Part 26 LDR

19 4 0
                                    

⚠️Plagiat dilarang mendekat 👿

🧚Happy reading 😋

Hari ini hari kedua Abimanyu tinggal di luar kota, begitupun dengan Ami yang kini sudah mulai tinggal di rumah kediaman Sanjaya.

"Kakak lagi ngapain sekarang?" tanya Ami sembari menatap ponselnya yang kini melakukan Vidio Coll.

"Ini kakak lagi nyiapin berkas untuk meeting besok," jawab Abimanyu.

"Owh, hmm kak, kemarin kan Ami pernah cerita tentang pondok pesantren punya dokter Nisyah," jelas Ami.

"Hmmm."

"Besok Ami sama Dokter Nisyah mau berkunjung kesana sekalian mau ngikutin kajiannya."

"Boleh, tapi ingat jaga diri baik-baik," jawab Abimanyu santai.

"Iya, kakak nggak usah khawatir."

"Mi, udah dulu yah, Abi pengen ngerjain beberapa file dulu."

"Oky deh, Ami juga pengen tidur, Assalamualaikum sayangnya aku." Ami terkekeh kecil.

Mendengar kata sayang membuat Abimanyu spontan menatap ponselnya begitu serius. Belum sempat Abimanyu menjawab, Ami langsung mematikan ponselnya.

"Wa'alaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh," gumam Abimanyu tercengang.
...

"Ma! Mama!" teriak Ami sembari berlari kecil ke arah Wulan yang tengah duduk di sofa bersama dengan suaminya.

"Ada apa teriak pagi-pagi begini?" tanya Wulan dengan muka sangarnya.

"Itu koper mau diapain?" lanjut Wulan saat ia melihat koper biru tua berada di samping Ami.

"Heheheh Ami pengen nginap di pondok pesantren milik Dokter Nisyah boleh nggak?" tanyanya.

"Khm, mau ngapain kesana?" tanya Dirham tanpa mengalihkan tatapannya dari koran.

"Belajar," celetuk Ami bersemangat.

"Memangnya Abimanyu udah ngasi izin," imbuh Wulan.

"Udah dong."

Dirham melepas Korang yang ia pegang, menatap putrinya yang kini terlihat bersemangat.

"Pondok pesantren yang ada di pinggir kota itu?" tanya serius.

"Iya, tapi Ami nggak tau mau tinggal berapa hari soalnya Dokter Nisyah nggak ngasih tau."

"Ya sudah, biar papa antar kesana, tapi sebelum itu, ingat pesan papa kalau terjadi apa-apa langsung kabari papa."

"Papa nggak usah khawatir, kan ada dokter Nisyah, lagi pula Ami udah dewasa, bukan anak kecil lagi!"

Dirham tersenyum. "Iya-iya, putriku ini memang sudah dewasa," ucapnya sembari mem3luk anak bungsunya.

"Mama ikut juga yah Pa, sekalian kita mampir ke Butik."

Mereka akhirnya berangkat bersama, kurang lebih dua puluh menit mereka sampai. Dan disana sudah ada Dokter Nisyah yang tengah menunggu kedatangan Ami.

Setelah Wulan dan Dirham pergi, Ami langsung di ajak masuk ke lingkungan pondok. Dimana terdapat banyak ya anak santri yang tengah menjalani aktivitas seperti biasanya.

'Jadi gini keadaan pesantren,' batin Ami sembari memerhatikan sekelilingnya.

Ami dan Nisyah sudah sampai di sebuah rumah batu berwarna putih.
"Assalamualaikum," ucap Nisyah.

"Wa'alaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh Ning," jawab salah satu anak santri yang tengah bertugas membersihkan ruangan tersebut.

Nisyah menebar senyum ke arah anak santri itu. "Ami, ini rumah ku, biasanya rumah ini dijadikan UKS jika ada santri yang sakit."

Istri Wibu Ustadz Abimanyu (Tamat + Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang