Tara melihat Lintang dengan nafsu yang tak terkendali lagi nafasnya berat dan sesuatu yang tak tertutupi itu menjulang begitu tinggi besar berurat dan rimbun
Kepalanya bewarna kecokelatan sesuai kulit Tara hanya saja agak keungguan
Batangnya besar mungkin sekitar 20 cm jika di hitung
Jangan lupakan urat yang menonjol keluar dengan bulu-bulu halus? Di bawah pusar
Lintang meneguk ludah dia membatin apa itu bisa masuk? Dan lagipula miliknya ini masih baru
Tara mendekat dan Lintang semakin gugup
Saat sampai di depqn Lintang Tara langsung menyatukan bibir mereka berperang lidah sekali lagi tanpa peduli dengan yang di luar lagi pula di sana ada pagar dan binatang buas tidak berani nendekat ke rumahnya ini
tak sabar lagi Tara merobek pakaian kulit Lintang, hingga tak ada yang menutupi lagi
Tangan Tara merambat ke bawah menyusuri setiap kulit Lintang yang halus hingga sampailah dia di dua tonjolan kemiri Lintang di elus, di remas dan di pelintir dengan halus oleh tangan kasar Tara membuat Lintang melengguh kenikmatan
Bahakan cabai kecil miliknya ikut menyahut panggilan Tara
Tara semakin sensual tapi saat merasakan Lintang yang hanpir lemas tak lagi meremas rambutnya dia melepaskan bibirnya dan turun ke kemiri milik Lintang
Lintang memanfaatkan keadaan untuk mengambil nafas sebanyak mungkin
Belum juga beberapa saar Lintang merasakan orang barunya di elus-elus oleh Tara
"eemmmh nyah! Ahk! Ah ahahhh~"
Erangan Lintang seakan menjadi minuman berenergi bagi Tara dengan gencar dia menciumi kedua puting dengan ganas hingga membengkak dan memerah
Lintang secara spontan mengangkat tangannya yang membuat ketiak mulus tanpa bulunya terlihat
tanpa ragu Tara mencium dan menjilat ketiak Lintang
"nyaaaaah~"
Rasanya geli sekali, saat lidah Tara yang basah dan panas menyentuh ketiak Lintang
tak berhenti di situ keadaan semakin memanas, tangan Tara yang awalnya hanya menggosok sekarang mulai memasukkan satu jari besar miliknya, mengobrak abrik lubang lembut Lintang hingga basah
Sementara sang empu mengejang karena ini adalah sensasi pertamanya di terobos, tangan Tara yang satunya tak tinggal diam, tangan itu terus saja meremas, menelus dan nenampar pantat semok dan pinggang ramping Lintang hingga beberapa bekas kemerahan terlihat
Merasa bisan dengan ketiak Lintang, bibir Tara bergerak ke telinga Lintang, menjilatnya sampai lidah Tara masuk ke lubang telinga Lintang
"T Tara u udah! Ak aku gak tahan! Aaaaah nyah!"
Bukannya berhenti Tara malah mempercepat kocokan tangannya
Hingga
SPLURT
SPLURT
SPLURT
Tiga tembakan keluar dari cabai kecil dan apel merah secara bersamaan
Lega sekali rasanya
Tara berhenti menjilat lalu melihat cairan yang keluar itu, dengan tak senonoh Tara, mencium selangka Lintang yang mulus dan putih itu
Menempelkan hidung bangirnya di sana lalu dengan sengaja mengosok-gosok wajahnya
Beberapa kumis Tara yang tumbuh mengenai alat sensitif itu
![](https://img.wattpad.com/cover/339116988-288-k716129.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Terjebak di Waktu yang berbeda
Science Fictionawalnya aku hanya orang yang depresi mencoba untuk bunuh diri dengan tenggelam di kolam renang dekat sekolah, sambil terus berdo'a agar tak terlahir di waktu ini sampai tak sadrkan diri. tapi saat ku membuka mata aku melihat sekeliling dan banyak pe...