Tak' terasa hari mulai petang, Jeep putih yang dikendarainya itu berhenti di sebuah gedung tua yang tidak terurus dan dulu pernah dijadikan tempat parkir pusat perbelanjaan. Itu adalah markas milik Suho saat remaja. Eunbi keluar lebih dulu dan di luar sana sudah ada dua pria yang berpakaian serba hitam dengan seluruh wajahnya tertutup topeng, persis seperti maling.
"Bagaimana? apakah tempatnya sudah siap?" Dua pria itu mengangguk mantap.
"Baiklah salah satu dari kalian parkirkan mobilnya di tempat yang aman, satu lainnya bawa anak ini ke dalam!"
Dua pria lajang itu sama terkejutnya, hingga Chanyeol berani bertanya. "Tapi Nuna, bukankah dalam rencana, kita akan menculik wanita itu bukan anak mereka?"
Eunbi tersenyum licik, "Ini hanya umpan bodoh, cepat bawa dia! Kau, cepat amankan mobilnya!" Ucap Eunbi yang tentunya adalah kebohongan.
Maka mau tidak mau mereka mematuhinya. Dengan hati - hati, Chanyeol membopong Yerim. Jujur dalam lubuk hatinya yang paling dalam, dia tidak sampai hati jika harus melukai anak-anak. Begitu pun dengan Jongin yang sangat menyukai anak-anak. Sebenarnya mereka adalah pria baik.
"Kau memang brengsek, Hyung! kau bilang dia keponakanmu, tapi nyatanya kau membuat anakmu sendiri dalam bahaya"
Chanyeol mulai menangis dibalik topeng tersebut, dia adalah orang yang tidak bisa menyembunyikan perasaan. Suara isakan nya itu tanpa sengaja membangunkan Yerim yang dia letakkan dipundak kirinya. Padahal mereka hampir sampai, tapi Yerim lebih dulu bergerak.
Yerim mulai menguap, Chanyeol terkejut ketika Yerim justru mengangkat kepalanya dan menatap wajahnya lamat.
"Kau... siapa?"
Tidak dapat dipungkiri dia gelagapan sekaligus bingung harus menanggapi apa karena jika bersuara, Yerim akan mengenalinya. Tapi ingatan Yerim terlalu cepat kalau itu menyangkut orang-orang baik.
"Aku ingat! Kau--"
Bugh!!!
"Nuna!!!" Chanyeol terkesiap saat Eunbi tanpa aba-aba memukul kepala bagian belakang Yerim hingga anak itu jatuh pingsan di bahunya. Tapi dengan entengnya Eunbi menenteng balok tersebut sambil melangkah lebih dulu. Dengan air mata yang kembali berderai, Chanyeol mengusap rambut Yerim yang berbalur darah 'Aku mohon, maafkan aku... Kim Yerim'
Awalnya Eunbi akan menggunakan bius, tapi bius terlalu lama bereaksi karena Yerim akan memberontak, jadi Eunbi memilih cara paling kejam tersebut. Sebelum mendudukkan Yerim pada kursi besi yang berdebu, Eunbi lebih dulu melempar tas kura-kura kesayangan Yerim ke sembarang arah hingga isinya berantakan. Lalu mengikat tubuh, tangan dan kaki Yerim dengan tali yang sudah dilumuri minyak.
Tentang kenapa dia memilih menculik Yerim daripada Joohyun? karena Yerim lebih mudah ketimbang Joohyun yang dia tahu kini menjadi idola terkenal yang tentu banyak penjaganya. Lagipula kalau Yerim mati, tidak akan ada alasan lagi untuk Suho dan Joohyun bersatu.
°°°
"Akh!"
Tidak ada rasa sakit yang diderita sebelumnya, tiba-tiba saja malam ini Joohyun memegangi dadanya. Rasanya dia baru merasakan ini dua kali, pertama saat dahulu pingsan di apartemen Suho dan kedua kali ini. Adik - adiknya yang kebetulan melihat unnie mereka seperti itu segera datang mengerubunginya.
"Unnie, baik - baik saja?" Tanya Seulgi khawatir dan Joohyun menggeleng lemas dengan titik-titik keringat memenuhi dahinya.
"Sudah aku bilang, unnie tidak perlu ikut latihan, kondisimu belum pulih!" Keluh Seungwan karena leader mereka benar-benar keras kepala. Sedangkan si bungsu hanya merasa bersalah "Maaf unnie, jika kau sakit karena ucapanku tadi malam, aku benar-benar minta maaf. Aku salah bicara, Yerim tidak akan bosan melihatmu.."
KAMU SEDANG MEMBACA
SONBAE-NIM [ YERENE ]
Fanficyang satu senior aneh, yang satu dokter. Dua-duanya Ibu Yerim? Bisakah Yerim menerima kenyataan hidupnya? Let Yerim surprise you✨