Sunny day can't fixed the feeling.

545 83 9
                                    

Sesampainya di rumah, Joohyun mengajak Yerim berbicara empat mata. Dia menceritakan kepada Yerim tentang telepon yang dia terima beberapa jam yang lalu mengenai grupnya yang akan melakukan konser dunia dan comeback di quartil pertama tahun depan. Jadi untuk mempermudah kegiatannya, mereka diharuskan untuk kembali ke dorm selama beberapa waktu ke depan.

Tentu kabar ini adalah kabar yang paling dia tunggu beserta para membernya karena memang sudah waktunya mengeluarkan album baru sejak perilisan album terakhir. Namun, untuk perintah yang disebutkan itu, Joohyun berat hati menyampaikannya. Kita sama-sama tahu dia bahkan sudah gila mencari Yerim dan tak ingin dipisahkan barang sedetikpun!

Joohyun tak menyangka konsekuensinya akan seberat ini. Ditambah Yerim yang juga menjadi calon idol, beban pekerjaannya menjadi bertambah berkali-kali lipat. Tidak, ini bukan salah Joohyun ataupun Yerim. Semua ini salah agensi yang selalu mendadak memutuskan sesuatu tanpa diskusi sebelumnya. Mungkin mereka sudah terlalu banyak merekrut idol hingga semuanya menjadi tidak terurus dengan baik.

"Sebenarnya ibu ingin sekali membawa Aegi bekerja, tapi mengingat kamu yang sebentar lagi akan debut, ibu tidak ingin terjadi sesuatu denganmu ataupun grupmu, Aegi mengerti kan?"

Kalau seperti ini jawaban Yerim hanya ada satu, "Iya aku mengerti" Meskipun sebenarnya yang dia mengerti hanya Joohyun akan kembali bekerja, tapi kali ini lebih jauh hingga harus meninggalkannya. Kok hati Yerim tiba-tiba sakit?

Joohyun mengusap kepala anaknya "Anak pintar~ Terimakasih sudah mengerti, Jadi mulai besok kita akan sama-sama keluar dari rumah ini dan menginap di dorm, ya?" Joohyun Begitu semangat sedangkan Yerim masih menggaruk pipinya.

"Maksudnya?"

"Maksud ibu, kita akan kembali ke dorm masing-masing, ibu dorm Red Velvet dan kamu ke dorm-mu sendiri"

"Jadi kita berpisah?"

Pertanyaan Yerim membuat Joohyun sedikit gemas hingga mencubit pipinya "Untuk sementara waktu sampai pekerjaan ibu selesai, Aegi setuju kan?"

"ya, aku setuju." Jawab Yerim lesu berhasil melunturkan senyum manis Joohyun.

°°°

Setelah pembicaraan mereka, Joohyun ke kamarnya sendiri untuk merapikan keperluannya dan Yerim, Dia malah pergi ke kamar Suji? Joohyun semakin merasa janggal, padahal dia sudah betul-betul memikirkan keinginan Yerim yang ingin kembali ke dorm dan berusaha mengizinkannya, tetapi mengapa Yerim tidak merasa senang?

Untuk menjawab pertanyaannya, dia mengetuk pintu kamar Suji, tapi Yerim tidak kunjung membuka hingga akhirnya dia langsung membukanya. Dan.. terkunci? Dia buru-buru memanggil Yerim sambil mengetuk pintunya berkali - kali hingga pintu itu berhasil terbuka karena kuncinya dibuka oleh Yerim, setelahnya suasana menjadi canggung. Yerim sibuk memasukkan semua bukunya ke dalam tas seolah tak melihat kehadirannya di ambang pintu.

Joohyun selangkah maju untuk mendekatinya. Dengan senyuman, dia menatap Yerim yang terus menunduk. "Maaf ibu kira terjadi sesuatu denganmu, syukurlah itu hanya dugaan ibu" Dia berharap Yerim akan membalas senyumannya. Yerim tersenyum, tapi senyumnya sinis "Aku tidak akan merusak kamar orang lain."

Joohyun merasa sedang disindir, tetapi dia berusaha berpikir positif karena anaknya memang selalu sensitif, bukan?

"Bukumu kenapa dimasukkan ke dalam tas semua, nak?"

Lagi-lagi Yerim menjawab tanpa menatapnya, "Tentu untuk kubawa, Sonbae yang menyuruhku kembali ke dorm kan?"

"Iya, tapi tidak perlu semua, sayang. Kita hanya berpisah beberapa hari"

SONBAE-NIM [ YERENE ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang