BAB:16 Sifat alan yang langsung naik pitam

133 16 0
                                    

Tinggalkan vote dan komentar kalian jika ceritanya menarik....

Happy Reading~
.

.

.
Kini alan sudah sampai di pintu depan kelasnya X IPA 4 tampa berniat berlama-lama lagi alan langsung masuk kedalam kelasnya, alan tidak sabar ingin mengistirahatkan kakinya yang sudah sedari tadi terasa pegal dan ngilu, 'anake masih muda kok sudah jompo koyo ngene tohh (T^T)'

Di saat alan melangkah masuk kekelasnya hal yang sama terjadi, semua pandangan siswa/i yang sebelumnya tengah melakukan aktivasinya, yaitu mengobrol dengan teman sebangkunya yang ada di kelas itu tertuju pada alan dengan tatapan kagum, ada juga yang geram dengan wajah alan yang imut plus ganteng, mereka bingung apa di kelas ini kedatangan siswa pindahan baru nan tampan rupawan?

:Sekarang kita panggilnya
Vino/alan ya!!

"Ehh, gess coba liat siapa tu orang kok bisa masuk kelas kita sih? mana ganteng lagi"

"Ya mana gue tau, ehh, tapi coba deketin aja dulu siapa tau belum punya pasangankan?"

"Keknya kita kedatangan murid baru deh?"

"Umm, tapi perawakannya kek kenal, siapa ya?.....OMG!! itu kan si melvino alan bramantya si culun yang selalu di siksa si cello dan para abangnya kan!!"

"Wehh!! Yang bener lo, kok di jadi ganteng sih, plus imut lagi"

"Ya mana gue tau!"

Yah, begitu deh bisikan dan pekikan yang alan dengar dari mereka, sementara alan mengkerutkan dahinya heran kenapa mereka semua menatapnya seperti itu? Apa karna penampilannya yang baru sekarang? AHHH!!! TERSERALAH!

Berbekal ingatan yang di berikan vino, alan pun langsung berjalan menuju bangku yang vino tempati dulu, alan meletakkan tas dan duduk di bangku itu, namun karna alan sedikit merasa ngantuk, alan meringkup dan menjadikan kedua tangannya sebagai bantal dadakan, keni alan sedang berusaha untuk tidur sejenak sebelum jam pelajaran di mulai.

Namun baru sempat memejamkan mata, alan sudah lebih dulu di kagetkan dengan seorang pemuda yang tiba-tiba dengan sangat lancangnya memeluk tubuh alan dan sampai mengagetkan dirinya, alan langsung terbangun dari tidurnya dan segera menendang pemuda itu dengan kuat, hingga pemuda itu terjatuh dengan keras membentur lantai, buset!! Ni anak bangun-bangun udah langsung nendang anak orang cokk!! Ngeri Eyyy~

Para siswa/i yang berada di kelas, sedang asik melakukan aktivitasnya yang bisa kita sebut gibah ala kaum gosip, langsung terkejut, mata mereka terbelalak menatap tak percaya melihat vino dengan kasarnya mendorong pemuda yang tadi memeluknya,

"SIAPA LO ANJENGGG!!? Berani-beraninya nyentuh gue!! elo bener-bener udah nganggu tidur gue tau gak!!" ucap alan dengan nada membentak, pemuda itu seketika langsung merasa takut ketika melihat alan membentaknya,

"Vin...gue-" ucapan pemuda itu terpotong dikala pemuda lain datang dan beralih menuju pemuda yang tadi di dorang alan, "vino, lo apapaan sih, kenapa lo tega banget ngedorong devan temen lo sendiri, emang Devan salah apa?" ucap pemuda itu dan langsung membantu Devan untuk berdiri.

Yap!!! yang sempat di dorang alan adalah DEVAN DALENDRA PRATAMA teman sekelas vino, dan pemuda yang telah membantu Devan juga teman sekelas vino, namanya AKSEN FERNANDEZ HAZEL

"Hah? temen..Aakhhh!!" Tiba-tiba alan berteriak merasakan sakit di kepalanya, "vin, lo kenapa? Vino.." aksen dan Devan langsung panik mereka memegang tubuh Vino yang di dalamnya ada raga alan, yang hampir jatuh ke lantai Pandangan alan langsung buram dan seketika alan jatuh pingsan.

🌸

Di UKS kini sedang terbaring alan di atas brangkar yang terlihat lemas dan tak kunjung sadarkan diri, di sisi brangkar terlihat Devan dan aksen yang sedang duduk di samping brangkar menunggu alan sadarkan diri.

"Eughhh~" lenguhan pelan terdengar dari alan yang perlahan mulai sadar dari pingsannya, alan membuka matanya dan berusaha untuk bangun dari brangkar itu, Devan dan aksen yang melihat alan mulai sadar dan mencoba untuk bangun dari brangkarnya memapa alan agar terduduk di brangkar itu.

"Vino, lo ga papa kan? Masih ada yang sakit gak? kasih tau aja ke kita, Atau lo mau kerumah sakit aja? mau gue
panggilin gak dokter atau petugas PMR?" ucap Devan dengan begitu banyak pertanyaan yang bruntun keluar dari mulutnya, alan yang begitu banyak mendengar pertanyaan dari Devan hanya bisa terdiam tidak berniat menjawab karna binggung sekaligus pusing yang mana dulu harus di jawab.

Plakkk!!

"Aakhh!! Aduh.." teriak Devan di kala aksen yang gram mengeplak kepalanya dengan keras, "kalo nanya satu-satu gobok!! Tuh si vino kaga bisa ngejawab kalo lo nanyanya kek gitu!" ucap aksen yang hanya mendapatkan cengiran dari Devan, "ya maaf, abisnya kan gue kawatir makanya sebelum vino sadar tadi gue udah nyiapin banyak pertanyaan kedia" ucap Devan sambil memanyunkan bibinya.

Aksen memalingkan pandangannya karna malas melihat devan dan berbalik memandang alan yang tersenyum sambil melamun memandang tingkah laku keduanya entah kenapa prilaku mereka mirip dengan temannya lian dan jefan di masa lalu , "Hah~ vino lo ga papakan?" "Hah! Oh iya gue ga papa kok, cuma agak nyeri dikit di bagian kepala tapi nanti juga sembuh sendiri kok" ucap alan tersenyum kikuk.

Devan dan aksen yang mendengar penuturan dari alan menghela nafas lega karna kondisi alan baik-baik saja, setelah itu mereka kembali terdiam tampan berniat untuk bicara lagi, "eumm~maaf ya dev, gue...gak sengaja nendang lo tadi, itu gue tadi reflek makanya langsung nendang lo, apa lagi gue sekarang lagi-" Tiba-tiba ucapan alan terpotong oleh devan.

"Iya kita tau, lo amnesia kan? Makanya lo tadi ga ingat dengan gue dan langsung nendang gue gitu aja, ga papa kok kita ngerti dengan kondisi lo sekarang" ucap devan, aksen mengangguk menyetujui perkataan devan, "perlahan-lahan kita akan buat lo ingat kembali dengan kenangan persahabatan yang udah kita lalui bersama" sambung Devan tersenyum tulus sambil mengosok pundak alan.

"Umm, iya, btw dari mana kalian tau kalo gue amnesia?" tanya alan penasaran, padahal setahunnya ia tidak pernah mengunggah status apapun di aplikasi mana pun itu, lalu, bagaimana mereka bisa tau?

"Emm, kami dapet informasi kalo lo amnesia dari grup sekolah vin, sayang kita ga bisa cek grupnya karna itu grup khusus untuk para guru, tapi...coba cek aja di grup kelas X IPA 4 disitu udah ada banyak pesan dari wali kelas sama siswa lain yang ngasih tau kalo lo amnesia" jawab aksen alan pun mulai merogo saku celananya, mengeluarkan benda pipih itu, membuka benda pipih itu dan mulai mengecek salah satu aplikasi yang bisa kita sebuah whatsapp.

Dan, boomm!!
.

.

.

.

.

.
TBC.
Silakan di vote dan komennya juga jangan lupa okey👌, gilak ini rekor terbaru vira, karna bisa nyelesain bab ini dalam waktu 3 hari, iya ini karna lagi mager aja, kalo ga bab ini bakalan ngegantung sampai akhir pekan😩

LOVE BETWEEN THREEE SOULS {Transmigrasi Alan) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang