Sejak kesadarannya kembali, dia merasakan pusing dan rasa sakit di bagian belakang kepalanya. Ingin sekali menyentuhnya, tapi dia juga terkejut karena bangun dengan tubuh terikat di kursi. Belum lagi bau seperti racun yang membuatnya terbatuk berkali-kali.
Dia tidak tahu kenapa bisa ada di tempat seperti ini? seingatnya dia sedang berada di dalam mobil milik Suho. Apakah semua ini mimpi? tapi kalau mimpi, kenapa rasa sakitnya seperti nyata? Tidak jauh dari tempatnya duduk, dia melihat buku-buku dan boneka kelincinya berserakan di bawah, begitu juga dengan tasnya. Saat itulah dia sadar, kalau dirinya sedang di culik.
Dengan suaranya yang mulai serak, Yerim berusaha berteriak meminta bantuan pada siapapun yang ada karena sekarang dia berada di sebuah ruangan tertutup yang dipenuhi tumpukan kardus dan kursi kayu yang berdebu. Yerim benar-benar takut. Dia menangis sekencang-kencangnya supaya bisa terdengar.
Usahanya tidak sia- sia, dia mendengar suara pintu yang sedang di buka. Tangisnya berhenti karena mengira akan ada yang menyelamatkan nya.
"Apa ada orang di luar? ini Ye...rim, tolong bantu Yerim.."
Pintu ruangan nya terbuka, matanya menyipit untuk melihat siapa orang tersebut dan ternyata dia orang yang satu mobil dengannya.
"Ahjumma... Akhirnya kau datang..tolong lepaskan Yerim.." Dia begitu berharap pada orang ini.
Tapi anehnya wanita itu malah menghampiri Yerim sambil tertawa, "Apa kau memanggilku tadi? Ahjumma?!" tanyanya sambil melipat tangan.
"Rupanya kau masih belum mengingatku? baiklah, akan ku buat kau ingat sekarang juga!"
Bagaimana marah nya Eunbi, yang jelas Yerim tidak pernah berpikir kalau dirinya akan mendapat tamparan sekeras itu. Dia tidak sengaja berteriak. Dengan mata kepalanya sendiri, dia melihat sudut bibirnya mengeluarkan darah, tapi dia tidak bisa menghapusnya.
"Kenapa..Yerim ditampar? maaf kalau Yerim salah—" Ucapannya terpotong kala wanita tinggi itu justru kembali menampar pipi sebelah kirinya sama kencang.
Saat itu juga Ia langsung menangis karena tidak kuat menahan sakitnya. Tapi, fakta pahit harus kembali diterimanya kala Eunbi justru menjambak rambutnya sambil berteriak persis di depan wajahnya.
"Diam!!!"
Tubuh Yerim yang sudah melemah langsung tersentak hingga kepalanya kembali terhantuk ke kursi, Yerim berteriak karena rasa sakitnya begitu hebat hingga telinga nya ikut berdenging.
Eunbi tertawa puas melihat Yerim seperti itu. "Oh tidak jangan mati dulu, kau masih belum mengenalku kan?" Entah apalagi maunya, dia menyodorkan tangannya di depan Yerim.
"Perkenalkan, aku istri sah ayahmu." Ucapnya dengan bangga, membuat tangis Yerim terhenti.
"Oh apa kau belum mengetahuinya? oh iya aku lupa, sejak lahir kau tidak bertemu dengannya. Baiklah aku ulangi, Aku istri sah Kim Suho!"
"Dan kau..." Eunbi mendorong bahu Yerim yang tertunduk tak' berdaya itu hingga kursinya bergeser. Kemudian dia berbisik di telinga Yerim, "Kau adalah anaknya dengan selingkuhan nya.. Joohyun."
Dia menjauhkan tubuhnya untuk melihat ekspresi Yerim yang menautkan alisnya, "Oh ada apa? apa kau terpukul karena ibumu seorang jalang?"
Eunbi yang bodoh, mana mungkin anak sesuci Yerim mengerti apa itu Jalang. Entah kekuatan dari mana Yerim berani mengangkat kepalanya.
"Aku bukan anak seorang jalang... Aku anak seorang dokter..!" Ucapnya susah payah karena luka di bibirnya semakin parah.
Mendengar keberanian Yerim, wanita bermata bulat itu kembali tertawa sambil bertepuk tangan seolah Yerim baru saja mengeluarkan lelucon.
KAMU SEDANG MEMBACA
SONBAE-NIM [ YERENE ]
Fanfictionyang satu senior aneh, yang satu dokter. Dua-duanya Ibu Yerim? Bisakah Yerim menerima kenyataan hidupnya? Let Yerim surprise you✨