Tinggalkan vote dan komentar kalian jika ceritanya menarik....
Heppy Reading~
..
.
"Jadi? Lo beneran alan?-"tanya jefan sesaat, alan pun seketika mengangguk dengan antusias."bagaimana bisa?" kini bukan jefan yang bertanya melainkan Lian, alan yang mendengar pertanyaan lian langsung menjelaskan bagaimana ia bisa berpindah dan berada di tubuh ini.
Termasuk tentang kehidupan yang ia jalani selama berada di tubuh ini, masalah apa saja yang sudah terjadi padanya, termasuk tentang perlakuan keluarga baru nya yang selalu memperlakukan raga yang ia tempati ini dengan sangat kejam serta buruk, terutama tentang kehadiran cello yang membuat pemilik tubuh ini selalu sengsara sehingga apa pun yang di lakukan pemilik tubuh ini di mata mereka selalu terlihat salah, salah! salah! salah! dan tetap akan selalu salah di mata mereka.
Ia juga menceritakan tentang sikap keluarga pemilik tubuh ini yang selalu di siksa, selalu di duakan, di benci oleh keluarga nya dan selalu acuh serta tidak memiliki belas kasihan kepada nya, Sehingga ia akhirnya memilih mati karna tak tahan lagi dengan perlakuan keluarga nya, dan akhirnya di gantikan dengan jiwa yang lain,
Termasuk alan yang juga menceritakan kejadian yang menimpa nya sehingga ia bisa berada di rumah sakit ini sekarang,
🌸
"Heum, jadi begitulah kejadiannya" ucap alan sekiranya menjelaskan panjang lebar, yang kini mereka sekarang sedang berada di cafe
pinggir jalan dekat dengan taman
kota, jefan dan lian yang mendengarkan
Semua penjelasan dari alan hanya bisa terdiam sambil memegang dan mencengkam gelas yang berisi minuman yang mereka pesan dengan sangat kuat, seolah mereka sekarang sedang berusaha untuk meredam kemarahan yang mereka rasakan."Lalu? Kenapa kau tak pergi saja dari rumah neraka itu dan mencari kami?" alan tampak diam sejenak namun segera menjawab pertanyaan lian,
"Sebenarnya gue masih terikat perjanjian dengan pemilik tubuh sebelum nya, jadi...mungkin masih ada sesuatu yang harus gue urus""Huh! Urusan?" tanya lian bingung, alan langsung menjawab dengan cepat, "ah n-nanti gue cerita in di lain waktu" ucap alan sedikit gugup tak tau harus memberitahu mereka tentang tujuan nya yang masih tetap tinggal di mansion bramantya untuk apa, bukan! Bukan karna alan meragukan kepercayaan nya pada mereka, namun karna alan yang tak enak hati dengan vino.
"Tapi, lo beneran alan kan?" tanya jefan sekali lagi memastikan, "iya, gue beneran alan, gue tau kalian sebenarnya masih belum percaya dengan cerita yang gue sampein, apa lagi lo lian yang sama sekali ga percaya dengan cerita yang bersifat tidak masuk akal dan sangat susah untuk di Terima oleh akal sehat sebelum lo ngalamin sendiri, tapi! Untuk kali ini...tolong percaya sama gue, gue beneran alan yang kalian kenal" jefan dan lian menatap mata alan nanar, seperti seolah sorot mata nya mengatakan sebuah kejujuran yang tak akan pernah berbohong.
"Hah baiklah kami akan sepenuhnya percaya padamu" ucap lian sambil tersenyum tulus, jefan pun ikut tersenyum sambil memeluk alan dengan erat, sudah lama sekali jefan tidak melepas rindu nya terhadap alan, sementara lian sama yang melihat nya juga merasa ikut terharu sampai rasanya ingin menangis saja, namun lian harus tetap menjaga image nya kan? Bisa gawat kalau image nya sebagai cowo yang terkenal cool jatuh begitu saja, akan di taruh di mana mukanya yang tampan ini?
"Alan..." panggil jefan di sela-sela pelukan nya, "ya jef?" Alan menjawab panggilan jefan, "janji jangan tinggalin kita lagi ya?" ucap jefan lirih dengan suara yang paraw, seperti sedang menahan tangis, "iya, gue janji" jawab alan di sertai senyum nya yang memperlihatkan gigi taring yang sebelum nya tak di miliki tubuh vino.
"Oya, gimana keadaan ortu gue? Mereka baik-baik aja kan? Gue kawatir banget kalau mereka masih trus larut dalam kesedihan mereka yang sangat sulit untuk mengiklaskan kepergian gue" tanya alan tiba-tiba sambil melepaskan pelukan nya dari jefan.
Mereka langsung terdiam menegang di kala mendengar pertanyaan dari alan tentang keluarga nya.
"..."
Seketika di meja yang mereka duduki hanya di isi dengan keheningan semata, terlihat jefan dan lian yang hanya diam seperti patung tanpa bisa bicara, alan yang bingung sekaligus penasaran karna mereka tak kunjung menjawab pertanyaan nya tadi, seketika langsung bicara "kenapa? Ada masalah?" tanya alan membuat mereka terlonjak kaget tersadar dari ke terdiaman mereka.
Jefan dan lian ingin berbicara namun rasanya mulut mereka sangat sulit untuk di ajak kerja sama, "kenapa?" tanya alan sekali lagi, "hahh" lian seketika menghela nafas berat sembari ingin berucap, namun segera di tahan oleh jefan dengan menarik tangan lian, "biar gue aja yang ngomong" ujar jefan yang hanya bisa di angguki oleh lian.
"..."
Hening sesaat sebelum jefan mulai bicara, "jadi gini al... tapi sebelum gue ceritain lo harus janji dulu lo harus kuat dan gaboleh nangis serta harus tabah juga dengan kenyataan yang lo Terima oky?" alan yang seketika bingung sekaligus was-was karna yang di katakan jefan sudah sangat membuat nya kawatir dengan perasaan campur aduk.
"hah? Kalian kenapa sih? Yaudah gue janji, cepet bilang" ujar alan, jefan langsung menjelaskan, "jadi...orang tua lo sebenarnya udah...udah ga ada al tepat kejadian 5 hari setelah kepergian lo."
Deg!
Bagai tersambar petir, seketika tubuh alan lemas di sertai air mata yang perlahan keluar dari sudut mata nya, hati alan menjadi hancur di saat mendengar apa yang baru saja di katakan jefan, "gak! Lo bohong kan? Lo lagi becanda kan? Jangan kek gitu jef ga lucu tau gak!" ucap alan dengan nada marah seketika langsung bangkit dari duduknya dan segera mencengkram kerah jaket baju jefan dengan kuat.
"Tenang dulu al, kita bisa jelasin baik-baik" ujar lian menenangkan alan yang sekarang ini sedang di isi dengan kemarahan.
"Gak!!!-"
..
.
.
.
.
TBC.
Silakan di vote dan komen nya kawan-kawan, sekedar info nih, kedepan nya di part seterusnya makin banyak konflik ges, jadi di harapkan untuk sabar menunggu alan bahagianya, seperti kata pepatah bersakit-sakit dahulu bersenang-senang kemudian, harus ngerasain sakit dulu baru kedepannya enakkan asekk!!! Kek nya cocok vira jadi penyair ye kan? 😆
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE BETWEEN THREEE SOULS {Transmigrasi Alan) [END]
RomansaSeorang pemuda SMA Bernama Alan Wirat Majaya yang harus memperjuangkan cintanya demi seorang teman laki lakinya lintang bagas kara yang tidak mau menerima cinta alan, sampai akhirnya alan berniat untuk mengakhiri hidupnya karna sudah menyerah pada c...