BAB:47 Kau menyukainya?

88 9 0
                                    

Tinggalkan vote dan komentar kalian jika ceritanya menarik....

Happy Reading~
.

.

.
Tak berselang lama deon datang namun dengan langkah yang tergesa-gesa, "daddy papa abang!! alan dia..... Menghilang tak ada di kamarnya" ucap deon dengan raut wajah panik, membuat semua orang yang ada di ruang makan itu seketika terkejut dengan cepat berdiri dari duduknya.

"Apa maksudmu deon, mungkin saja alan keluar sebentar untuk membeli sesuatu dan akan segera kembali" ucap eden yang berada tak jauh dari tempat duduk serlo.

"Tidak, itu tidak mungkin, aku mengenal kebiasaan alan, dia tak akan keluar mansion sepagi ini, apa lagi di jam 06:46 pagi, ini terlalu pagi untuk nya, dia juga tidak mungkin berangkat sekolah karna kalian akan membawanya kan?" ucap deon yang membuat semua orang di ruang makan itu terdiam tak bersuara.

"Dan aku juga menemukan sebuah kejanggalan di kamarnya, biasanya alan akan meninggalkan kamarnya dalam keadaan ranjang yang rapih, namun ketika aku masuk kasur itu tampak berantakan dengan selimut yang jatuh ke bawah lantai, seperti ada sesuatu yang menariknya jatuh ke bawah terseret ke arah jendela balkon kamarnya yang tertutup" ucap deon yang lagi-lagi membuat mereka semua terkejut dengan keadaan diam.

Brakkkk!!!

Suara gebrakan meja yang di lakukan serlo sukses menyadarkan mereka semua dari lamunannya yang ada diruang makan itu, "ERENN!!" teriak serlo memanggil salah satu pengawal setianya yang sempat menjadi pengawal cello dulu.

"Ya tuan?" ucap eren yang datang dari arah belakang serlo, "perintahkan semua anak buahmu untuk mencari anakku sampai dapat, jangan berpikir untuk kembali sebelum kalian membuahkan hasil!" tegas serlo dengan nada ancaman yang tak main-main.

"Baik tuan...tapi bukankah tuan besar sudah mengusir tuan kecil, kenapa harus mencarinya kembali?" Gumam eren sedikit berbicara pelan, "apa maksudmu putra bungsuku hanya Alan seorang tak ada yang lain kecuali dia, cepat cari dan temukan dia, sampai dapat!!!" Ucap serlo dengan nada keras membentak, membuat eren menjadi takut dan segera melaksanakan perintah tuanya.

"Aku juga akan mengerahkan anak buahku untuk membantu mencari alan" ucap galen kemudian beranjak pergi entah kemana, di susul veden dan velen di belakang nya, begitupun dengan ke tiga putra serlo yang ingin ikut mencari Alan.

"Aku dan deon juga akan ikut mencarinya" ucap eden lalu mereka berdua segera pergi menuju parkiran mansion untuk mencari Alan di sekitar kota, "kami juga ingin ikut daddy" ujar kembar twins serempak, namun di larang serlo.

"Tidak, kalian akan tetap sekolah"

"tapi daddy, dia juga adik kami" cicit reza dengan tatapan memelas berharap daddy nya akan mengizinkannya.

"Baiklah, kalian juga bisa ikut mencari nya di sekolah, seandainya dia sudah pergi terlebih dahulu" ujar serlo, relan dan reza terlihat senang dengan apa yang serlo katakan, mereka segera menuju sekolah sesegera mungkin untuk menemukan Alan, meninggalkan serlo yang masih berada di mansion menunggu kabar dari bawahannya.

"Di mana kau berada baby..." Ucap serlo terlihat sedih dengan perasaan cemas yang selalu menghantuinya, hatinya sungguh tak tenang jika keadaannya terus seperti ini.

🌸

Kita beralih ketempat lain, di sebuah hutan terpencil, di sebuah gubuk tua kecil, namun kalian jangan salah, walaupun gubuk itu kecil namun letaknya berada di dekat tebing jurang yang sangat tinggi dan curang, di tambah dengan bebatuan yang besar di bawah jurang itu jika seandainya seseorang jatuh ke sana sudah di pastikan dia tak akan selamat.

Di dalam gubuk kecil itu terlihat seorang pemuda yang di sekap terduduk dengan tangan dan kaki yang di ikat erat sehingga ia tak bisa lepas, di sisi lain telinga pemuda itu menangkap sebuah suara yang terus memanggilnya tanpa henti, seperti ingin membangunkan nya.

'Kak Alan....bangun kak....kak alan harus segera bangun, ini terlalu bahaya untuk kaka, vino mohon sadar kak' ujar suara itu yang di ketahui ialah vino yang berusaha untuk membangunkan Alan yang tak sadarkan diri karna pengaruh bius yang sangat tinggi.

Sesaat kamudian karna tak tahan mendengar suara vino yang terus memanggilnya membuat Alan risih dan akhirnya terpaksa membuka matanya "Urgghhh, kepalaku sakit" Ucap Alan linglung melihat sekitar nya yang cukup asing, 'akhinya kaka sadar juga, kaka ga papa kan?'

"Aku tak apa, tapi ini dimana?" Ucap Alan sambil terus memperhatikan sekitar nya, 'ini adalah sebuah gubuk kak, cello menyuruh bawahan nya untuk menculik kaka' jelas vino yang membuat Alan hanya diam

"Ohhh jadi dia menculikku, bisa ku tebak untuk apa dia menculikku?" Tanya Alan yang membuat vino bingung, 'hmm?' "Untuk balas dendam-" sebelum Alan menyelesaikan perkataannya, pintu gubuk itu di buka seseorang dari luar.

"Bagaimana? Apa kau menyukainya? HAHAHA!!"
.

.

.

.

.

.
TBC.
Silakan di vote dan komennya
Sorry lama up, banyak tugas di tambah vira juga keseringan begadang jadi suka tidur pas jam pelajaran😅

LOVE BETWEEN THREEE SOULS {Transmigrasi Alan) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang