BAB:51 Akhir ending yang sebenarnya

117 10 2
                                    

Tinggalkan vote dan komentar kalian jika ceritanya menarik....

Happy Reading~
.

.

.
"Alan..."

Suara seseorang yang memanggilnya dari arah depan membuat Alan mengalikan pandangnya, dan bukan hanya satu namun lebih dari itu, "Alan, bagaimana perasaan mu sekarang sayang" ucap seseorang itu yang di ketahui ialah serlo yang kini mengelus pucuk kepalanya dengan lembut.

Alan hanya mengangguk saja karna tenggorokan nya masih sedikit serak akibat sudah beberapa hari tak minum, "minum" ucap Alan singkat eden yang berada di samping sang daddy pun mengambilkan Alan segelas air putih yang di Terima baik oleh sang empu.

Setelah menuntaskan dahaganya, Alan mulai bicara, "apa semunya baik-baik saya?" Tanya Alan dengan nada sedikit serak, serlo kembali mengambil gelas yang berada di tangan Alan, dan meletakkan nya di dekat meja nakas.

"Mmm, kami baik-baik saya, jangan khawatirkan kami yang terpenting adalah kondisi kesehatanmu sekarang baby" jawab galen yang berada di samping kiri Alan, sembari mencubit pipi Alan tak terlalu kuat.

"Alan" panggil serlo di sebelah kanan Alan, membuat Alan mengalihkan pandangannya ke arah sang daddy, "maukah Alan memaafkan daddy serta abang mu yang sudah memperlakukan mu dengan sangat buruk?" Ucap serlo dengan memegang serta mengelus tangan Alan yang terpasang selang infus di punggung tangan nya.

Alan diam sesaat memandang galen di sebelah kirinya seolah meminta izin, galen yang mengerti menganggukkan kepalanya tanda setuju, melihat persetujuan itu Alan kembali angkat bicara, "aku memaafkan kalian, tapi ingat jangan di ulangi kembali, karena tidak akan ada kata ampun untuk yang kedua kalinya" ucap Alan yang lebih terdengar seperti nada ancaman.

serlo terlihat senang tanpa sadar mencium pipi kiri Alan yang terlihat sedikit kurus, membuat Alan mengerjab kaget.

"terimkasih baby karna sudah memberi kesempatan untuk daddy memperbaiki segalanya" ucap Alan tersenyum ke arah Alan di sambut dengan senyuman tulus juga dari Alan.

Kedekatan mereka berdua juga tak lepas dari pandangan keempat anak serlo yang lain, yang juga menatap interaksi keduanya dengan senyuman di wajah mereka, "daddy bisakah kau menjauh sedikit kami juga ingin berbicara dengan adik kesayangan kami" ujar reza dengan nada cemberut, sementara relan hanya memandang maklum sifat kembaran nya ini, yang sedikit berbeda darinya.

Tapi ingat, hanya sedikit, bukan berarti semuanya, terkadang relan yang terlihat bobrok daripada reza sebaliknya reza yang terlihat begitu, memang kembar itu rada-rada susah di tebak.

"Hmm dasar kalian, baiklah" serlo mulai menyingkir, lalu di ikuti relan dan reza yang kini berada di kanan alan.

"adek, nanti kalo dah sembuh berangkat sekolah kita sama-sama ya, sekalian abang mau pamer kalo abang ternyata punya adik bungsu yang semanis Alan" ucap reza dengan binar di matanya, membuat Alan hanya mengangguk pasrah.

Sementara relan hanya mengangguk saja, karena ia juga sebenarnya setuju dengan usulan reza, setengah setuju tapi, sisanya mah bodoamat!

"Itu benar, dan mulai sekarang abang minta untuk Alan agar jangan terlambat pulang lagi setiap malamnya, karna kalo sampai abang liat jam 20:12 Alan belum berada di meja makan, siap-siap Alan akan abang seret sampai kerumah" ucap Eden di sertai nada yang tegas seperti tak ingin di bantah

Alan yang mendengar nya lagi-lagi hanya menganggukkan kepala, Apa sekarang ia harus hati-hati karena tampaknya ketiga abang barunya ini sudah mulai menunjukkan aurat posesif nya terhadap dirinya.

LOVE BETWEEN THREEE SOULS {Transmigrasi Alan) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang