Tinggalkan vote dan komentar kalian jika ceritanya menarik....
Happy Reading~
..
.
Dann...boomm!!Benar saja, ternyata banyak sekali notice dari grup X IPA 4 yang memberi taukan kabar vino, namun sepertinya kebanyakan mereka semua tidak peduli dengan hal itu, alan mematikan benda pipih itu dan memasukkannya lagi ke dalam saku celananya dan kembali memandang kedua remaja yang sibuk memainkan ponselnya
"Umm, Devan, aksen" alan memanggil kedua remaja itu, mereka berdua kompak menyahut alan "kenapa vin?" "ada apa vino? " "umm, gue minta lo bedua mulai sekarang manggil gue dengan sebutan alan, bukan vino ya?" ucap alan mereka berdua yang mendengarnya langsung mengeluarkan tatapan bingung, tidak biasanya vino meminta mereka untuk memanggilnya dengan sebutan alan, padahal mereka tau kalau vino sebenarnya tidak suka dan sangat benci jika di panggil dengan sebutan alan.
"Kenapa lo tiba-tiba pengen di panggil alan, bukannya vino? , padahal lo kan benci banget dengan nama panggilan itu" ucap asken, "iya bener banget tuh, padahal lo gak suka di panggil alan karna kata lo nama panggilan vino itu lebih imut, dan keluarga lo terbiasa manggil lo vino, makanya lo lebih milih di panggil vino dari pada alan" imbuh Devan.
Alan terkejut dengan apa yang di ucapkan aksen dan Devan, bagaimana ini? Apa alasan yang akan alan berikan sekarang? Oh Ayolah otak si vino ini tidak mau di ajak kerja sama dengan baik, "eehh...Sekarang gue lebih suka di panggil alan dari pada vino, gue tertarik dengan nama panggilan itu" ucap alan sambil memaksakan senyum di wajahnya, andaikan alan bisa mengatakan yang sejujurnya jika sebenarnya itu memang nama aslinya di masa lalu, tapi sayangnya alan tidak akan mengatakannya, karna mereka pasti akan merasa bingung dengan penjelasan yang alan berikan.
"Hmm...oke deh, mulai sekarang kami berdua akan manggil lo dengan sebutan alan, bukan vino lagi, oya udah waktunya istirahat nih, kekantin yuk" ajak Devan yang melihat jam di ponselnya yang menunjukkan jam 15:10 sore, alan dan aksen kompak melihat jam di ponselnya.
"Hmm, udah jam istirahat ni, al lo mau di sini aja sambil nitip makanan ke kita, atau mau ikut ke kantin aja?" tanya aksen, alan dengan cepat langsung menjawab, "gue ikut kalian aja deh, gue bosen di sini mulu, lagian gue juga lagi kepengen bakso merco nih, udah lama ga makannya" ucap alan, sontak keduanya langsung menoleh ke arah alan.
"...."
"Apa?" tanya alan bingung karna mereka tiba-tiba langsung menatapnya dengan pandangan terkejut, "ga, gapapa, kita cuma mau bilang kalo bakso merco yang lo pengenin itu ga ada di kantin IPA, adanya di stan 1, kantin sebelah anak IPS, sementara gue sama aksen mau kekantin IPA" ucap Devan menjelaskan.
"Hoo, yaudah kalo gitu lo berdua kekantin IPA aja, gue tetep mau beli bakso merconnya, lagian gue gapapa kok kekantin sendirian, nanti ketemu di kelas aja" ucap alan dan langsung melengang pergi begitu saja meninggalkan Devan dan aksen yang masih berada di uks, "dasar si alan, kita di tinggal gitu aja" ucap Devan dengan nada kesal.
Aksen hanya terlihat terkekeh kecil melihat tingkat Devan yang kesal "yauda yok dev, nanti kantinnya penuh" ucap Aksen lalu berjalan ke kantin di ikuti Devan dari belakang, mereka tak tau saja apa yang sudah mereka lakukan membuat alan pergi ke kantin sendirian, hahah, kita liat saja nanti apa yang akan terjadinya!
