"Kim Yerim!"
Yerim menoleh dengan setengah tercengang, "Ah Oppa.."
Pria yang dipanggil Oppa itu terus melangkah mendekatinya, lalu tersenyum padanya "Kenapa datang sekarang? Memang tidak pergi sekolah?"
"Um?A-ada, aku hanya..." Yerim bingung harus memulai darimana, dia takut kalau managernya akan marah. Namun, pria yang pengertian itu langsung mengusap halus rambutnya, "Tidak apa-apa katakan saja.."
"brengsek berani-beraninya dia menyentuh sembarangan!" umpat Joohyun yang sejak tadi mengintip dari belakang mobilnya.
"Eung...Yerim minta izin, hari ini mungkin aku akan telat kembali ke dorm~" Jelasnya dengan raut sedih.
"Kenapa? apa di rumahmu sedang terjadi sesuatu?"
Yerim menggeleng, "Tidak, hanya saja setelah pulang sekolah ibu ingin mengajakku ke salon, bolehkah?"
Matanya yang semula menyalang menjadi binar "Kamu menyebut ibu sayang?"
"Ah, untuk perawatan ya?"
"Sayangnya untuk potong rambut, Oppa. Tapi apa boleh? makanya aku bertanya.."
Sang mananger menengadah, mulai berpikir "Hm, potong rambut? kalau tidak terlalu pendek tidak apa-apa, yang penting rambut kalian masih bisa dibentuk selama masa promosi, karena rambut palsu kurang baik untuk anak-anak." Jelas sang Manager.
"Yerim mengerti kan?"
Yerim mengangguk "Kalau begitu terimakasih Oppa!"
"Sama-sama, lagipula kenapa Yerim yang menjelaskan, kenapa tidak ibumu?"
Yerim mulai bingung, "Karena...ibu sedang sibuk jadi aku yang menyampaikan. Kalau begitu Yerim permisi Oppa!" Ucapnya buru-buru supaya Minho tidak bertanya lagi.
Tapi sebagai manager yang baik, Minho menahan Yerim. "Eh sebentar, kau jalan kaki dari rumah ke mari?"
Yerim menggeleng, "Ibu yang antar ke sekolah tadi."
"Ah begitu, yasudah kalau begitu Oppa yang mengantarmu ke sekolah."
"Tidak perlu Oppa, jarak ke sekolah kan dekat, lagipula hitung-hitung olahraga hehe~"
Choi Minho menggeleng lalu mengacak rambut Yerim, "Ya sudah, jalannya hati-hati ya. Lihat ke kanan dan kirinya."
"Siap! kalau begitu papay Oppa~"
Yerim melangkah pergi dari sana, tapi baru lima langkah tubuhnya kembali tersentak.
Grep!
"Aaak!"
Choi Minho yang mendengar teriakan anak didiknya segera menghampiri. Dan dilihat ternyata seorang wanita tiba-tiba menarik tangan Yerim.
"Berhenti!"
Joohyun jadi terkejut, tapi segera membuka maskernya. Dan kini keterkejutan itu pindah pada Minho dengan mata bulatnya, "Astaga, Irene Red Velvet?!"
Joohyun mengangguk, mau bagaimana pun dia memang terkenal kan?
"Kenapa anda bisa di sini dan... kenapa bisa menemui Yerim?" Rasa terkejut dan penasaran semakin menjadi tatkala Joohyun begitu menggenggam erat tangan Yerim.
"Nanti akan saya jelaskan, tapi sebelumnya saya harus mengantar Yerim ke sekolah." Ucap Joohyun yang bahkan belum disetujui, langsung menyeret Yerim untuk kembali masuk ke dalam mobil.
Yerim yang takut pasrah ketika Joohyun menutup pintunya terlalu kencang. Lalu memakaikan sabuk pengaman dengan wajah dingin yang ditampilkan.
"Kata ibu kalau marah nanti cepat tua~"
KAMU SEDANG MEMBACA
SONBAE-NIM [ YERENE ]
Fanfictionyang satu senior aneh, yang satu dokter. Dua-duanya Ibu Yerim? Bisakah Yerim menerima kenyataan hidupnya? Let Yerim surprise you✨