Cuaca sore ini cukup panas, Kala bahkan sudah menghabiskan dua kaleng soda sejak menunggu Lila berlatih cheers. Gadis itu bilang besok akan mengikuti lomba yang sebelum nya sudah di persiapkan jauh-jauh hari.
Tak hanya membelikan Lila minuman, Kala juga memberikan beberapa botol air mineral dingin Pada Hera, Hana, dan Hani.
Ia melempar anduk kecil pada Lila yang berjalan mendekat, di ikuti ketiga teman Sera yang kini mulai akrab dengan nya.
"Wih kita di beliin juga nich?" Hani berujar menggebu, "Tapi kok cuma empat?"
Kala memberikan masing-masing satu pada Lila, Hana, Hera juga Hani. Sedangkan Sera nampak diam menatap nya.
"Gue–"
"Gue bawa minum kok." Sera mencela ucapan Kala, berjalan kearah tas milik nya sebelum meraih sebuah botol minum berisi air mineral.
"Parah lo, Kakak sendiri di lupain." Hera berujar, seolah tak tau jika hubungan Kala dan Sera tak sedekat itu.
"Ngambek deh kapten gue."
Kala nampak menggaruk tengkuk nya yang tak gatal, tersenyum lebar. tak terpikir untuk ikut serta membelikan Sera. Karna Kala yakin Sera pasti tak akan menerima nya.
"Besok dateng kan liat kita lomba?" Lila berujar, menututup botol nya. "Sekalian nontonin anak basket juga."
"Besok ya?" Kala nampak terdiam sebentar, gadis itu sudah berjanji pada kirana untuk chek-up kesehatan nya. Juga menebus beberapa obat yang hampir habis.
"Paling nyusul si, Ada janji sama Bunda."
"Ga papa, Kaya nya kita juga gak dapet nomor urut awal kok." Hani berujar pelan. "Hari ini juga bakal balik cepet, cuma geladi bersih sebentar."
Mereka menatap Sera yang berjalan mendekat kearah mereka. "Yakan Ser?"
Sera mengangguk meski tak mendekar apa yang mereka bicarakan, mengintrupsi anggota nya untuk kembali memulai latihan.
"Semangat La!"
Lila mengagguk antusisas, memeluk Kala gemas sebelum berlari kecil ketengah lapangan indor.
Kedua nya memang kembali seperti semula, tak ada lagi keegoisan yang menahan mereka untuk saling sapa. Kala dan Lila kembali melebur tawa.
~•~
Beberapa hari ini Kirana merasa cukup sibuk hingga jarang berpapasan dengan Kala meski serumah. bahkan saat sang anak pulang dari rumah sakit ia dan suami tak bisa menjemput sang Bungsu karna alasan perkerjaan.
Wanita itu memasuki rumah yang nampak kosong, ia memang memutuskan untuk pulang lebih cepat hari ini.
Kirana ingin menghabiskan lebih banyak waktu dengan keluarga kecil nya yang mulai terasa lebih hangat.
"Bu, sudah pulang?" Asri berujar, menyambut nya.
"Kala dan Rona sudah pulang?"
Asri mengangguk singkat, "Mba Rona baru sampe beberapa menit yang lalu. Kalo Dek Kala belum kelihatan bu. Sepertinya belum pulang."
"Belum pulang?" Kirana melirik jam yang melingkar di pergelangan tangan kiri nya. "Padahal harus nya pulang jam dua, ini udah jam lima lewat,"
"Tuh kala Kalo bawa kendaran sendiri pasti pulang telat terus, liat aja besok harus di anter!"
Kirana menpak menghelanafas kasar, berniat untuk masuk kedalam Kamar. Namun langkah nya harus terhenti saat pintu utama rumah itu kembali terbuka.
Mata nya menatap Kala yang mulai berjalan mendekat, melempar senyum lebar seolah tak merasa bersalah.
![](https://img.wattpad.com/cover/315180477-288-k786526.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Kala, Dan 10 Pinta (End)
Ficțiune adolescențiNama nya Na Kala Senja, Gadis yang kata nya lahir saat matahari terbenam itu jauh dari kata sempurna. Kala punya uang, punya kekuasaan, punya kecerdasan, punya segala nya yang bahkan gak semua orang miliki. Namun hanya satu yang ia butuhkan kini. Wa...