Tinggalkan vote dan komentar kalian jika ceritanya menarik....
Happy Reading~
..
.
Karna alan merasa sangat bosan terus berada di rumah sakit, alan memilih untuk berjalan-jalan sebentar di sekitar area rumah sakit, untuk sekedar menghirup udara segar dan menyegarkan pikirannya dari segala masalah yang terjadi, sampai akhirnya alan berada di taman kota sekarang.Lalu? Di mana deon, velen dan veden sekarang?
Jangan di tanya lagi mereka ada di mana sekarang, karna jawabannya adalah seperti biasa, deon akan di suruh daddy nya untuk segera kembali dan mengurus dokumen yang menumpuk di meja kantornya, entah sudah berapa lama tidak di kerjakan, deon sebenarnya ingin menolak perintah sang daddy karna masih ingin menemani alan di rumah sakit, namun belum sempat deon menolak, sudah lebih dulu di ancam oleh serlo dengan nekat akan terus menyiksa alan setelah kembali dari rumah sakit nantinya.
Mau tak mau deon menuruti perintah sang daddy, dan terjadilah deon yang berada di kantor nya sekarang, sedang bergulat panas dengan dokumen yang menumpuk, yang tak ada habis nya, mau bagaimana lagi deon tak bisa membantah ataupun memiliki pilihan lain selain mengikuti perintah, istilah lain nya adalah, terpaksa.
Sementara si kembar di suruh galen untuk segera pulang karna ada masalah mendesak yang mengharuskan mereka untuk segera pulang, padahal mereka juga ingin sekali berlama-lama di dekat alan hingga alan kembali pulih.
🌸
"Hahh~" alan menghela nafas panjang, ia sudah sangat lelah dengan hidupnya, entah masalah apa lagi yang akan terjadi berikutnya alan pun tak tau, yang jelas alan ingin segera menyelesaikan semua dan kembali ke keadaan normal.
Setelah di rasa sudah cukup lama alan berada di taman, dan kini alan juga sudah mulai merasa bosan, alan pun segera beranjak dari bangku taman berwarna putih yang berada di dekat sebuah pohon beringin dengan ukuran lumayan besar, teduh dan rindang.
Namun, ketika alan hendak pergi meninggalkan taman itu, netra mata alan sempat melihat dua orang yang sangat familiar menurut nya, sedang duduk di atas motor di dekat taman, sepertinya mereka sedang mengobrol, mereka sedikit jauh dari pandangan alan, sehingga sedikit tidak jelas melihat mereka, Ketika alan ingin melihat lebih jelas lagi alan langsung membulatkan matanya, dikala melihat dua sosok yang selama ini ia rindukan, sosok itu kini berada tepat di matanya, tubuh alan serasa bergetar, rasa rindu muncul di benaknya, mata alan langsung berkaca-kaca melihat kenangan di masa lalu nya, akhirnya ia bisa kembali melihat mereka setelah sekian lama.
Tanpa membuang waktu lagi alan menghapus air matanya yang sempat menetes, dan segera berlari menghampiri mereka, "jefan, lian" ucap alan dengan tatapan lirih menghampiri mereka, yap ges! kalian gak salah baca, yang alan lihat adalah jefan dan lian sahabat alan dulu, namun entah mengapa mereka ada di sini sekarang.
Yang di panggil namanya pun seketika menoleh, dan tiba-tiba netra mata mereka membulat terkejut, melihat pemuda yang ada di hadapan mereka dengan tubuh lebih pendek dari mereka, iris mata yang berwarna ungu dan bulat membesar, pipi yang chubby serta gembul, dalam hati mereka memekik gemasa secara histeris, sangat imut menurut mereka, entah dari mana asalnya, yang jelas mereka ingin segera mengkarungi pemuda di hadapannya ini dan membawanya pulang.
Namun mereka segera menetralkan tubuh dan kembali keadaan normal, "siapa?" tanya jefan karna tak mengenali pemuda di hadapannya ini,
"Gue alan, temen SMA lo dulu" ucap alan dengan tatapan sungguh-sungguh memberi tau dirinya sambil mengarahkan tangan nya ke arah dadanya, lian dan jefan yang mendengar penuturan dari alan, seketika terkejut, bagaimana dia bisa mengetahui teman masa lalunya? Dan apa-apaan ini dia juga beraninya berdalih bahwa dia adalah alan teman mereka di masa lalu?"Apa kau mencoba untuk membohongi kami? kau bukanlah alan yang kami kenal, dan rupamu pun tak sama dengannya, apa kau berusaha untuk menjebak kami?" ucap lian seketika dengan nada dingin bercampur amarah, karna pemuda di hadapan nya ini, sudah berani mengungkit masalalu yang sudah lama berusaha mereka lupakan.
"Gue ga bohong, gue beneran alan" ucap alan kekeh, membuat mereka semakin kesal di buatnya, "kau tak usah menipu kami dengan bualan mu itu, kami tak tertarik, lebih baik kau pergi sekarang sebelum kami lepas kendali" ucap jefan dengan nada dingin penuh penekanan.
"Gue berkata jujur, gue bisa ngebuktiin ke kalian kalo gue beneran alan" ucap alan berusaha meyakinkan jefan dan lian, jefan dan lian sempat saling bertatap sesaat kemudian kembali memandang alan lagi, seolah mengisyaratkan untuk membuat mereka percaya.
Alan yang sesaat mengerti tentang isyarat yang di sampaikan tanpa membuang waktu alan langsung berbicara untuk membuat mereka percaya, "Nama gue alan wirat majaya, gue punya orang tua, namanya bunda vamira dan ayah velen, dan gue juga punya 2 sahabat namanya jefan dan lian, lian punya sifat yang sopan dan tenang, sementara lo jefan punya sifat kebalikan nya, yaitu barbar namun juga periang, selain itu kita juga memiliki 1 prinsip yaitu jika kita punya masalah kita akan selalu membaginya, dan tak akan menyimpan nya sendiri" tutur alan menjelaskan apa yang dia ingat.
Jefan dan Lian Yang mendengar ucapan alan seketika membulat terkejut dengan tatapan tak percaya, 'bagaimana dia bisa mengetahui semua nya?' Ucap mereka dalam batin berpikir, "gue tau semua nya karna gue memang alan sahabat kalian dulu, gue ga akan bohong, tolong percaya sama gue, gue bisa ngejelasin semua nya" ucap alan meyakinkan jefan dan Lian yang masih terlihat terkejut dan terlihat terdiam.
"Jadi? Lo beneran alan?-"
..
.
.
.
.
TBC.
Silakan di vote dan komen nya kawan-kawan, masih menarik ga cerita nya ya?😅
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE BETWEEN THREEE SOULS {Transmigrasi Alan) [END]
RomanceSeorang pemuda SMA Bernama Alan Wirat Majaya yang harus memperjuangkan cintanya demi seorang teman laki lakinya lintang bagas kara yang tidak mau menerima cinta alan, sampai akhirnya alan berniat untuk mengakhiri hidupnya karna sudah menyerah pada c...