Tinggalkan vote dan komentar kalian jika ceritanya menarik....
Happy Reading~
..
.
Dan sampai sekarang aku masih menuruti perintah mereka dan menjalankan semua rencana itu, aku tak peduli dengan keluarga itu, karna yang ku peduli hanya kebahagiaan keluargaku.Cello flashback off
🌸
"Ini separuh dari sertifikat data kekayaan bramantya, sementara yang lainnya aku masih memerlukan waktu untuk menemukan dimana orang tua itu menyembunyikan sisanya" ucap cello memberikan sebuah map berisi data prusahaan, kekayaan, investasi saham, termasuk, data tentang dunia gelap keluarga bramantya. Galileo pun mengambil map itu yang di berikan cello.
"Hmm bagus, kau bekerja dengan sangat baik terus awasi mereka dan pada saat yang tepat campurkan ini ke dalam minuman si tua bangka itu, tapi ingat! Pastikan hanya dia yang akan meminum nya" ucap Galileo sembari menyodorkan sebuah bungkusan berisi bubuk racun di dalam nya.
"Aku akan melakukan nya...ayah" jawab cello meraih bungkusan bubuk tersebut, lalu segera pamit pergi meninggalkan Galileo yang masih berada di kafe itu.
🌸
Kita beralih ke kediaman bramantya saat ini, di mana serlo yang sekarang sudah terduduk lemas, tak bisa bangkit kembali setelah melihat kenyataan jelas di depan matanya, bahwa anak yang selamat ini ia sayangi ternyata justru menusuk jantung nya dari belakang.
Dan selama ini bagaimana ia bisa tak tau jika anak yang selama ini ia adopsi, ia pikir cello adalah seorang malaikat keberuntungan yang dengan senang hati datang ke mansion nya merupakan anak dari musuh dalam dunia bisnis nya sendiri.
Begitu pula dengan para abang cello yang melihat rekaman itu dengan tatapan tak menyangka jika cello sekejam itu, bahkan berani ingin meracuni daddy nya sendiri.
"aku tak menyangka kau bisa melakukan hal seperti ini" ucap serlo terduduk sambil mengepalkan kedua tangan nya menahan marah.
"C-cello bisa menjelaskannya daddy, ini tak seperti apa yang daddy lihat, rekaman itu bohong, itu pasti sudah di edit, daddy tolong percayalah" ucap cello berlari menghampiri serlo dan terduduk bersimpuh di bawah kaki serlo.
Sementara galen dan tentu saja kedua anak nya hanya menonton saja dan melihat apa yang akan terjadi selanjutnya, sungguh betapa menyenangkan bukan melihat hiburan geratis sebelum mereka kembali ke prancis?
Berbeda dengan alan yang sudah pergi dari ruang tamu itu meninggal mereka yang masih berada di sana, lebih baik ia pergi secara diam-diam ke kamar nya tidur dan memutar musik di kamarnya, bukan? atau setidaknya ia menonton drakor di kamar, itu lebih baik daripada harus melihat drama yang tak bermutu seperti ini.
"Daddy cello bisa membuktikan nya, tolong percaya pada cello hiks, hiks" ucap cello menangis di hadapan serlo berharap ia akan percaya, tapi sayang nya itu hal yang sia-sia karna serlo justru mencengkram pergelangan tangan cello dengan sangat kuat lalu menarik nya ke atas, dan mendekatkan pandangan ke arah cello.
"Dengarkan aku baik-baik! Sekarang berhenti memanggilku dengan sebutan daddy, dan mulai sekarang kau bukan lagi anakku sekaligus bukan lagi anggota keluarga bramantya, jadi sebaiknya kau pergi sebelum aku membuatmu kehilangan nyawamu sendiri!" tegas serlo beranjak dari kursi menarik cello lalu menghempaskan nya ke lantai.
"Hiks, hiks, daddy cello mohon jangan usir cello, abang hiks cello tidak ingin pergi hiks, hiks" ucap cello segera bangkit lalu beralih menghampiri ke tiga abang dan memohon, membuat mereka seketika tersadar dari keterkejutan nya.
