33 ~ PENGUNTIT?

1K 123 4
                                    

Timin diam-diam mendekat dan menyentuh kaki Lintang, baru saja elusan pertama Lintang sudah menendang wajah Timin dengan keras sampai terdengar bunyi

DUAK!!

Lintang melihat ke arah Timin dengan tatapan jijik

"apa yang kau lakukan?!"

...

Timin memandang Lintang dengan santai, ketika ia menengok Tara sudah menerjangnya hingga jatuh mencekik lehernya

Tara mulai menantang Timin dengan menggeram tapi Timin masih tetap santai dengan menunjukkan tangannya yang terdapat ulat

Sontak Lintang menjerit, mendengar jeritan Lintang sontak Tara menampar tangan Timin dengan kencang hingga ulat itu terbang ke Segara yang gantian menjerit ketakutan lantaran ulat itu berada tepat di hidungnya

Segara segera melompat-lompat dan berlari mengelilingi api unggun karena panik dan agar ulatnya segera jatuh 

"MBAK LIN!!! TOLONG!!!!"

"ENGAK! ENGAK! JANGAN KESINI!! HUAAAH TARA!!!!"

Lintang juga ikut berlari dari Segara dia sangat geli dengan ulat itu apalagi melihatnya geliutan di hidung Segara

ugh!

Tara segera bangkit dari Timin dan dengan santai mengambil dan membuang hewan gatal itu, kasihan sekali hidung Segara sudah bengkak sekarang, sedangkan Segara sendiri merasa lega tapi juga ingin menangis dia ingin menggaruk hidungnya yang terasa gatal, tapi dia ingat apa yang di katakan kepala suku agar tidak menggaruk bagian yang gatal saat terkena hewan beracun termasuk ulat

Timin tersenyum cerah melihat adiknya tersiksa 

"kau lihat aku tak menyentuh istrimu itu hanya ulat, untung saja kakinya tidak membengkak seperti hidung Segara"

Lintang merasa malu dan tidak enak pada Timin karena menendang wajahnya

"maaf, aku tidak tau, lain kali sebelum menyentuhku kau harus bilang dulu"

"tak apa"

Segara melangkah dan mengenggam tangan kakaknya itu untuk menyeretnya kembali menuju ke desa mereka sambil menahan tangis ia ingin segera mendapat obat dari gatal kepala neneknya

Timin akan berbalik tapi dia menahan dulu, untuk menyampaikan makasud mereka datang kemari

"hei kau! jaga istrimu!"

Timin berkata sambil menunjuk Tara dengan pandangan sinis, Tara yang di tunjukpun merasa bingung karena tanpa di suruhpun dia akan melakukannya, hingga Timin melanjutkan ucapannya 

"tadi malam saat aku mengajarkan berburu pada adikku, kami melihat ada seseorang tanpa baju yang berada di sekitar rumahmu, aku dan segara mengejarnya, tapi sayang sekali diaa tak tertangkap"

Tara tak percaya begitu  saja, jadi dia melihat Segara yang mengangguk tanda mengiyakan perkataan Timin

Lintang merasa ketakutan, nafasnya terasa sesak di dadanya, rasanya seperti dejavu! dia pernah mengalami ini dulu saat berada di zaman yang dia tinggali dulu, ini mengerikan

Lintang tak mau mengaliami itu lagi

Timin mengeluarkan sebuah kulit beruang dari dalam kantungnya

"cuma ini yang bisa aku tangkap dari nya"

"kan iku ora di gowo mblayu!!" (kan itu tidak di bawa lari!!)

Tara melihat barang yang di bawa oleh Timin dan ternyata itu celanya yang di bawa Boba pergi tadi malam, jadi dengan rasa malu pipi Tara memerah dan dia memalingkan muka, Timin melihat reaksi Tara yang seperti itu kaget dan melemparkan kulit beruang itu tepat di wajah Tara

Terjebak di Waktu yang berbedaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang