⚠️ Plagiat dilarang mendekat 👿
🍀 Happy reading 🌺"Kakak, perut Ami kok makin membesar yah?" keluh Ami memerhatikan perutnya yang kini semakin membesar.
Abimanyu yang tengah menumis kangkung pun menoleh. 'Kalau dipikir-pikir memang benar apa yang dikatakan istriku,' batin Abimanyu.
"Padahal baru enam bulan tapi perut Ami udah besar kayak umur sepuluh bulanan," lanjut Ami.
Yaps, dua bulan sudah berlalu, kini usia kandungan Ami enam bulan dan dua Minggu ke depan bakalan memasuki bulan ke tujuh.
"Hari ini jadwalnya untuk periksa kan?" tanya Abimanyu.
"Iya, memangnya kenapa? Kakak nggak bisa nemenin Ami?"
"Bukan begitu, tapi kita bisa menanyakannya kepada dokter."
"Iya ... Kak, Ami pengen tidur di kamar tamu boleh nggak? Soalnya kamar kita berada di lantai dua, Ami capek naik turun tangga tiap hari."
"Boleh, kalau begitu kita pindah kamar saja," ucapnya sembari menyajikan makanan untuk istrinya.
"Makasih kak, seharusnya Ami yang masak tapi punggung Ami malah sering sakit."
"Tidak, sudah sewajarnya suami membantu istrinya. Lagipula inikan tugas kakak."
Ami tersenyum manis. 'Ya Allah terimakasih karena engkau telah memberiku suami yang super-super perhatian,' batin Ami.
"Kakak nggak ikut sarapan?" tanya Ami.
"Udah kamu aja dulu, kakak bisa makan nanti. Kalau begitu kakak siap-siap dulu."
"Hmm."
Setelah bersiap-siap mereka akhirnya berangkat ke rumah sakit untuk melakukan pemeriksaan.
"Apa kali ini kalian akan melakukan USG?" tanya Bidan Nilam yang merupakan sepupu Dokter Nisyah.
Ami melirik ke arah Abimanyu seakan ia meminta izin terlebih dulu. Abimanyu mengiyakan ucapan Bidan Nilam, sehingga USG pun Ami lakukan.
Usai memeriksa kondisi istrinya, Abimanyu diminta untuk keruangan Bidan Nilam. "Ini hasil USG nya," ucap Nilam sembari memberikan hasilnya kepada Abimanyu.
"Apa anda memiliki kembaran?" tanya Nilam.
Abimanyu terdiam sesaat, ia seakan mengerti apa yang akan di katakan Nilam.
"Tidak, tapi Umi saya memiliki dua kembaran," jawab Abimanyu.
"Berarti anda sudah tau maksud saya," ucap Nilam tersenyum.
"Anak saya kembar tiga?" tanya Abimanyu meyakinkan.
"Iya, menurut hasil USG, istri anda memiliki tiga janin, itulah mengapa saat usia tiga bulan lalu perutnya udah mulai membesar dan sekarang ketiga janinnya semakin berkembang."
Entah itu kabar gembira atau kabar buruk, pikiran Abimanyu seakan kosong, ia mengingat cerita Uminya yang kehilangan salah satu kembaran beserta Neneknya dikarenakan kondisinya yang sudah tak bernyawa saat ia menjalani operasi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Istri Wibu Ustadz Abimanyu (Tamat + Revisi)
Художественная проза"Aaaa!!! OKAASAN!!!!" teriak Ami sambil memejamkan matanya lalu menutup dirinya dengan selimut. "OKAASAN (Mama)," gumam Ami, seluruh tubuhnya bergetar, panas dingin sudah mulai ia rasakan. Ia terisak, "PAPA!!! Ni-CHAN (Kakak laki-laki)," teriak Am...