Please don't go, Mom

543 80 19
                                    

Setelah kejadian kemarin, Yerim bahkan tidak ingin disentuh siapapun kecuali Taeyeon. Dia juga tidak mau matanya ditutup lagi dan mengetahui kalau rambutnya sudah dipangkas habis hingga Taeyeon hampir kehabisan cara untuk menenangkannya.

Karena dia tidak sekuat Joohyun yang bisa menggendong Yerim sampai tertidur, dia meletakkan Yerim dikursi roda sambil berkeliling di area taman rumah sakit.

"Sayang, Ibu angkat telepon dulu ya!" Ucap Taeyeon lalu berbalik memunggungi Yerim. Meskipun Yerim tidak menjawab apapun, dia tetap harus mengangkat panggilan itu karena yang menelpon adalah kakeknya Yerim.

Mencuri kesempatan, ternyata seseorang yang sudah menunggu waktu lengah Taeyeon merasa senang. Gaya jalannya seperti ayam kalkun karena sepatu hak tingginya membuatnya sulit berlari. Tanpa minta izin, dia mendudukkan diri di bangku taman dan mengejutkan Yerim.

"Eun~"

"Shut!"  Orang itu menaruh telunjuknya tepat di depan bibir ketika Yerim hendak berteriak. Lalu tersenyum saat Yerim kembali merapatkan bibirnya.

Sebelum mulai berbicara, dia lebih dulu mengatur intonasinya sambil menyentuh leher.

"Maaf sudah mengganggumu, aku hanya ingin duduk di sini..." Ujarnya sambil menyelipkan rambut pirangnya ke telinga. Yerim yang semula berniat tidak peduli pun, mulai merasa risih karena wanita itu mendekatkan dirinya ke pojok bangku hingga dapat meraih kursi roda Yerim.

"Jangan takut, aku bukan orang jahat! Aku hanya ingin mencari teman,"

"Oh ya, perkenalan namaku Kim— Junhee! panggilannya Junheheheh~" Jabatan tangannya memang tidak dibalas, tapi orang itu tahu kalau Yerim sedang menahan tawanya.

"Kalau namamu siapa? ah pasti cantik, wajahmu saja cantik sekali.."

"Tapi alangkah baiknya wajah cantik ini tersenyum. Pasti akan kelihatan lebih cantik.  Atau kau tidak tahu caranya tersenyum?"

Orang itu tiba-tiba semakin mendekatkan wajahnya dan membuat Yerim merasa cemas "Seperti ini, cheese!!!" 

Entah apa maksudnya orang itu tersenyum penuh dengan mata yang meyipit membuat Yerim merasa diejek.

"Ayo ikuti aku, cheese—"

Hwaa~

Fokusnya menjadi terpecah karena mendengar tangisan Yerim. Dia segera berbalik dan mendapati anaknya didekati wanita tapi tubuhnya seperti pria? Tanpa menjaga etika kedokterannya Dia segera menegur.

"Yah! beraninya kau mengganggu anakku?!"

Orang itu pun terlonjak karena merasa tertangkap basah. Bahkan bibirnya tergagap untuk berbicara hingga Taeyeon semakin geram setelah melihat lehernya memiliki punuk.

"Dasar wanita jadi-jadian! siapa yang mengizinkanmu masuk kesini?!" Dia memukuli wanita yang Ternyata pria itu di depan Yerim sampai pria itu meminta ampun.

"Pergi dari sini atau ku panggilkan security, hah?!"

Mendengar ancaman Taeyeon pria itu pun segera kabur sambil berlari menyingsing celananya. Dia lupa sedang memakai sepatu  tinggi, jadi hak itu patah ditengah jalan bersama rambut palsunya yang terjatuh.

Diluar dugaan, rupanya kecerobohan pria itu menjadi kelakar untuk Yerim. Seperti lupa baru saja menangis, dia tertawa tanpa beban.

"Ternyata aku punya teman botak."

Saat itu juga Taeyeon tidak dapat menyembunyikan senyumannya. Meskipun dia sempat mencurigai hal lain pada orang itu, tapi itu tidaklah penting. Karena yang terpenting adalah tawa Yerim yang kembali berseri.

SONBAE-NIM [ YERENE ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang