Siapa yang tidak kenal dengan salah satu negara yang memiliki penduduk terbanyak ini? berbanding lurus dengan fakta tersebut, rupanya di negera ini juga penggemar Red Velvet cukup banyak.
Hanya saja populasinya tersembunyi dan akan membludak seperti aliran sungai yang deras saat Red Velvet melangsungkan konser di negara mereka.
"Kalau sekarang, kita di Negara mana Mom?"
Tanya si buah hati yang sedang dipasangkan jaketnya itu."Memang Aegi, tidak melihatnya saat di bandara?"
Yerim menggeleng, anak manis ini punya hobi baru yaitu mendengar penjelasan Mommy- nya. Jadi dia tidak ingin mencari tahu seperti biasanya.
"Kita di Negara Indonesia, Sayang."
"Kalau di Indonesia, tidak ada salju, ya?"
"Tidak ada, sama seperti Negara Thailand dan Filipina. Tapi istimewanya mereka punya cuaca yang selalu cerah seperti sekarang," Tunjuk Joohyun pada jendela kamar dan anaknya menatap jendela sambil menyipitkan matanya "Panas Mom!"
Joohyun terkekeh lalu turun dari ranjangnya "Panas pagi itu sehat Sayang, mengandung vitamin. Kajja!" Dia menyodorkan tangannya dan Yerim menggenggamnya. Mereka bersama akan pergi untuk mengantar Joohyun latihan.
Namun sebelum Joohyun menyentuh kartu aksesnya tiba-tiba Yerim mencubit ujung jaket yang Joohyun kenakan "Mom!" Joohyun pun segera menunduk dengan alis bertaut "Wae, Eoh?"
"Kita belum pakai masker!" Mendengar keluhan sang anak Joohyun langsung menyentuh mulutnya dan ikut terkejut, Aigo!mereka segera kembali dengan tergopoh-gopoh, lalu memakai masker masing-masing.
Untuk Yerim, masker dewasa sedikit besar di wajahnya, maka Joohyun dengan senang hati membungkukkan badannya untuk mengikat tali masker tersebut sambil tersenyum.
"Syukurlah kamu masih ingat, kalau tidak, tidak tahu lagi akan seperti apa kita nanti" lirihnya disertai kekehan karena baru kali ini dia lupa.
"Mom tidak ingat karena sudah tua!" Tanggapan yang tidak terduga itu membuat Joohyun membulatkan matanya, tidak menyangka.
Yerim juga merasa takut hingga menyentuh wajah yang dibilang tua itu "M-maaf, Yerim bercanda Mom~" Tapi melihat wajah panik anaknya dia ingin menjahilinya sedikit.
"Kemarin dibilang indah, sekarang dibilang tua..." Keluhnya sambil mempoutkan pipi membuat Yerim tercengang.
"Oh mianhe! Mommy memang indah, aku hanya bercanda~"
Joohyun tidak langsung memaafkan, dia malah memunggungi anaknya dan melangkah lebih dulu, untuk melihat reaksi Yerim.
Dan sesuai harapannya, anaknya memeluknya dari belakang hingga membuatnya kesulitan melangkah.
"Andwe~ Mom tidak boleh marah..."
Sebenarnya Joohyun sudah tidak sanggup menahan senyum, tetapi mereka sedang dikejar waktu jadi mau tidak mau dia pun melepas pelukannya.
"Lanjutkan setelah Mommy selesai latihan."
Ucapannya hanya datar, tetapi mampu membuat Yerim merenung selama di mobil sampai ke tempat konser dilangsungkan.
Bahkan member lain ikut tertipu kejahilan Joohyun. Salah satu dari mereka tidak ada yang berani menyapa Yerim karena membaca ekspresi Joohyun yang sama tegasnya ketika menjadi pemimpin.
Yerim sendirian di ruang istirahat seperti saat di Filipina, hanya ditemani iPad dan earphone untuk menonton film dan beberapa makanan ringan lainnya yang disiapkan ibunya. Tapi kali ini dia tidak selera untuk memakannya, karena masih memikirkan kecerobohannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SONBAE-NIM [ YERENE ]
Fanfictionyang satu senior aneh, yang satu dokter. Dua-duanya Ibu Yerim? Bisakah Yerim menerima kenyataan hidupnya? Let Yerim surprise you✨