Kirana tak bisa untuk tak mengamuk saat tau jika Kala tak sadarkan diri karna ulah Hyun, wanita itu bahkan berkali-kali mengatakan kata perceraian di depan Rona yang juga ada di sana.
Semalam Kala ditemukan tak sadarkan diri di dalam kamar dengan keadan luka lebam juga nafas yang bahkan hampir hilang.
Rona tak mengatakan apapun selain berteriak meminta pertolongan, tak menjelaskan bagiaman bisa sang adik hampir mati di dalam rumah nya sendiri.
Namum saat Kirana tau dari CCTV jika tak sekali dua kali Hyun memukuli Kala, wanita itu begitu murka.
Keduatangan nya menutup wajah, duduk di kursi tunggu karna Kala tak kunjung sadar.
Tangan nya menghempas jaket milik Hyun yang menutupi tubuh nya, menatap lelaki itu tajam.
"Pergi!"
"Kirana—"
"Tolong pergi, aku gak mau liat muka kamu lagi mas!" Wanita itu berujar dengan suara parau. "Kamu nyakin Kala, sama dengan kamu nyakitin aku."
"Aku bunda nya! Gak akan ada orang tua yang tega anak nya di sakitin sama orang lain!" Kirana memejamkan mata saat air dari sana tak kunjung berhenti.
"Tolong, Pergi dulu. Biarin aku tenang."
Hyun tak juga beranjak, ingin menjelaskan bagiamana pun tak akan bisa di terima oleh Kirana. Lelaki itu memilih tetap di sana menunggu kabar Kala yang semalam ia lukai.
"Bajiangan!"
Bug!
Tanpa aba-aba Yuri memukul wajah Hyun, menendang perut lelaki itu hingga jatuh kelantai rumah sakit.
"Itu kan yang kamu lakukan pada anak saya!" Ia menarik kerah baju Hyun yang sama sekali tak membalas.
"Saya kira selama ini kala bahagia tinggal sama kamu dan Bunda nya, tapi saya salah!"
Yuri menatap Kirana tajam. "Mulai saat ini Kala akan tinggal dengan saya!"
"Gak bisa gitu! Kala anak aku!"
"Saya ayah kandung nya, sedikit pun saya gak pernah nyakitin Kala." Yuri berujar menggebu, "Tapi kalian?"
"Cuma luka yang dia dapat!"
Kirana menggeleng tegas, selama ia masih bernafas Kirana tak akan mau melepas kala begitu saja.
"Engga, Gak boleh! Aku akan tetap pertahanin Kala!" Ia berujar menggebu, "Walau nanti kita cuma tinggal berdua,"
"Bund," Rona melirih, perkataan Kirana sungguh melukai hati nya.
Wanita itu berjalan mendekat, memeluk Rona erat. "Jaga papah ya, Bunda udah gak bisa Sama papah—"
"Papah gak cuma nyakitin Kala Bund, tapi aku juga!" Rona menunjukan beberapa lebam di tubuh nya, luka yang ia dapat jika nilai nya turun dan tak memuaskan. Luka yang di dapat jika Rona terlalu banyak menghabiskan waktu dengan Panca dan Nath, Luka yang begitu banyak hingga Rona tak kuat menanggung nya sendiri.
Salah jika mereka pikir Hyun melukai Kala karna gadis itu hanya sebatas anak tiri nya. Karna Rona pun yang memiliki hubungan darah tak luput dari amarah Hyun yang begitu menggebu.
"Kalo Bunda sama Kala mau pergi, Tolong aja aku!"
"Rona," kirana kian menangis, dirinya merasa gagal menjadi seorang ibu untuk kedua putri nya.
"Maafin Bunda sayang—"
"Engga, Maafin Papah!" Hyun tiba-tiba berujar, menatap kedua nya dalam.
"Papah tau papah terlalu kasar mendidik Rona dan Kala. Papah tau papah pantas di hukum. Tapi papah mohon maafin Papah!" Lelaki itu jatuh terduduk, memohon pada kedua wanita favorit nya. "Tolong jangan pergi, Papah gak bisa tanpa kalian!"

KAMU SEDANG MEMBACA
Kala, Dan 10 Pinta (End)
Ficção AdolescenteNama nya Na Kala Senja, Gadis yang kata nya lahir saat matahari terbenam itu jauh dari kata sempurna. Kala punya uang, punya kekuasaan, punya kecerdasan, punya segala nya yang bahkan gak semua orang miliki. Namun hanya satu yang ia butuhkan kini. Wa...