Plak!
Suaranya berdengung di telinganya bahkan darah segar mulai mengalir di sudut bibirnya. Tapi Joohyun tetap berusaha untuk bangkit.
"Dari awal ayah sudah katakan, jangan dekat dengannya. Tapi kau tetap keras kepala bahkan kini mengandung darah dagingnya, apa dia juga yang mengajarimu jadi pembangkang?!"
Ucap sang ayah membuat ibunya semakin histeris sambil memeluknya. Padahal sedari awal, Joohyun tak menangis atau lebih tepatnya menahan tangis. Joohyun melepas pelukan sang ibu dan bangkit berdiri dengan tertatih.
"memang nyatanya aku anak pembakang karena hidupku sepenuhnya terikat dalam aturan jadi saat merasa bebas aku benar-benar lupa batasan"
"Ayah sendiri yang bilang, kita tidak bisa memilih pada siapa akan jatuh cinta. Akupun begitu, jatuh cinta pada anak orang kaya yang ayah benci itu."
Tuan Bae hendak membentak lagi sebelum istrinya memohon untuk berhenti. Membiarkan Joohyun melangkah tertatih ke kamarnya. Sejak kepulangannya, Joohyun langsung memberitahukan hal besar yang mengejutkan ayah ibu bahkan adik kesayangannya.
Prinsipnya daripada berbohong dengan alasan sulit lebih baik jujur walaupun pahit. Tapi kejujuranmu telat sayang. Mungkin jika tuhan tak menitipkam satu nyawa manusia dalam rahimnya, Joohyun juga akan tetap bahagia tidur berdua bersama kekasihnya.
Tekadnya sudah bulat untuk keluar dari rumah, jika orang tuanya memberi respon negatif. Maka dia mengetikkan pesan tagihan janji pada Suho yang akan mengajaknya tinggal bersama.
"Joohyun ingin kemana, nak?"
Tanpa menjawab, Joohyun tetap sibuk mengemasi pakaiannya. Bahkan dia tetap diam meskipun pelukan hangat membalut tubuh lemahnya.
"Bagaimana pun kau sekarang, kau tetaplah anak ibu. Anak yang selalu kami banggakan, tolong tetaplah di rumah. Tidak ada yang menginginkanmu pergi begitu pun ayah..."
Tapi Joohyun memang keras kepala, apalagi kondisi mengandung emosinya tidak stabil. Dia melepas pelukan yang saat kecil dia selalu marah jika itu terlepas, tapi kali ini Joohyun sendiri yang melepasnya dengan paksa. "Biarkan aku pergi ibu, untuk menghapus aib di keluarga ini. Aku akan sering berkunjung setelah anakku besar. Jangan khawatir."
Janjinya begitu mudah, bersiap pergi dan tidak mempedulikan larangan ibunya. Tapi tiba-tiba saja di luar kamar, adiknya datang membawa kabar buruk.
"Suho Oppa dipukuli ayah di halaman rumah, sebaiknya Unnie datang dan menghentikan ayah!"
Dia kira adiknya hanya berucap berlebihan, tapi kali ini Suji benar. Suho hampir sekarat di tangan ayahnya. Dia tergopoh-gopoh datang melerai mereka dan melindungi Suho yang sudah tak berdaya.
"apa yang ayah lakukan?! ini bukan sepenuhnya salah dia, ini juga salahku! kenapa ayah hanya menyakitinya?!"
Mendengar anak sulungnya membela seorang bajingan, Tuan Bae murka "Bahkan orang tuanya belum tahu kalau kalian berhubungan. Kau ditipu! dan kau telah banyak membohongi ayahmu, kenapa kamu jadi seperti ini, Huh?!"
Joohyun terdiam, bingung harus menjawab apa karena yang ayahnya katakan memang benar. Dari awal mereka berkencan, Joohyun selalu bilang bahwa orang tua Suho sangat baik dan menerimanya itu hanyalah bualan semata. Padahal kenyataan nya, melihat wajah mereka sekalipun Joohyun belum pernah.
"Kau tak bisa menjawab kan? Jangan pergi kemana pun! Dia tidak punya niat menikahimu! Akhiri saja semuanya!" Ucap seorang ayah yang kecewa, tapi tetap tersimpan rasa sayang untuk anak sulungnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SONBAE-NIM [ YERENE ]
Fiksi Penggemaryang satu senior aneh, yang satu dokter. Dua-duanya Ibu Yerim? Bisakah Yerim menerima kenyataan hidupnya? Let Yerim surprise you✨