🌸
Di kantin terlihat alan yang sedang memilih-milih bakso yang ia inginkan, alan terlihat bingung dihadapkan dengan dua pilihan baksonya, ada yang satu bakso mercon komplit pake bawang goreng, satu lagi bakso mercon komplit pake kuah ditambah krikuk yang banyak sampe penuh tuh mangkok baksonya, tapi karna alannya gak suka bakso pake bawang goreng akhirnya milih yang kedua, ibu kantin menyiapkan pesanan alan dengan sangat rama.
Alan menunggu pesenannya sambil berjalan ke arah salah satu meja yang masih kosong, kebetulan banget dekat dengan area lapangan basket, alan duduk di bangku kosong itu sambil memainkan benda pipih yang kini berada di tangganya, tak berselang lama pesanan alan datang di bawakan ibu kantin tersebut, yang biasa di panggil bik surti.
Bik surti meletakkan pesanan alan yang ada di atas nampan ke atas meja sambil tersenyum ke alan "silakan di makan den" "iya bik" sahut alan, kemudian bik surti langsung kembali menyiapkan pesanan yang lain, alan meletakkan benda pipih yang sempat ia pegang di atas meja dan mulai memakan bakso dan es teh pesananya dengan hikmat.
Namun! tak berselang lama, belum lima menit Alan memakan makanannya dengan tenang, Alan sudah lebih dulu di kejutkan dengan seseorang yang tiba-tiba saja mengeplak meja yang ia duduki, untung Alan gak punya riwayat penyakit jantung yak!, bisa berabe ntar "WAAH! Bocah dari mana ini, berani-beraninya dia duduk di tempat kita, mau cari mati emang?, hah!!" Ucap salah satu dari ketiga orang itu dengan nada sedikit ngegas namun terlihat dingin.
Alan memalingkan pandangannya ke arah tiga orang itu yang menatap dirinya dengan pandangan datar namun terlihat tajam dan mengintimidasi, 'heh! Apaan dah lo kira gue takut dengan tatapan itu, gak ya!! Udah al Mending lo lanjutin makannya, entar keburu masuk lagi' ucap Alan dalam batinnya sambil terus menatap mereka dengan raut datar tanpa rasa takut sedikit pun, sudah puas melihat wajah mereka Alan kembali memalingkan pandangannya ke arah makanannya dan kembali memakan makanan itu.
Para siswa/i yang berada di kantin, berniat mengisi perut mereka yang kosong, seketika tertuju pada Alan dan tiga orang yang membuat keributan itu, mereka semua tidak percaya apa yang sudah di lakukan Alan, dengan sangat beraninya menduduki meja yang sudah dilarang mereka untuk duduk di sana, wah! Ini merupakan catatan rekor sejarah yang baru.
Melihat Alan yang mengabaikan mereka dan melanjutkan acara makannya dengan tenang, membuat salah satu dari mereka yang tadi mengeplak meja menjadi sangat kesal dan kini ia sudah tersulut emosi yang tak bisa di pendam, karna dari dulu tidak ada yang pernah mengabaikan mereka apa lagi sampai membantah perintah mereka.
Kerna mereka merupakan siswa yang di juluki blasteran di Jurusan IPS, dan memegang kekuasaan penuh atas wilayah gedung ips, belum lagi termasuk berbagai wilayah di luar sekolah itu, dengan nama julukan mereka the tiger's
pemuda yang terlihat sedikit lebih tinggi di antara keduanya tersenyum menyeringai, karna sebelumnya ia tidak pernah melihat pemuda yang tampak tidak merasa takut ataupun terusik dengan apa yang mereka lakukan, benar-benar pemuda yang sangat unik.
..
.
.
.
.
TBC.
Halo gess, gimana suka atau engga sama part ini? Atau malah ngebosenin? Kalo vira si iya, tapi ga tau deh ama kalian, vira juga bingung mau ngasih judul ama part ini apa ya? Bingung vira kehabisan ide😩
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE BETWEEN THREEE SOULS {Transmigrasi Alan) [END]
RomanceSeorang pemuda SMA Bernama Alan Wirat Majaya yang harus memperjuangkan cintanya demi seorang teman laki lakinya lintang bagas kara yang tidak mau menerima cinta alan, sampai akhirnya alan berniat untuk mengakhiri hidupnya karna sudah menyerah pada c...