Tinggalkan vote dan komentar kalian jika ceritanya menarik....
Happy Reading~
..
.
Cello yang melihat Alan yang kembali menutup matanya, berteriak memanggil Alan, "alan!! Alann!! Buka matamu, alan!!!"🌸
Alan flesbek onDi sebuah dimensi lain, tepat nya alam bawah sadar, terlihat seorang pemuda sedang menatap bingung sekitar nya yang hanya di isi kekosongan, semuanya tampak putih tak ada pemandangan sama sekali seperti di waktu terakhir kali melihat tempat itu.
"Tempat ini sudah berubah" lirih Alan menatap sendu tempat yang kosong itu, "kak Alan..." Seseorang memanggilnya nya dari arah belakang dengan nada lembut nan pelan.
Alan menoleh kebelakang dan melihat pemuda yang sangat ia kenal itu berdiri di depan nya sambil menampilkan senyum manis andalan nya.
"Kau?"
"Hehe kita ketemu lagi deh, tapi...untuk terakhir kalinya hahaha" ucap vino sembari tertawa ceria memandang Alan yang tampak diam sambil mengigit bibirnya sendiri, seperti ingin menahan tangis.
Ctakk!
Aghh!
Alan mengusap kening nya yang di jitak sang empuh yang menunjukkan mode datar, ternyata seorang Melvino Alan bramantya bisa membuat raut wajah datar juga.
"Hey, dasar cengeng, jangan mengigit bibir kaka seperti itu, nanti sakit" cegah vino yang tangannya tadi menjitak Alan kini beralih mengusap lembut bibir bawah alan, dengan telaten ia mengusap agar tak membuat kakanya ini meringis kesakitan.
Berbanding terbalik dengan alan yang kini merasa terkejut dengan perlakuan vino padanya, ia ingin menepis tangan yang mengusap bibirnya, namun ia urungkan karna berpikir adiknya ini hanya ingin menunjukkan kasih sayang untuk terakhir kalinya.
"Lain kali jangan lakukan itu lagi, atau kau tau apa akibatnya nanti" nasehat vino diikuti kalimat yang ia lanjutkan dalam batinnya yang kini tersenyum menyeringai.
"Baiklah, tapi..."
"Hm?" Dehem vino mendengar kalimat yang di gantung alan.
"Apa kau yakin tak ingin kembali vino? Mereka sudah kembali menyayangimu seperti permintaanmu waktu itu" ucap alan mengenggam tangan vino erat sembari menatap nya nanar.
Vino diam menunduk selama beberapa detik sebelum menjawab, lalu kembali mendongak menatap alan sambil tersenyum cerah.
"maybe no, karna vino sudah membulatkan tekat sebelum"
Deg!
Mendengar perkataan yang tak sesuatu dengan apa yang alan harapkan, membuatnya perlahan-lahan mengeluarkan air mata yang jatuh membasahi pipinya, ini perasaan alan yang asli, ia justru menjadi anak yang gampang menangis sekarang, bahkan ia tak tau apa penyebabnya.
Vino yang melihat alan menangis hanya bisa menampakkan senyum manis nya sambil mengusap pipi alan yang basah, "jangan menangis, ini sudah menjadi pilihan vino kak, dan terimkasih karna sudah memenuhi ppermintaan vino, vino juga sudah berjanji sebelumnya akan memberikan sebuah imbalan bukan? Masih ingat dengan janji vino?"
Ucap vino perlahan juga menitikkan air matanya, namun dengan senyum yang terpancar di wajahnya, mengingatkan alan pada awal pertemuannya dengan vino termasuk sebuah janji yang pernah vino tawarkan padanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE BETWEEN THREEE SOULS {Transmigrasi Alan) [END]
RomanceSeorang pemuda SMA Bernama Alan Wirat Majaya yang harus memperjuangkan cintanya demi seorang teman laki lakinya lintang bagas kara yang tidak mau menerima cinta alan, sampai akhirnya alan berniat untuk mengakhiri hidupnya karna sudah menyerah pada c...