"Enyahlah, kau bukan adik kami, kau tega ingin meracuni daddy kami, menjauhlah!" bentak relan mendorong cello hingga kembali jatuh ke lantai.
"Pengawal, seret dia dan bawa keluar!" perintah eden dengan nada tegas, pengawal datang sedikit membungkuk hormat lalu segera menyeret cello keluar.
"Tidak! Daddy abang! Cello tidak mau pergi, lepaskan cello!!" teriak cello meronta, berusaha memanggil serlo dan yang lainnya namun tak di balas, cello berusaha untuk memberontak agar di lepaskan tapi pengawal itu langsung menghempaskan nya ke luar pagar, tak lupa mengunci pagar itu kembali, meninggal cello yang berteriak-teriak agar pagar mansion di buka.
"Hah, aku tak menyangka akan seperti ini jadinya" hela nafas serlo berat menyesali apa yang selama ini ia perbuat, ia justru mengabaikan anak nya dan lebih menyayangi alan yang ia pungut di panti, ia harus segera memperbaiki keadaannya.
Pandangan serlo seketika melihat sekitar ruang tamu namun ia tak melihat di mana keberadaan alan, "dimana alan berada? Apa dia di kamar? Aku ingin bicara dengan nya"
Ucap serlo bergegas ingin segera pergi ke kamar alan, tapi langkah nya sudah lebih dulu di hentikan galen."Berhenti! Ada apa denganmu bang? Bukankah kau membenci alan? Lalu kenapa kau tiba-tiba mencarinya?" tanya galen yang membuat serlo langsung menatap nya tajam.
"Menyingkirlah, aku harus menemui anakku sendiri, dan jangan berani untuk menghalangiku, dia anakku!" ucap serlo tegas menekankan kata anak dengan suara berat.
"Heh, sejak kapan kau menganggap nya anakmu? Sedangkan dia saja tak menganggapmu sebagai orang tuanya lagi?" ucap galen yang langsung memancing aura kemarahan dalam diri serlo, "menyingkir, aku ingin bertemu dengan anakku!!" bentak serlo dengan suara keras membuat siapa saja takut mendengarnya, namun galen justru malas semakin menghentikan serlo.
"Berhenti! Kendalikan dirimu, apa kau pikir dengan sifatmu yang terlalu memaksakan kehendakmu alan akan bahagia? Apa yang kau pikirkan?! dengan semua perbuatanmu yang kau lakukan padanya alan akan semudah itu untuk memaafkanmu bang?" ucap galen yang membuat serlo seketika terdiam mematung.
Apakah seburuk itu perlakuannya terhadap anak nya sendiri? Rasanya itu memang benar.
"Aku harap kau tak memaksakan kehendakmu, dan untuk kalian juga jangan ada yang berani menemui alan, atau kalian akan menerima hukumannya, ucap galen kemudian pergi dari ruang tamu itu di ikuti kedua anak nya yang lain, meninggalkan serlo dan ketiga anaknya yang mencoba merenungkan apa yang selama ini mereka lakukan.
Dan tepat di saat itu juga, deon yang sudah pulang dari kantor, melihat daddy dan abang serta adiknya yang hanya diam di ruang tamu, entah apa yang mereka pikirkan deon tak peduli, yang harus ia lakukan sekarang adalah kekamar membersihkan diri, tak lupa mengecek keadaan alan takut terjadi sesuatu.
..
.
.
.
.
TBC.
Maaf keun kalau ada typo atau cerita ga nyambung, banyak yang di singkat jadinya kurang menarik, jan lupa vote and komen nya, papayyh sampai jumpa di bab selajutnya👋🥹
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE BETWEEN THREEE SOULS {Transmigrasi Alan) [END]
RomanceSeorang pemuda SMA Bernama Alan Wirat Majaya yang harus memperjuangkan cintanya demi seorang teman laki lakinya lintang bagas kara yang tidak mau menerima cinta alan, sampai akhirnya alan berniat untuk mengakhiri hidupnya karna sudah menyerah pada c...