Year after year, all changes

796 87 25
                                    

"Kita pamit dulu dengan ibumu ya!"

Untuk terakhir kalinya, dokter muda ini kembali masuk ke kamar pasien yang sudah seperti adiknya ini. Namun kali ini tidak sendirian, karena mereka datang sebagai keluarga bahagia.

Ada perasaan bersalah telah merebut sesuatu yang berharga bagi Joohyun, tetapi mereka juga menjalankan amanah. Sedanh yang diamanahkan terus menggeliat tak nyaman di gendongan ayah angkatnya. Semakin dekat langkah mereka menuju brangkar, semakin kencang pula rengekan Yerim.

"Lihat, ini ibu. Ibunya Yerim. Sedang sakit.." ibu angkatnya berbicara sambil menggenggam kepalan tangan Yerim.
Matanya berkaca-kaca seiring ucapan selanjutnya dilontarkan.

"Karena ibu Yerim sakit.. untuk besok dan seterusnya Ibu Taeyeon dan Ayah Heechul yang akan merawatmu dan menemanimu bermain. Semoga Yerim suka ya?"

Wajah imut yang biasanya ikut tersenyum saat lawan bicaranya tersenyum, kini hanya memperhatikan ibu kandungnya yang sedang tertidur lama. Tangannya terbuka ingin meraih wajah yang selalu muncul mengagetkannya itu. Ternyata baby Yerim rindu,

"Guu~"

Taeyeon yang mendengar respon sedih Yerim segera menjawab "Iyaa sayang. doakan semoga ibu cepat sembuh ya, agar bisa bermain lagi dengan Yerim.."

Tanpa diduga Yerim tiba-tiba nenangis. Membuat ayah dan ibu baru itu semakin merasa bersalah. Mereke akhirnya sepakat berpamitan dan membawa Yerim pergi.

"Maaf Joohyun, kami harus pamit. Aku berjanji milikmu tetap milikmu. Untuk itu, semoga kita bisa bertemu dengan keadaan yang jauh lebih baik"

Mereka juga berpamitan pada Ayah, ibu dan adik Joohyun yang menangis tersedu-sedu. Saking sesaknya sampai dia tak ingin melihat Yerim untuk yang terakhir kalinya karena bersembunyi dibalik tubuh sang ayah.

Tentu, mereka tidak pergi secara cuma-cuma, karena setelah ini Joohyun akan dibawa ke Singapura untuk pengobatan yang dibiayai pasangan dokter tersebut. Meliputi pengobatan penyakit dalam dan penyakit mental yang diderita.


















































•••

Waktu terus berlalu hingga 10 tahun lamanya, banyak sekali yang berubah dalam hidup seorang Bae Joohyun. Mulai dari ekonomi yang semakin berkecukupan, nama barunya yang dia yakini memberikan kedamaian untuk hatinya sendiri. Tapi tidak dengan mimpi yang sama lamanya terus mengusik tidurnya.

"Mengurus dirimu sendiri saja tidak becus, bagaimana kau akan mengurus anakmu hah?!"

"Meskipun begitu ayah tidak berhak menjauhkannya dariku! aku ibunya, aku yang berhak merawatnya!" Joohyun lari keluar rumah dengan bertelanjang kaki.

"Mau kemana kau?!" Tanya Tuan Bae dengan berkacak pinggang, melihat anak sulungnya menaiki sepeda tua.

"Menjemput milikku!"

Tuan Bae tertawa, "Yang benar? kau ingin ke London dengan sepeda ini?"

Alis Joohyun menyatu "London?"

"Mereka membawanya ke London, karena dokter Heechul ditugaskan di sana."

Dan Joohyun terkejut lalu menjatuhkan sepedanya. Dia bersimpuh di hadapan sang ayah.

"Tidak, tidak mungkin! Ayah tolong aku, jangan pisahakan aku dengan anakku!" Kedua tangannya menyentuh kaki Tuan Bae yang basah karena air matanya, wajahnya terlihat sangat putus asa.

SONBAE-NIM [ YERENE ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang