Apa yang kita dapatkan, itulah yang kita korbankan. Begitulah keadilan yang sesungguhnya dan ibu anak yang baru harmonis ini, sedang merasakannya.
Kasus penculikan itu memang tidak dapat ditutupi dari mata agensi. Hubungan asli Joohyun dan Yerim terkuak karena agensi segera mengecek profil pribadi Yerim yang ternyata dipalsukan oleh orang tua angkatnya yang berprofesi sebagai dokter profesional tersebut.
Apa konsekuensinya? karena masalah telah berlalu dan karir Joohyun sudah bersinar, maka mau tidak mau harus karir anaknya yang dikorbankan. Sampai kapan pun, Joohyun tidak diizinkan mengenalkan Kim Yerim ke publik sebagai anaknya, kecuali jika dia berniat mengakhiri kontrak.
Sedangkan Yerim akan dibatal debutkan sebagai member Rookie Girl dengan alasan pergi dari Dorm dan kondisi kesehatannya memburuk hingga harus mencopot tanggung jawabnya sebagai pemimpin sekaligus anggota grup.
Teganya mereka meminta Yerim membubuhkan stempel jarinya sebagai bukti mengakhiri kontrak karena agensi tidak ingin mengambil risiko melindungi idol yang belum debut, meskipun Yerim sudah menjadi Trainee selama tiga tahun lebih.
Yerim yang baru mengingat kembali cita-citanya itu, merasa sedih. Setelah pergi dari agensi, Dia kembali ke Dorm yang terakhir kalinya untuk membawa barang yang tersisa. Rasa sedihnya bertambah ketika bertemu dengan keempat member-nya, semua kenangan itu terputar begitu saja seperti film dokumenter.
"Meskipun kau tidak bersama kami, Rookie Girl adalah lima dan itu tidak akan pernah berubah!"
"Ya Koeun Unnie benar, Rookie Girl itu berlima dan Yerim Unnie akan selalu menjadi pemimpin kami!"
"Apa Unnie akan kembali ke London? kalau iya, berjanjilah untuk datang ke rumahku saat natal nanti!"
"Ya, kau juga bisa ke Jepang, jangan lupakan kau juga punya teman di sana, janji?!"
Sangat menyedihkan, anak sekecil itu harus berkelahi dengan perpisahan. Suara tangis mereka menyakiti bagi siapa pun yang mendengarnya. Saling memeluk seperti benteng yang kuat dan tidak mampu hancur oleh apa pun.
Yerim lebih dulu melepas pelukannya dan menyeka air matanya. Dia harus tetap tersenyum karena mengingat kebijakan baru yang dibuat petinggi agensi tersebut sebelum dia pergi.
"Adik Yerim sangat cantik, sepertinya dia terlahir untuk menjadi bintang, bagaimana kalau puteri kedua anda yang kami debut-kan? ini sebagai timbal balik atas kebaikan kami menutupi kasus kalian."
Taeyeon sudah menggeleng menandakan tidak memberi persetujuan, cukup satu kali mereka membuat kesalahan dan tidak ingin terulang. Begitu pun suaminya yang langsung melunturkan senyum, tapi Pria paruh baya itu kemudian tersenyum pada si kecil Karina.
"Hai cantik, apa kamu mau menjadi seperti Unnie-mu?"
"Seperti Unnie? Apa itu artinya aku akan menari dan menyanyi? ya aku mau seperti Unnie!"
Ya, pasangan suami istri itu sama-sama tahu kalau ketiga putri mereka memiliki hobi yang sama, tetapi bukan berarti mereka mengizinkan Karina dan menyakiti Yerim. Mereka terjerumus dalam dilema besar.
Namun seperti kata ibu kandungnya, sifat kedewasaan Yerim selalu muncul bahkan ketika anak itu sudah melupakan semuanya. Sifat itu sudah mendarah daging.
KAMU SEDANG MEMBACA
SONBAE-NIM [ YERENE ]
Fanfictionyang satu senior aneh, yang satu dokter. Dua-duanya Ibu Yerim? Bisakah Yerim menerima kenyataan hidupnya? Let Yerim surprise you✨