Negara Eropa yang pertama kali mereka kunjungi adalah Negara Prancis. Negara dengan bahasa paling romantis di dunia dan kotanya dijuluki kota cinta.
Seluruh dunia tahu, kota ini juga memiliki satu dari tujuh keajaiban dunia berupa Menara cantik yang menjulang tinggi, Eiffel Tower.
Atas beberapa fakta tersebut, Joohyun berharap bisa mendeskripsikan cintanya yang tulus, yang lebih dekat dan beruntung karena Ia memilikinya. Cinta itu adalah cinta untuk buah hatinya.
Selesai melangsungkan konser di pinggiran barat Kota Paris, keesokannya Joohyun dan member lainnya yang juga membawa keluarga pergi menaiki mobil pribadi masing-masing menuju Eiffel Tower yang cukup di tempuh dalam lima belas menit dan kurang dari itu jikalau lalu lintasnya lancar.
Namun, yang rumit di sini adalah perasaan Yerim. Dia sebal karena datang di waktu siang, padahal suasana malam tentu akan lebih indah. Sebagai bentuk protes karena ide aneh ibunya, Yerim membuang semua buah persik yang telah dipilih Joohyun untuk dibeli hingga berserakan di jalan dan karena kenakalannya itu Joohyun harus rela membayar buah yang tidak bisa dimakan.
Lalu sekarang, mereka sudah berada di tempat penawar marahnya Yerim yaitu wahana bermain terkenal di dunia, Disneyland. Sama-sama memakai bando mickey mouse, Joohyun tetap tersenyum merangkul anak nakalnya itu. Karena setiap melihat senyum itu, emosinya pasti menghilang berganti rasa bahagia.
"Sumpah kita kesini?!"
Ia hanya mengangguk, tetapi sang anak langsung menarik tangannya untuk segara masuk ke dalam.
"Lihat bayangan kita, kiyowo~" Ucap Joohyun sambil mengarahkan kamera digital nya ke kaca loket.
"Lambaikan tanganmu!"
Yerim menuruti perintahnya lalu berteriak "Bonjour!!" hingga penjaga loket itu tertawa.
Melihat anaknya seperti itu, Joohyun pun ikut tertawa sambil menepuk bahu anaknya berkali-kali.
"Ayo katakan satu kali lagi bersama,"
Anaknya kembali mengangguk, kemudian Joohyun mengangkat tangan kiri Yerim untuk ikut melambai lalu kompak mengatakan "Bonjour!" hingga petugas tersebut tertawa dua kali.
Sebelum diusir, mereka segera menbeli tiket dengan Yerim yang berbicara dan Joohyun yang menyerahkan uangnya.
Tidak bisa dipungkiri kalau Joohyun juga merasa bangga pada keberanian anaknya. Dua kali usapan di kepala Yerim sepertinya cukup mewakili pujiannya.
"Ih, nanti kepalaku botak lagi~"
Yang pertama mereka naiki adalah kereta bawah tanah. Awalnya Joohyun tidak setuju, tetapi setelah melihat wahana itu tidak berbahaya keputusannya berubah.
Saat kereta mulai melaju, Joohyun segera mengait tangan sang anak lalu mereka kompak berteriak seperti paduan suara.
Wajah Yerim yang memucat setelah turun dari kereta membuat Joohyun merasa khawatir. Dia menghapus peluh di dahi anaknya sambil menyodorkan sebotol air.
"Anak pintar ini, dadanya sesak tidak?"
Pertanyaan anehnya membuat sang anak kembali tersenyum dan menggeleng. Beruntungnya mereka hanya pergi ditemani Staf pribadi, jadi Joohyun leluasa menunjukkan perhatiannya pada sang anak.
"Ayo main sampai malam!"
Begitulah anak - anak, suasana hatinya berubah dengan cepat hanya karena melihat sesuatu yang menarik perhatiannya. Seperti salah satu ini ada wahana gajah terbang.
Tangan nakal itu mencubit kardigan putih ibunya hingga turun sampai ke lengan, tetapi tanggapan ibunya selalu lembut
"Kenapa, heum?"
KAMU SEDANG MEMBACA
SONBAE-NIM [ YERENE ]
Fanfictionyang satu senior aneh, yang satu dokter. Dua-duanya Ibu Yerim? Bisakah Yerim menerima kenyataan hidupnya? Let Yerim surprise you✨