" A... Umbara?....."
hadiah milik Candra menoleh ke asal suara, matanya membelalak lebar
"KAUU!!"
...
Lintang mendekat ke arah Umbara, sontak membuat Umbara berdiri ingin menghampiri Lintang setidaknya ada seseorang yang di kenalinya di sini
"HAKH!!"
gerakan Umbara berhenti karena tali di lehernya di tarik oleh Surya membuatnya merasa tercekik
"kau mau kemana?! kau adalah hadiah untuk adikku!!" Surya menatap Umbara dengan mata tajam dan menusuk masih menarik tali leher Umbara
Lintang terkejut beberapa saat karena perlakuan itu
"h hei bisa lepaskan dia? lihat dia susah bernafas"
Surya menoleh ke arah Lintang dan melihat kalau Lintang lebih cantik dari pada hadiah yang di bawanya, Surya merasa kalau Candra pasti tidak puas dengan hadiahnya, karena dia tau kalau adiknya itu sangat menyukai hal-hal yang cantik, jadi Surya melihat Candra dengan tatapan yang seperti memohon persetujuan kepada Candra
sedangkan Candra yang tau akan perihal yang di pikirkan kakaknya langsung menggeleng dan menjawab
"janagan dia temanku, aku akan manangis jika kakak menyentuhnya"
"gakkk boleh?......"
Candra mengangguk untuk menjawab sebagian jiwa kakaknya yang masih waras itu
"um jadi bisakah kau melepaskan dia?" Lintang kembali bertanya
"Lin, dia temanmu?" Candra bertanya dengan penasaran karena baju yang masih di kenakan oleh orang ini tidak pernah di temukan sebelumnya, bahkan itu terlihat putih tapi cukup kuat terlihat seperti bulu burung atau benang laba-laba yang di tenun, sebenernya kulit hewan apa yang di pakainya?
"dia temanku, em mungkin?"
"kalau begitu siapa namanya?" Candra kembali bertanya
"Umbara Adara Nabhan, aku biasanya memanggilnya Bara"
"ooh, kalian dari suku yang sama? dan dia punya marga? atau itu hanya nama yang panjang?"
"ku rasa begitu, jadi bisakah kau melepasnya sekarang?"
Candra melihat Umbara yang wajahnya sudah membiru karena kakaknya, menghela nnafas sebentar dan menyuruh kakaknya melepaskan talinya yang ada di tubuh Umbara
Surya sebenarnya tidak setuju namun apa boleh buat, itu keinginan adiknya
setelah di lepas Umbara langsung berlari ke arah Lintang dan menempel di belakangnya
"heh banci kayanya mereka patuh sama lu, selametin gwe ok!"
Lintang tak menjawab dan hanya diam saja, tiba-tiba di belakang Umbara ada Tama yang menendangnya sampai terjungkal ke pasir, membuat Lintang kaget dan langsung berlari ke arah Umbara untuk menolongnya namun di tepis dengan kasar oleh Umbara
GRRRRR
Tama menggeram kepada Umbara saat melihat perlakuannya pada istri kecilnya, saat Tama akan mendekat kedua tangannya sudah di cekal oleh Ares
"hei... tenang, lihat istrimu gak papa"
Umbara yang mendengar kalau Lintang di sebut istri oleh orang ini menjadi semakin benci pada Lintang
"JADI BENER LU TERNYATA BENERAN HOMO HAH! JANGAN BILANG SEMUA YANG DI SINI JUGA?!!"
Lintang mengangguk tanpa bersuara, tiba-tiba Umbara melempar pasir ke wajah Lintang membuat semua yang ada di sana terkejut, melempar pasir adalah sebuat tindakan yang sangat tidak terpuji karena itu seperti sebuah penghinaan
KAMU SEDANG MEMBACA
Terjebak di Waktu yang berbeda
Ciencia Ficciónawalnya aku hanya orang yang depresi mencoba untuk bunuh diri dengan tenggelam di kolam renang dekat sekolah, sambil terus berdo'a agar tak terlahir di waktu ini sampai tak sadrkan diri. tapi saat ku membuka mata aku melihat sekeliling dan banyak pe...