Nama nya Na Kala Senja, Gadis yang kata nya lahir saat matahari terbenam itu jauh dari kata sempurna. Kala punya uang, punya kekuasaan, punya kecerdasan, punya segala nya yang bahkan gak semua orang miliki. Namun hanya satu yang ia butuhkan kini. Wa...
Leo tak tau apa yang membuat nya begitu mencintai sosok Kala, apa karna gadis itu amat cantik? Atau karna Leo tau Jika Kala merupakan Sosok yang baik?
Mungkin di saat satu sekolah memandang Kala sebagai sampah, Leo tetap melihat gadis itu sebagai seseorang yang mengagumkan.
Meski Kala hanya punya Lila, namun Kala tak pernah terlihat kesepian. Meski Leo tau kisah gadis itu amat menyedihkan.
Lelaki itu memandang Kala dalam, seolah mengobati rasa rindu karna beberapa hari ini tak bertemu.
Pagi tadi, Kala memang sudah sampai di jakarta. Leo bahkan ikut menjemput sang kekasih dan Kini kedua nya tengah bermain bersama.
Ah tidak, hanya Kala yang bermain dengan Mikasa. Kucing gemuk milik Aussie yang beberapa hari lalu di titipkan di sana.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Cini cama kakak kala." Kala memeluk mikasa erat, yang entah terlihat amat menggemaskan di mata Leo.
"Nanti sore kamu bakal di ambil sama mami Sie, aku sedih."
Leo terkekeh kecil, karna sejak tadi di diamkan oleh Kala yang hanya sibuk dengan Mikasa.
"Mau beli kucing?" Tawar Leo, mungkin saja Kala ingin kucing lain untuk menemani nya saat Mikasa sedang bersama Aussie.
Kala menggeleng, "Engga, takut gak bisa rawat nya. Lo kan tau gue ngerawat diri sendiri aja susah apalagi rawat kucing."
"Mikasa kan gak tinggal di sini, dia punya mba Sie."
"Tapi kan Kakak lo juga sibuk, gak mungkin selalu rawat Mikasa kan?"
Gadis itu terkekeh kecil. "Tapi di sana ada Sera, ada Mamah juga. Kalo di sini kucing nya mau di rawat siapa? Bu Asri?"
Kala menatap Mikasa dalam. "Kasihan juga kalo gue beli kucing baru, nanti baru di rawat sebentar udah di tinggal majikan nya." Ia mencicit kecil.
"Di tinggal ke mana?" Tanya Leo heran.
Kala menggeleng samar, ia menatap kearah rumah yang terlihat sepi. Hanya ada sang Bunda yang tengah memasak di dapur bersama Asri untuk makan malam nanti.
Hyun dan Rona agak nya belum pulang dari kegiatan masing-masing.
Belakangan Kala selalu melihat Kirana ada di rumah, Bunda nya nampak tak lagi sibuk. Karna beberapa pekerjaan nya memang di kerjakan di sana.
Kadang Kala, Kirana menemani Kala belajar saat Home schooling berlangsung seolah benar-benar mengawasi kala dengan amat baik.
"Besok ada acara gak?"
Kala menoleh saat Leo kembali berbicara? Menggeleng kecil.