doang kali" jawab jefan sambil terus mencomot jajanan lian "emm iya, mungkin cuma kebetulan doang" ucap Alan tapi dengan nada yang tidak meyakinkan.

Setelah itu tidak ada lagi pertanyaan yang di lontarkan lagi, ke tiganya sibuk dengan kegiatannya masing masing, sampai akhirnya jam pelajaran di mulai.

🌸

Jam pelajaran telah usai, dan tergantikan oleh jam istirahat, semua siswa/i termasuk Alan, jefan, dan lian, pergi menuju kantin terdekat, tapi di saat mereka bertiga ingin keluar dari kelas, Alan di sengol oleh seseorang, bukannya minta maaf orang itu malah mengatai Alan, "cih, dasar gak tau diri." ucapnya dengan nada jijik.

Jefan dan lian mengepalkan kedua tangannya bersiap-siap menghajar si bajingan yang ada di depan mereka sekarang, "maksud lo ap-" belum sempat jefan menyelesaikan kata katanya,Alan langsung menghentikan mereka berdua, Alan sebenarnya ingin membalas tapi saat ini moodnya sedang tidak baik, jadi Alan acuhkan saja orang itu, dan segera menarik tangan keduanya untuk ke kantin.

Di saat mereka sampai di kantin semua pasang mata tertuju pada Alan, seperti sedang menatap seorang pelacur yang di cap buruk.

Dikanti itu juga ada si anaya dan lintang yang sedang duduk dengan mesranya, anaya yang sadar ada Alan yang sedang menatap mereka, langsung memasang pose mesranya ke lintang, yang membuat hati Alan menjadi panas.
.

.

.

.

.

.
TBC.
Ceritanya gaje ya? Iya vira tau kok, karena ide vira ini juga ide pasaran, jadinya kek gitu thuch~ silakan tinggalkan vote dengan komentar kalian jika berminat, komentar dan vote itu penting loh buat vira, karena itu gunanya buat asupan sehari hari😄

LOVE BETWEEN THREEE SOULS {Transmigrasi Alan) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang