Tinggalkan vote dan komentar kalian jika ceritanya menarik....
Happy Reading~
..
.
"K-kau!" ujar Alan menatap lintang dengan suara berat dan mata yang seolah menahan Marah."Huh? Ada apa denganku?" tanya lintang bingung, sadar dengan tingkah laku nya Alan segera mulia bersikap normal, "kau bisa duduk" ujar Alan singkat lalu mengalihkan pandangan
"Baiklah Terimakasih, dan siapa nama mu?" tanya lintang sembari mendudukkan diri nya, namun, lama menunggu tak ada jawaban dari Alan, tapi sedetik kemudian Alan mulai bersuara "Melvino Alan, tapi aku tidak akan menyebutkan marga ku karna itu tak penting" jawab Alan malas, tak ingin menatatap manusia di samping nya ini.
"Baiklah Alan, nama mu mirip sekali dengan nama seseorang yang ku kenal" ujar lintang sambil menganggukkan kepala nya, lalu beralih menatap kedepan karna pelajaran akan segera dimulai.
'Ya iyalah janc*ok orang gue sama' batin alan mengumpat dalam hati, setelah itu kembali fokus ke pelajaran.
🌸
Krinkkkkkk!!!
Bel sekolah berbunyi tanda jam istirahat tiba, seluruh siswa/siswi berbondong-bondong keluar kelas untuk ke kantin mengisi amunis peluru,eh perut mereka maksudnya yang sudah kosong.
(Alan be like=emang mau tempur apa?😒)
(Me be like= ya kali aja kan kalian mau tempur sama tugas yang menumpuk setelah istirahat gitu aja kaga ngerti, 🙃)
(Alam be like= halah bacod🖕)
Yang di atas Anggep aja ga ada ya☝😁
Back to topic.
Alan merapikan barang-barang nya setelah itu segera beranjak dari bangku nya keluar kelas menuju kantin, namun belum sempat keluar kelas Lintang sudah lebih dulu memanggil Alan sembari menghampiri nya, "Alan, apa kau juga ingin ke kantin? Kalau begitu apa kita bisa pergi bersama" tanya lintang memegang tangan Alan dengan tatapan penuh harap.
"Tidak, silakan cari orang lain" jawab Alan tegas melepas pegangan tangan lintang dari pergelangan tangan nya.
"Kenapa? Apa ada sesuatu yang membuat mu tak nyaman denganku?" ujar lintang, Alan hanya diam saja tak ingin menjawab, saat lintang ingin bertanya lagi seseorang sudah lebih dulu memanggil Alan, sehingga membuat mereka berdua menoleh kearah orang tersebut.
"Alan, ayo ke kantin" ajak devan menggandeng tangan alan di ikuti aksen yang berjalan di belakang devan , alan hanya menurut dan membiarkan devan dan aksen yang membawanya entah ke kantin mana.
Lintang yang tak ingin di tinggal pun langsung bergegas mengikuti mereka.
🌸
Di sisi lain kelas ips 2.
"Woyy bro, jadi ke kantin gak?" seno menepuk pundak delen dan ezera secara bersamaan.
"Jadi, karna rubah nakal kita ada di sana" jawab delen tersenyum Miring, seno dan ezera yang melihat senyuman delen seketika bergidik ngeri karna tingkat kebucinan delen yang melebihi langit dan bumil.
Mereka bertiga pun langsung beranjak dari duduk nya berjalan keluar kelas menuju kantin, di tengah lorong sama sekali tak ada pembicaraan, mereka hanya sibuk melakukan kegiatan masing-masing, kecuali teriakan para hawa yang berlalulalang di koridor itu, terus terdengar di telinga mereka namun mereka hiraukan.
Di tengah jalan The Tigre's di kejutkan dengan kedatangan anggota inti dan inti cadangan the lion's beserta ketua nya dellino, yang muncul dari arah samping koridor, sepertinya mereka juga memiliki arah tujuan yang sama.
"Kalian, cih! Ngapain ke kantin ipa" seno memandang sinis ke arah the lion's yang kini di hadapan mereka walau berjarak beberapa langkah, "kalian juga ngapain ke kantin ipa!" jawab anggota inti baru, 'jefan' sementara 'lian' dan selta hanya bisa menghela nafas berat lelah dengan sikap jefan yang selalu mudah terpancing emosi, kek kembaran nya si angga.
"Bukan urusan kalian" ujar seno singkat, "kalo gitu sama" ketus jefan juga tak kalah singkat.
"Yatuh kepo bener jadi orang" timpal angga membela jefan
"Sudah hentikan!" ujar delen dan dellino tegas secara bersamaan menghentikan pertengkaran seno dan jefan, seketika suasana di koridor itu menjadi hening, untung saja area koridor sekarang sedang sepi sehingga tidak menimbulkan suara sorakan dari siswa lain yang menjadi pemicu masuk nya mereka ke ruang BK.
"Hmm, sepertinya kita menyukai hal yang sama dellino" delen tersenyum singkat memandang dellino yang juga sedang memandang nya dengan tatapan datar.
"Mmm, kau benar, jadi...apa kami juga boleh ikut bergabung?"
"Tentu saja" jawab delen singkat, dellino yang mendapatkan izin dari delen langsung merasa senang dalam hati, tanpa basa-basi lagi mereka berdelapan segera menuju kantin ipa tepat di mana alan berada.
Sementara di kantin ipa, "al, dev, dan lintang, kalian mau pesen apa? Biar gue yang pesenin" tanya aksen yang kini alan, lintang dan devan sudah duduk di meja yang awalnya kosong.
"Gue dumpling isi daging 1 porsi minum nya es jeruk" ujar lintang mengucapkan apa yang ingin ia pesan.
"Umm gue nasgor aja satu sama es teh tawar"
"Mmm, lo alan?"
"Samain aja" ujar alan singkat memainkan benda pipi yang kini sudah berada di tangan nya.
"Oky, tunggu bentar-" "eh, sen biar gue bantuin bawa" ujar lintang memotong ucapan aksen, aksen mengangguk mereka berdua pun langsung pergi membelikan pesanan.
Sembari menunggu aksen dan lintang datang membawa pesanan mereka, alan dan devan sibuk memainkan HP untuk menghibur diri dari rasa bosan.
Tanpa mereka sadari sudah ada sekumpulan pria datang menghampiri meja mereka, "oii rubah kecil" panggil
Seno tangan nya menepuk kepala alan pelan, alan sontak terlonjak terkejut dan hampir saja menjatuhkan HP nya, untung saja masih bisa ia tangkap."Kalian" ujar alan menatap mereka tak suka, "hey baby, bisakah kami ikut bergabung juga?" ujar delen yang langsung mendapatkan penolakan dari alan.
"Gak! Cari tempat lain aja" jawab alan ketus mengusir mereka, "yaampun kau kasar sekali baby" ujar angga dramatis, membuat alan jijik.
"Eumm, kalian boleh ikut gabung kok" ujar devan mulai berbicara yang sedari tadi hanya diam mendengarkan omongan mereka.
"Baiklah terimkasih, dan maafkan atas kelakuan mereka yang kurang sopan" ujar ezera tersenyum ramah kemudian mereka duduk di satu meja yang sama.
Namun pandangan alan tak hentinya menatap Lian dan jefan yang ikut bergabung, "lian, jefan, kalian sekolah disini juga" tanya alan yang langsung di angguki mereka berdua.
"Sorry al kita ga cerita waktu itu karna ga sempet hehehe" jawab jefan dengan cengiran di wajah nya yang membuat alan ingin sekali menghajar wajah jefan yang mirip kuda itu.
"Mmm, oya jef, lin kalian bisa ikut gue bentar gak?"
"Hmm?-"
..
.
.
.
.
TBC.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE BETWEEN THREEE SOULS {Transmigrasi Alan) [END]
Roman d'amourSeorang pemuda SMA Bernama Alan Wirat Majaya yang harus memperjuangkan cintanya demi seorang teman laki lakinya lintang bagas kara yang tidak mau menerima cinta alan, sampai akhirnya alan berniat untuk mengakhiri hidupnya karna sudah menyerah pada c...