My baby in danger

544 80 22
                                    

Setelah menerima telepon mendadak dari istrinya, Suho bergegas pulang ke rumah. Jika didengar dari suaranya, sepertinya sang istri sedang marah. Dan dugaannya benar, belum dirinya masuk ke dalam, Eunbi sudah lebih dulu keluar dengan wajah penuh air mata.

Sebagai suami yang baik tentu Suho khawatir, "Apa yang terjadi sayang?" bukannya menjawab, Eunbi malah menangis sambil memeluknya hingga dia harus merelakan beberapa menit bahunya basah sampai Eunbi merasa tenang.

"Apa kau diganggu orang lain? ada yang menyakitimu?" Tanya Suho seraya mengusap pipi Eunbi yang basah.

Eunbi menggeleng, "Anak kita.."

"Ada apa dengan anak kita?"

"Anak kita diganggu oleh temannya di sekolah sampai menangis!"

Saat itu juga, rasa khawatir Suho tiba-tiba luntur berganti dengan rasa geli diperutnya karena ingin tertawa. Sebab semasa kecilnya dulu dia tidak pernah menangis dan dilarang untuk menangis, menjadi laki-laki itu harus kuat hingga tega menyakiti anak gadis orang lain. Mungkin ini efek perbedaan didikan dirinya dan Eunbi yang lebih memanjakan anak mereka.

"Tidak apa-apa sayang, dia akan baik-baik saja. Tangisannya itu akan membuatnya menjadi kuat"

"Tidak apa-apa bagaimana sih?Apa jangan-jangan kamu memang tidak peduli dengannya? atau ada anak lain yang lebih kamu pedulikan?"

Suho tercengang, sedikit lambat memahami apa yang diucapkan istrinya. Dan ketika dia paham, dirinya merasa tersindir, tetapi Eunbi kan tidak tahu kalau Suho sekarang sedang berusaha mengambil hati anaknya yang lain. Ah mungkin itu hanya perasaannya yang terlalu sensitif.

"Kamu ini bicara apa sih? anakku ya Kim Younghoon. Aku berbicara begitu karena dia anak laki-laki, bukan karena aku tidak peduli padanya,"

"Kalau memang kamu peduli padanya, apa? apa yang telah kamu siapkan? Sekolah yang kamu sebut bagus itu.." Tagih Eunbi secara tiba-tiba.

"Ah soal itu, kebetulan sekali aku sudah menemukan sekolah yang cocok, Sekolah Seni Hanlim"

"Seni? kamu yakin anak kita akan betah di sana?"

"Ya, aku yakin sekali. Younghoon itu anak yang pintar, pasti dia mudah bergaul dan memahami pelajaran dengan cepat"

"Baiklah, aku setuju..tapi jika terjadi sesuatu dengan anak kita, aku benar-benar marah padamu!"

Mendengar itu Suho tersenyum senang, niatnya berhasil. Bertemu dengan Yerim semakin dekat, tapi dia mengatahui bahwa bahaya juga semakin mendekati Yerim.

Dia memeluk istrinya karena terlanjur senang, padahal ini baru awal. Siapa yang terjebak dan siapa yang dijebak? Suho boleh bahagia sekarang, tapi Eunbi jauh lebih bahagia.















°°°

Padatnya rutinitas mereka akhir-akhir ini, membuat mereka belum melaksanakan perayaan-nya. Tapi kalau soal antar jemput, Joohyun masih bisa melakukannya karena sambil menyelam minum air alias dia mengantar jemput Yerim sambil sibuk mengurus sesuatu di sekolah itu juga.

Menindaklanjuti masalah perundungan Yerim. Joohyun tidak tinggal diam, sebelumnya dia hanya mengulur waktu supaya Yerim tidak trauma karena terus ditekan banyak pertanyaan. Dan saat ini waktunya, dia benar-benar datang menemui kepala sekolah dan pemilik yayasan hanlim untuk sesi wawancara dan beberapa prsedur lainnya yang harus dilakukan untuk menjadi donatur sekolah. Tentu Joohyun sudah mendapat beberapa bocoran dari informan terpercayanya yang tidak lain adalah Jung Soojung. Senyum karirnya terpancar sebagai bukti kepercayaan diri sampai-sampai hampir membuatnya melewati tujuan.

SONBAE-NIM [ YERENE ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang