Our special day : Manila

495 69 20
                                    

Rencana makan malam keluarga di Filipina gagal, karena jadwal pemotretan Suji.  Setelah pulang dari konser, adik Joohyun yang paling kaya itu memberitahukan jadwal terbarunya yang mengharuskan dia pergi ke negara Eropa. Joohyun berani kesal karena yang menggagalkan rencananya kali ini bukan anaknya.

Namun, mereka tidak bisa marah karena Suji juga terikat dengan kontrak. Daripada saling menyalahkan, keturunan Bae itu akhirnya memutuskan bahwa orang tua mereka akan ikut ke Eropa karena perjalanan Suji paling bebas sedangkan Joohyun merasa tidak enak dengan member yang lain.

Kalau soal Yerim, itu lain halnya.  Managernya tahu dan member juga tahu karena Yerim adalah bonus. Asalkan tidak ada yang membocorkan ke agensi semua akan aman sampai tur selesai.

Senangnya Joohyun bisa membawa anaknya ke mana pun dia pergi, tapi sedih karena mereka harus tetap menjaga jarak. Tidak semua staf tahu tentang Joohyun yang memiliki anak dan Joohyun memilih lebih baik mereka tidak tahu. Karena kebetulan Yerim adalah mantan trainee, semua mengenalnya sebagai anak "Kim dokter".

Entah sampai kapan panggilan itu dapat melekat, tapi Joohyun sudah bersyukur karena Yerim mau menerima kenyataan kalau ibu kandungnya bukan dokter.

"Tidak apa-apa, jadi apapun keren asalkan banyak uang!"

Ucap si polos Yerim yang dikutip dari Guru Suji membuat ibunya yang sedang insecure kembali menampilkan senyum.

"Nanti di sana tidak boleh memanggil Mommy, Aegi tidak marah kan?" Suaranya  terdengar lirih karena sejak mereka sampai, belum berisitirahat sama sekali demi liburan bersama.

Yerim tersenyum lalu menggeleng, "Nanti kalau sudah pulang, boleh panggil Mom lagi kan?" Joohyun mengangguk dan mencoba tersenyum untuk sang anak "Boleh sayang, panggil Mom sebanyak yang kamu mau."














Sebelum esok mulai dipadatkan dengan latihan pra konser, maka hari ini Joohyun harus menyempatkan waktunya. Lagi pula perjalanan dari Bangkok ke Manila terbilang singkat, jadi mereka tidak dilanda kesulitan lain selain kantuk yang menyerang.

Sebenarnya tidak hanya Joohyun, member lain pun sama sepertinya. Mereka pergi ke tempat wisata dan kebetulan tempat wisata yang Joohyun pilih ini yang terdekat yaitu, Pantai.

Karena selama di Bangkok mereka tidak menghabiskan waktu dengan baik di pantai, Joohyun ingin mengenalkan anaknya tentang indahnya menikmati matahari tenggelam sambil menatap deburan ombak.
Dan mereka tengah melakukannya sekarang.

Namun sepertinya hanya Joohyun, yang fokus menikmati pemandangan karena dibalik kacamata hitam Yerim, anak itu justru tengah curi-curi pandang pada Ibunya.

Meniru apapun yang ibunya lakukan dari mulai menguap sampai menyelipkan rambut ke belakang telinga karena dia bingung apa tujuan mereka kesini?

"Apa...Sonbae sangat meyukai pantai?"

Pertanyaan Yerim membuat Joohyun tersenyum getir karena sandiwara mereka baru saja dimulai. Padahal dulu dia sangat membenci panggilan ini.

"Heum, coba tanya kenapa aku suka pantai?"

"Kenapa?" Tanya Yerim langsung karena malas berpikir. For your information, sejak terbang ke Bangkok dan sekarang di Manila dia tidak benar-benar mandi karena dilarang, jadi dia berpikir bukankah ke pantai untuk mandi?

"Karena pemandangannya indah, membuat jiwa kita tenang."

Yerim kecewa karena jawabannya tidak sesuai ekspektasi, tetapi pemandangan apa yang dimaksud ibunya? "Pemandangan— eh!"

SONBAE-NIM [ YERENE ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang